Ibu RT di Banyumas aniaya dan gunduli siswi SMK
Merdeka.com - Kepolisian Resor Banyumas, Jawa Tengah, mengamankan seorang ibu rumah tangga yang diduga melakukan penganiayaan terhadap seorang siswi sekolah menengah kejuruan (SMK) di sebuah rumah kos.
Peristiwa penganiayaan tersebut terjadi di rumah milik Erma Asih Handayani (33), Jalan Sekolah Teknik Gang II Nomor 39, Kelurahan Kranji RT 05 RW 05, Kecamatan Purwokerto Timur, Banyumas, Kamis, sekitar pukul 14.00 WIB.
Saat ditemui wartawan, Erma mengaku tidak tahu secara pasti kronologi penganiayaan tersebut karena saat peristiwa tersebut terjadi, dia sedang mengasuh anak sambil memasak di dapur.
"Dita dan Catur (suami Dita) datang bersama Nn yang sempat kos," kata Erma seperti dikutip dari Antara, Kamis (24/4).
Menurut dia, NN yang masih bersekolah di salah satu SMK swasta di Purwokerto itu sempat kos selama satu bulan dan selanjutnya tidak pernah kelihatan. Saat ini, kata dia, hanya satu orang yang kos di rumahnya, yakni Nanda yang telah bekerja.
"NN lama tidak kelihatan, tadi datang bersama Dita," katanya.
Dia mengaku sempat mendengar teriakan minta ampun dari ruang tamu, namun tidak digubrisnya karena sedang memasak di dapur. Erma menduga ada masalah di antara Dita dan NN sehingga dia tidak mau ikut campur.
Akan tetapi saat ke depan, dia melihat NN telah digunduli oleh Dita.
"Saya sempat meminta Dita untuk menyudahi keributan itu dan selanjutnya dia membawa NN ke rumahnya yang tidak jauh dari rumah ini," katanya.
Sementara itu, Ketua RT 05 RW 05 Ece Hadiyatma mengaku saat masih bekerja di kantor, dia menerima laporan dari warga jika ada keributan di rumah Erma. Oleh karena itu, dia segera mengecek ke lokasi kejadian namun ternyata pelaku penganiayaan tersebut beserta korbannya telah diamankan oleh petugas dari Kepolisian Sektor Purwokerto Timur dan selanjutnya dibawa ke Polres Banyumas.
"Kami sebenarnya pernah menegur pemilik rumah karena tidak pernah melaporkan siapa yang kos di rumahnya. Biasanya, para pemilik rumah kos akan melapor dengan membawa kartu keluarga dan kartu tanda penduduknya, sehingga akan diketahui apa profesinya," kata Ece.
Akan tetapi hingga peristiwa penganiayaan tersebut, kata dia, pemilik rumah maupun penghuni kos belum pernah melapor ke RT. Saat ditemui wartawan di Markas Polres Banyumas, Kepala Satuan Reserse Kriminal Ajun Komisaris Polisi Priyo Handoko belum bersedia memberi keterangan terkait kasus dugaan penganiayaan tersebut.
"Besok saja supaya jelas, saat ini kami masih melakukan pemeriksaan," katanya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski hanya diurus sang ayah, bocah tersebut terlihat terawat.
Baca SelengkapnyaIstrinya meninggal 3 minggu sebelum dikukuhkan, ini momen haru pengukuhan guru besar pasangan suami istri di UMM.
Baca SelengkapnyaKisah siswi SD yang merawat adiknya usai ibunya meninggal begitu menyentuh hati. Dia bahkan sampai membawanya ke sekolah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaSang ayah yang bercita-cita menjadi bagian dari TNI sukses dicapainya. Bahkan, keduanya sama-sama menjadi perwira TNI.
Baca SelengkapnyaDi tengah teman-temannya yang berlomba membeli jajanan, siswa ini harus duduk sendirian menikmati bekal nasi yang dibawanya.
Baca SelengkapnyaKesetiaan sang istri mendampingi pria ini tak luput dari sorotan warganet.
Baca SelengkapnyaAnies mengikuti lomba gebuk bantal. Aksinya pun mengundang tawa.
Baca Selengkapnya“Iya rencana kita periksa kejiwaanya,” kata Kapolres Penajam Paser Utara (PPU), AKBP Supriyanto
Baca Selengkapnya