Keluarga taruna pelayaran yang tewas tunggu hasil autopsi
Merdeka.com - Keluarga almarhum Erfin Juniyantoro (19), siswa Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) terus menunggu hasil autopsi, untuk mengetahui penyebab pasti tewasnya pelajar tersebut saat Diklat Orientasi Pembelajaran (DOP) di sekolah calon pelaut tersebut.
"Dugaan kami masih kuat bahwa Erfin dianiaya sebelum meninggal. Tapi, untuk kepastiannya kami tunggu dulu hasil autopsi yang sudah kami serahkan seluruhnya kepada pihak berwenang, khususnya pihak kepolisian," kata Hari Wibobo ,26, kakak kandung Erfin Minggu (15/7).
Dugaan ini, jelas Hari, diperkuat fakta bahwa keluarga menemukan banyaknya luka di sekujur tubuh Erfin saat akan dimandikan. "Sebelumnya keluarga memang tidak ingin memperkeruh meninggalnya almarhum. Tapi, setelah ada kejanggalan keterangan sekolah dan fakta di tubuh korban, kami terpaksa lakukan autopsi. Kini, tunggu saja apa hasilnya, nanti keluarga dikasih tahu," jelasnya.
Sebelumnya, Hari yang ditemui di Villa Regency, Jalan Bumi Raya VI, No.7, RT. 07/07, Kelurahan Gebang Raya, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, mendapati sejumlah luka, berupa empat luka bolong di telapak kaki yang terkelupas. Dan juga luka lecet cukup dalam di bagian tulang kering. Ditambah lagi, luka memar di bagian pinggang dan punggung.
Banyaknya luka di tubuh Erfin itulah yang membuatnya semakin yakin bahwa, kematian Ervin tidak wajar. Apa lagi, sebelum meninggal, Erfin sudah 4 hari mengikuti ospek ala BP2IP dan tetap dalam keadaan sehat. "Tidak pernah ada rekam jejak penyakit diderita adik saya. Terakhir sakit keras hanya tifus. Makanya, keluarga kaget begitu mendapatkan kabar dari BP2IP kalau Erfin sakit saat mengikuti ospek," katanya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasilnya, semua korban tewas akibat benda tumpul, bukan senjata tajam. Luka bekas pukulan itu utamanya paling dominan berada di kepala.
Baca SelengkapnyaPelaku sendiri meninggalkan istrinya dalam kondisi keracunan dengan mulut penuh busa.
Baca SelengkapnyaAyah korban terancam hukuman penjara selama 15 tahun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tiba-tiba tembok tetangga yang lebih tinggi runtuh dan menimpa rumah Suyoto
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan tim identifikasi terhadap keempat jenazah ditemukan adanya tali yang mengikat antar satu korban dengan korban lain.
Baca SelengkapnyaPetugas kepolisian sudah selesai melakukan pemeriksaan terhadap jasad keempat korban untuk kebutuhan penyidikan.
Baca SelengkapnyaIsi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.
Baca SelengkapnyaPembunuhan terhadap Iwan Sutrisman Telaumbanua (21) memberi luka mendalam kepada keluarga korban.
Baca SelengkapnyaPerkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.
Baca Selengkapnya