Kasus penembakan 4 tahanan di Lapas Sleman masih gelap
Merdeka.com - Polri lagi-lagi enggan memastikan siapa pelaku penembakan di Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta, beberapa waktu lalu. Polri mengaku tidak ingin menduga-duga sebelum ada hasil penyelidikan.
"Jangan suudzon dulu, polisi bicara dari TKP. Semua boleh menduga, tapi jangan suudzon dulu agar tidak ada saling beropini. Lidik sesuai dengan hukum yang ada, sidik dulu baru ditentukan siapa yang melakukan," kata Wakapolri Komjen Pol Nanan Sukarna di sela-sela Rakernis Humas Polri Mabes Polri, Senin (25/3).
Nanan pun optimistis sekalipun penembakan itu amat rapi, namun tetap akan ada titik terang. Dari situ penyidik diharapkan bisa menemukan pelaku-pelaku penembakan empat tahanan Lapas Cebongan.
"Semua kita periksa. Kan banyak juga senjata, pemeriksaan balistik akan menentukan, semua kejahatan itu tidak sempurna, kalau enggak pakai rumus gitu penyidik bisa nyerah. Pasti ada yang tidak sempurna," tutupnya.
Seperti diketahui, 4 tahanan di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Cebongan, Sleman, Yogyakarta tewas ditembak belasan orang bercadar. Kejadian itu juga melukai penjaga lapas yang sedang bertugas.
Kejadian berlangsung sekitar pukul 00.15 sampai pukul 01.30 WIB, Sabtu (23/3), di Lapas klas II. Pelaku menembak dengan senapan serbu jenis AK47 dan 1 pistol FN
Keempat tahanan merupakan pelaku penganiayaan terhadap anggota TNI AD Kopassus Sersan Satu Santoso.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi tersebut nampak tampil nyentrik dan unik di antara anggota lainnya.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mencoba mencari pelaku lain dalam kasus pembakaran ini.
Baca SelengkapnyaSlamet mengatakan, penerapannya mengacu pada volume kendaraan di ruas jalan tol tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Efek kenaikan harga tanah disebabkan karena adanya rencana pembangunan fasilitas umum di Kelurahan Sumberarum.
Baca SelengkapnyaPada masa-masa Lebaran seperti saat ini, masalah berupa stres bisa rentan terjadi bagi siapa saja.
Baca SelengkapnyaKenali penyebab sakit kepala yang dialami agar bisa melakukan penanganan yang tepat.
Baca SelengkapnyaPara pemotor tersebut tidak layak mendapat santunan karena tidak taat aturan berkendara.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaDatangnya hari Lebaran kerap menimbulkan kondisi tertentu seperti munculnya masalah pencernaan.
Baca Selengkapnya