Kabupaten Bekasi Siaga Satu Bencana hingga Maret 2023
Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten Bekasi menetapkan status siaga satu untuk menghadapi bencana yang berpotensi terjadi jelang akhir 2022. Status itu diberlakukan hingga Maret 2023.
"Kami sudah tetapkan siaga satu sampai Maret nanti. Jadi selalu ada tim yang 24 jam turun ke lapangan jika dibutuhkan evakuasi. Kami sudah sosialisasi melalui camat kepada warga bahwa jika hujan sudah turun lebih dari satu jam maka harus waspada," kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan, Rabu (7/12).
Dia mengatakan, sebagai daerah dataran rendah, banjir menjadi potensi bencana tertinggi di Kabupaten Bekasi. Apalagi, terdapat sejumlah aliran sungai besar yang melintasi wilayah ini.
Untuk mengantisipasi dampak buruk bencana, beberapa waktu lalu Dani meninjau kondisi titik tanggul sungai yang kritis, seperti di Kecamatan Kedungwaringin dan Cabangbungin.
"Salah satu titik persoalannya ada di Cibeet dan solusi penanganan banjir Sungai Cibeet dengan membangun bendung di bagian hulu seperti di wilayah Kabupaten Bogor," ungkapnya.
Pemerintah, lanjut dia, sudah merencanakan pembangunan bendung di Sungai Cibeet, Kabupaten Bogor. Namun pembangunannya sempat tertunda di tahun kemarin.
"Insyaallah tahun ini akan diajukan lagi serta 2024 akan direalisasikan. Ini penting karena salah satu sungai meluap yang membuat banjir itu Cibeet di Kedungwaringin," ucapnya.
Titik rawan lainnya yakni tanggul Sungai Citarum di Kecamatan Cabangbungin. Berdasarkan laporan warga, kata Dani, terdapat banyak rembesan aliran air dari sungai tersebut yang menggenangi jalan dan rumah warga sekitar.
Setelah dicek langsung ke lokasi, rembesan air diakibatkan adanya lubang di luar pintu air tanggul. Meskipun saluran pembuangannya telah ditutup, air Sungai Citarum tetap masuk.
"Kami akan segera koordinasikan dengan BBWS Citarum untuk penanganan dan antisipasinya, karena musim hujan ini masih panjang sampai awal tahun depan," ucapnya.
Dani mengatakan, pihaknya telah menyosialisasikan kepada warga agar bersiaga menghadapi bencana. Warga diharapkan bisa bertindak cepat dan tepat jika bencana menerjang kediaman atau lingkungan sekitarnya.
"Kemudian warga juga sudah mengetahui jalur evakuasi dan mencari lokasi yang aman,tidak menunggu air datang, terutama untuk kelompok usia rentan, anak-anak serta difabel itu harus didahulukan evakuasinya," ungkapnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Potensi terjadinya cuaca ekstrem akibat adanya intervensi tiga bibit siklon tropis secara sekaligus.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan kondisi tersangka SNF (26), ibu muda membunuh anak kandungnya, AAMS (5) dengan 20 tusukan di perumahan elite Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kabupaten Gresik menetapkan status tanggap darurat bencana selama 21 hari terkait gempa di perairan Tuban atau lebih dekat dengan Kepulauan Bawean.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ratusan pasien terpaksa dievakuasi untuk memastikan bangunan rumah sakit aman dihuni pasca gempa.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut bagian dari risiko Bea Cukai yang bertugas untuk mengawasi pergerakan barang yang masuk dalam wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaSeorang polisi gadungan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara ditangkap oleh polisi.
Baca SelengkapnyaIbu di Bekasi tega menikam anak kandungnya yang masih berusia 5 tahun karena bisikan gaib.
Baca SelengkapnyaGestur itu diungkap KPAD Kota Bekasi saat mendampingi tersangka menjalani pemeriksaan di Mapolres Metro Bekasi Kota.
Baca SelengkapnyaPendaftaran dibuka sampai besok, Selasa 20 Februari 2024.
Baca Selengkapnya