Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kasad isyaratkan paham komunis kembali berkembang di Indonesia

Kasad isyaratkan paham komunis kembali berkembang di Indonesia Letjen Mulyono dilantik sebagai KASAD. ©2015 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Mulyono mengungkapkan sudah ada indikasi paham komunis kembali berkembang di Indonesia. Indikasi tersebut terlihat ketika mulai ada desakan dari kelompok-kelompok tertentu yang ingin mengubah fakta sejarah.

Hal tersebut disampaikan ketika dirinya menjadi tamu khusus dalam acara renungan dan doa bersama peringatan 50 tahun G30SPKI yang digelar Kodam Jaya di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya Jakarta.

"Kita menyadari indikasi kembali ideologi komunis berkembang lagi di Indonesia. Desakan dari kelompok tertentu yang ingin mengubah fakta sejarah dengan seolah-olah mereka lah yang menjadi korban," ujarnya dalam sambutan di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya Jakarta, Rabu (30/9).

Dia juga menilai, sebagai generasi penerus bangsa perlu untuk memahami peristiwa kelam G30S/PKI sebagai fakta sejarah yang tidak terbantahkan.

"Sebagai generasi penerus bangsa harus bisa memahami peristiwa G30S merupakan fakta sejarah yang tidak terbantahkan dari kelompok ideologi komunis," ujarnya.

Lebih lanjut, dia meminta kepada seluruh masyarakat untuk merenungkan peristiwa kelam itu guna menjaga kewaspadaan agar kejadian tersebut tidak terulang lagi.

"Merenungkan kembali guna menggugah kewaspadaan kita agar kejadian agar tidak terulang," sambung Mulyono.

Oleh karena itu, agar paham tersebut tidak lagi berkembang, dia mengajak seluruh masyarakat untuk meneguhkan 4 pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka tunggal Ika dan NKRI dalam hidup berbangsa dan bernegara.

"Saya ingin mengajak untuk meneguhkan 4 pilar kebangsaan untuk konsensus nasional, Pancasila, UUD 1945, Bhineka tunggal Ika dan NKRI. Keempat adalah pilar agar dijaga dipelihara dan dipertahankan dalam berbangsa dan bernegara," tutupnya saat sambutan.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu
Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.

Baca Selengkapnya
Disematkan Tanjak, Mahfud MD Diterima jadi Keluarga Besar Masyarakat Adat Melayu Kepri
Disematkan Tanjak, Mahfud MD Diterima jadi Keluarga Besar Masyarakat Adat Melayu Kepri

Masyarakat menyematkan penutup kepala tanjak kepada Mahfud yang merupakan simbol penerimaan sebagai keluarga besar adat Melayu.

Baca Selengkapnya
Prabowo Ingatkan Indonesia Harus Mandiri: Persaingan Antar Bangsa Kejam
Prabowo Ingatkan Indonesia Harus Mandiri: Persaingan Antar Bangsa Kejam

Hubungan antar bangsa belum tentu akan berjalan seiringan selamanya. Semua tergantung kepentingan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Terungkap, ini Alasan Bung Karno Pilih Tanggal 17 Agustus Untuk Proklamasikan Kemerdekaan RI
Terungkap, ini Alasan Bung Karno Pilih Tanggal 17 Agustus Untuk Proklamasikan Kemerdekaan RI

Kenapa tidak memilih tanggal lain? Ini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya
Muhadjir: Terlalu Muskil Kunker Jokowi Bagikan Bansos Bisa Pengaruhi Suara Nasional
Muhadjir: Terlalu Muskil Kunker Jokowi Bagikan Bansos Bisa Pengaruhi Suara Nasional

Muhadjir juga menjelaskan alasan keterlibatan kementeriannnya dalam pembagian bansos.

Baca Selengkapnya
Koalisi Masyarakat Sipil Kecam Pemberian Pangkat Jenderal Kehormatan Prabowo
Koalisi Masyarakat Sipil Kecam Pemberian Pangkat Jenderal Kehormatan Prabowo

Koalisi Masyarakat Sipil menilai Pemberian gelar jenderal kehormatan kepada Prabowo Subianto merupakan langkah keliru

Baca Selengkapnya
Ganjar Harap Tak Ada Politisasi Pembagian Bansos saat Kampanye
Ganjar Harap Tak Ada Politisasi Pembagian Bansos saat Kampanye

Ganjar menegaskan tidak akan menghentikan program tersebut.

Baca Selengkapnya
Hakim MK Tanya Pembagian Bansos Selama kampanye, Menko PMK: Kami Pastikan Mengemban Amanah
Hakim MK Tanya Pembagian Bansos Selama kampanye, Menko PMK: Kami Pastikan Mengemban Amanah

Muhadjir menjawab pertanyaan hakim konstitusi soal intensitas kunjungan kerja Presiden Joko Widodo jelang Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
KSAD Asal Malang Ini Tak Segan Mengkritik Atasan, Ibu Negara hingga Presiden Pernah Merasakannya
KSAD Asal Malang Ini Tak Segan Mengkritik Atasan, Ibu Negara hingga Presiden Pernah Merasakannya

Ia pernah menolak perintah Presiden Soeharto dan menjelaskan kesalahan sang kepala negara memberi perintah tersebut

Baca Selengkapnya