Jalur mudik alternatif selatan-selatan masih butuh rambu & lampu
Merdeka.com - Kebutuhan jalur selatan-selatan untuk bisa dilewati kendaraan selama musim angkutan mudik lebaran tahun 2015 diharapkan bisa memecah kemacetan di jalur utara dan tengah. Namun, minimnya rambu-rambu dan penerangan masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk mempersiapkannya menjadi jalur alternatif mudik.
Persoalan tersebut disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat melakukan inspeksi di Terminal Bus Buluh Pitu, Purwokerto, Kamis (25/6).
"Kemarin, sudah saya cek sampai Cilacap, relatif bagus. Cuma kita butuh rambu-rambu, karena cabangannya sehingga banyak yang tersesat. (Untuk) penerangan kurang, belum semuanya dan itu tidak bisa cepat, kita sudah sampaikan Kementerian PU dan Perhubungan," ujarnya.
Selain itu, dia mengemukakan keberadaan jalur Deandels yang membentang dari Kebumen hingga Kulonprogo akan menjadi pilihan pemudik, setelah jalur utara dan tengah padat.
"Jadi, jika (jalur) utara sudah tidak bisa, (jalur) tengah sudah tidak bisa, mesti lewat jalur selatan," tuturnya.
Diakui Ganjar, beberapa ruas jalan di jalur Deandels antara Kebumen hingga Purworejo masih rusak di beberapa titik. Untuk mengantisipasinya, ia menginstruksikan perbaikan dengan menutup lubang-lubang jalan di jalur tersebut.
"Untuk selatan-selatan, Jalur Deandels itu sepanjang dari Kebumen sampai Kutoarjo, rusak. Kalau yang ke Cilacap malah bagus. Antisipasinya, yang lubang kita tutup dulu mungkin yang bergelombang saja," ucapnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum kecelakaan mobil putih ini terjadi, tanjakan Sikarim memang sudah dikenal memiliki jalur yang ekstrem.
Baca SelengkapnyaBanjir tersebut sempat melumpuhkan lalu lintas Demak-Semarang hingga Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSejumlah ruas jalan di Jakarta Utara tergenang banjir akibat hujan deras yang melanda wilayah ibu kota.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Air terjun ini dijamin "menggoda" para pengguna jalan.
Baca SelengkapnyaGenangan air mencapai ketinggian lebih dari 10 cm dari bagian rel paling atas.
Baca SelengkapnyaDi musim kemarau tahun 2023 lalu, desa tersebut kembali muncul ke permukaan.
Baca SelengkapnyaTelah lama hilang, namun jejak-jejak yang menjadi bukti keberadaan Selat Muria di masa lampau masih dapat dijumpai kini.
Baca SelengkapnyaRatusan kendaraan roda empat milik pemudik tersebut memadati Pelabuhan Bakauheni untuk menunggu antrean masuk naik ke geladak kapal.
Baca SelengkapnyaRuas jalan tol sepanjang 3 km dibuka sementara untuk mengurai kemacetan
Baca Selengkapnya