Keluarga teroris Mukhtar tolak tes DNA di RS Bhayangkara Palu
Merdeka.com - Tim DVI dan Inafis Mabes Polri telah merampungkan pemeriksaan Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) terhadap Santoso dengan beberapa keluarga dan kerabatnya di Rumah Sakit Bhayangkara, Palu. Namun untuk keluarga Mukhtar menolak mengikuti tes DNA.
"Jadi semalam itu sudah diadakan ambil sampel DNA Santoso. Kalau Santoso keluarganya datang ke rumah sakit. Kalau Mukhtar kita yang antarkan," kata Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah AKBP Hari Suprapto saat dihubungi merdeka.com, Rabu (20/7).
Menurut Hari, lantaran keluarga menolak petugas dari Tim DVI dan Inafis Mabes Polri akhirnya melakukan tes DNA di kediaman Mukhtar di Kelurahan Mamboro, Kecamatan Palu Utara, Kota Palu, Sulawesi Tengah. Hari mengatakan, alasan keluarga menolak mengikuti tes DNA itu karena tidak terima dengan aktivitas Mukhtar bergabung dengan kelompok MIT pimpinan Abu Wardah alias Santoso.
"Kita yang menjemput ke sana. Sejak Mukhtar mengikuti Santoso keluarga masih belum terima. Ya istilahnya itu tidak berkenan," kata Hari.
Namun Hari memastikan hasil lima tahapan tes DNA terhadap istrinya salah satu jasad itu merupakan Mukhtar. Tes itu seperti pengecekan titik oleh petugas lapangan serta pengecekan primer dan sekunder terhadap jasad korban.
Pengecekan primer dan sekunder kata Hari seperti pemeriksaan hidung dan mata bulat itu masuknya primer. Sedangkan ada tanda-tanda tahi lalat itu masuknya sekunder. Kemudian dilakukan tes DVI dan Inafis.
Selanjutnya itu adalah pemeriksaan keluarga dan kerabat dalam hal ini daftar pencarian orang yang sudah tertangkap. Dan terakhir adalah tes DNA.
"Istrinya mengakui kalau itu suaminya," kata Hari.
Hari menambahkan, untuk pemeriksaan terhadap keluarga Santoso tidak menemui kendala. Menurut Hari, semua hasil pemeriksaan tersebut disampaikan kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian hari ini.
"Intinya semua identik betul. Kenapa itu dilakukan tes DNA karena nantinya terkait ahli waris," pungkas Hari.
Diketahui, Santoso dan Mukhtar ditembak mati oleh Satgas Tinombala di daerah Tembrana, Pesisir Utara Poso, Sulteng, Senin (18/7) petang waktu setempat. Sementara istri Santoso serta Basri dan istrinya berhasil melarikan diri dalam insiden tersebut.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah dipastikan tertukar di RS Sentosa Kemang, Bogor, dua bayi dikembalikan kepada keluarga kandungnya. Mereka kini menjalani proses bonding.
Baca SelengkapnyaPenyidik masih melakukan olah TKP dan menunggu hasil autopsi keempat jenazah di RS Bhayangkara Palembang.
Baca SelengkapnyaPomal Lantamal VI Makassar masih menahan Koptu SB yang terjerat kasus penembakan dua remaja. Sementara keluarga korban berharap tersangka pelaku dihukum berat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Vonis tersebut dijatuhkan majelis hakim dipimpin hakim ketua Budi Susilo dengan anggota Jerry Thomas dan Rihat Satria Pramuda dibacakan pada Rabu 13 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaTiba-tiba tembok tetangga yang lebih tinggi runtuh dan menimpa rumah Suyoto
Baca SelengkapnyaAkibat bentrokan tersebut, setidaknya lima orang dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaPemungutan suara susulan salah satunya karena musibah banjir.
Baca SelengkapnyaKebakaran rumah di Jalan Sultan Abdullah, Kelurahan Tallo, Kecamatan Tallo, Makassar, Minggu (7/1), menyebabkan seorang bocah 6 tahun meninggal dunia.
Baca Selengkapnya