Kasus Sekeluarga Bunuh Diri Bersama-sama Lompat dari Lantai 22 Apartemen, Tangan Saling Terikat
Polisi memastikan, penyebab kematian korban akibat bunuh diri sebagaimana rekaman CCTV yang telah disita oleh penyidik.
Polisi memastikan, penyebab kematian korban akibat bunuh diri sebagaimana rekaman CCTV yang telah disita oleh penyidik.
Polisi masih mendalami kasus bunuh diri satu keluarga di sebuah apartemen kawasan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara. Keempat korban berinisial EA (51), AIL, JWA (13), JL (15) ditemukan tergeletak di lobi apartemen pada Sabtu (9/3) sore.
Hasil pemeriksaan tim identifikasi terhadap keempat jenazah ditemukan adanya tali yang mengikat antar satu korban dengan korban lain.
Hal itu disampaikan oleh Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya usai melakukan pengecekan ke lokasi. Dia mengatakan, keempat korban alami luka parah pada bagian kepala dan patah di tangan dan kaki.
"Pada saat terjatuh kondisi di bawah itu masih dalam kondisi EA terikat dalam tali yang sama dengan JL. Namun kondisi di bawah ikatan tali lepas. Kemudian AIL terikat tali yang sama dengan JWA, pada saat di bawah ikatan tali tersebut masih mengikat," kata dia dalam keterangannya dikutip Minggu (10/3).
Agus menerangkan, pihaknya memastikan penyebab kematian korban akibat bunuh diri sebagaimana rekaman CCTV yang telah disita oleh penyidik.
merdeka.com
Agus kemudian membeberkan kronologi kejadian sesuai dengan gambaran CCTV dimulai pada pukul 16.02 WIB, para korban mendatangi apartemen dengan menggunakan mobil Gran Max B 2972 BIQ warna silver, masuk ke lobby apartemen.
"Di dalam mall lift terekam ini pihak EA mencium-cium kening dari AIL, JWA dan JL. Setelah dicium-cium keningnya, pihak AIL termonitor mengumpulkan handphone-handphone milik para korban di atas. Dan tentu naik ke atas," ujar dia.
Selanjutnya, pada pukul 16.05 WIB, keluar dari lift di tangga 21 berdasarkan rekaman CCTV. Mereka naik ke tangga darurat untuk ke rooftop apartemen.
"Kemudian pukul 16.13 WIB, para korban terjatuh bersamaan di depan lobi apartemen," ujar dia.
Kematian para korban diketahui pertama kali oleh sekuriti atas nama DF yang sedang berjaga di depan lobi. Saat itu, DF mendengar suara benturan keras.
"Pada saat menoleh ternyata ada empat mayat yang langsung tergeletak di depan lobi," ujar dia.
Terkait kejadian ini, Agus mengatakan, pihaknya juga telah memeriksa sejumlah saksi. Terungkap fakta korban sudah lama tak tinggal di apartemen tersebut. Menurut mereka, sudah hampir 2 tahun.
merdeka.com
Petugas kepolisian sudah selesai melakukan pemeriksaan terhadap jasad keempat korban untuk kebutuhan penyidikan.
Baca SelengkapnyaTetangga menyebut, korban sekeluarga sudah hampir dua tahun tak menghuni unit apartemen itu. Tiba-tiba datang untuk bunuh diri.
Baca Selengkapnya12 Korban Kecelakaan Maut di Km 58 Tol Jakpek Bukan Sekeluarga, Sembilan Jenazah Teridentifikasi
Baca SelengkapnyaDari total 12 jenazah, tujuh di antaranya laki-laki dan 5 perempuan.
Baca SelengkapnyaAksi bunuh diri satu keluarga di apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara, bikin geger.
Baca SelengkapnyaNida bersama suaminya kemudian membuat laporan Polisi.
Baca SelengkapnyaSigit mengatakan saat ini proses identifikasi terhadap para jenazah masih dilakukan oleh pihak rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPolisi juga menemukan sebuah sejadah yang diikat bersambung.
Baca SelengkapnyaSaat polisi melakukan olah TKP, diketahui ada dua jenazah yang ditemukan dengan tangan saling terikat
Baca Selengkapnya