Kemenkes sebut ada 169 kasus suspect MERS di Indonesia
Merdeka.com - Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan, mencatat hingga saat ini telah terjadi 169 kasus suspect Virus MERS CoV. Dari jumlah kasus sebanyak itu, sekitar 161 kasus di antaranya dinyatakan negatif.
Sekretaris Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kemenkes, Muhammad Subhan mengatakan dari 169 kasus suspect Virus MERS 161 kasus di antaranya telah dinyatakan negatif.
"Dari 169 kasus suspect virus MERS CoV, sebanyak 161 kasus dinyatakan negatif dan delapan lagi masih dalam pemeriksaan," kata Subhan usai simulasi kewaspadaan virus MERS CoV di Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, seperti dikutip dari Antara, Rabu (18/6).
Untuk delapan orang yang sedang menunggu hasil pemeriksaan, tersebar di berbagai daerah. Kementerian Kesehatan, masih memperhatikan sampel dan dampak yang ditimbulkan dalam kurun waktu 14 hari ke depan.
Bahkan, satu korban suspect yang meninggal pun, dikatakan negatif. Karena warga yang kontak langsung dengannya, tidak alami tanda-tanda tertularnya virus MERS. Namun demikian, secara keseluruhan, belum ada satu kasus pun di Indonesia yang dinyatakan positif.
"Indonesia masih bebas dari virus MERS dan belum ada satu kasus yang positif," tegasnya dan Subhan juga mengatakan, Kementerian Kesehatan akan melakukan update perkembangan mengenai penyebaran virus MERS setiap dua hari sekali pada pukul 07.00 WIB dan 16.00 WIB.
Meskipun saat ini WHO masih terus mengembangkan dan mencari obatnya, kewaspadaan tetap terus dilakukan di setiap bandara. "Melalui simulasi dan kesiagaan petugas medis di setiap bandara, kita tetap waspada walaupun belum ada yang positif dan berharap tidak ada," ujar Subhan.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaKemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaBeredar Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat pakai masker, benarkah?
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca Selengkapnya