Guru malang tewas ditusuk preman terminal usai mengajar renang
Merdeka.com - Duka mendalam masih menyelimuti keluarga Tatang Wiganda (37), guru SMP Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung. Tatang tewas ditusuk preman terminal usai mengajar renang para siswa-siswinya.
Kejadian nahas tersebut terjadi di Jalan AH Nasution, Kota Bandung, Senin (22/8) pukul 16.00 WIB. Saat itu sepeda motor yang dikendarai Tatang menyenggol pelaku. Tak terima, pelaku mengejar korban.
"Korban bersenggolan dengan para pelaku, tak terima, pelaku kemudian mengejar korban lalu memberhentikan korban, dan lakukan pengeroyokan dan penusukan terhadap korban," kata Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Yusri Yunus saat dikonfirmasi wartawan.
Namun dari tiga orang pelaku, polisi baru berhasil meringkus dua orang yakni HWS dan RSG. Satu pelaku masih diburu polisi.
Seluruh keluarga serta pihak YAS meminta aparat dapat segera menangkap pelaku dan menghukum setimpal. Sebab, di mata rekan kerjanya Tatang merupakan sosok panutan dan guru yang berakhlak baik.
"Pak Tatang itu guru yang paling baik. Dia itu ramah, akhlaknya bagus. Sekalipun guru olah raga, beliau memiliki akhlak yang baik," ungkap Kepala Sekolah SMP YAS, Mahdar M.
Tak hanya keluarga, rekan serta murid Wali Kota Bandung Ridwan Kamil turut berduka atas meninggalnya Tatang. Didampingi istrinya, Emil sapaan akrab Ridwan Kamil melayat ke rumah duka, Selasa (23/8).
"Ini meninggal dunia karena ada tindakan kriminal. Yang saya dengar dari kepolisian pelakunya sudah ditangkap dan mudah-mudahan semua yang bertanggung jawab bisa ditangkap," kata Emil di rumah duka.
Dia melayat korban agar memberikan dorongan pada keluarga yang ditinggalkan untuk tetap diberikan kesabaran. "Kita ingin memastikan pihak keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran, juga anak-anaknya Insya allah sekolahnya kita urus, sampai SMA kita sudah bilang sama YAS karena dia ngajar di sana," terangnya.
Selain itu, dia juga menyatakan bakal berkoordinasi dengan polisi untuk meringkus semua preman di mana pun, supaya kejadian seperti tidak terulang.
Emil juga meminta polisi tetap siaga dan meningkatkan keamanan. "Saya titip kepolisian tingkatkan keamanan. Bagaimanapun kejadian ini tidak diharapkan walau secara statistik kejahatan jalanan relatif berkurang aman," ujar Ridwan.
Saat kejadian, pelaku ternyata sedang mabuk. Terkait fakta itu, Emil berjanji terus menekan peredaran minuman keras karena kerap menjadi sumber aksi kejahatan.
"Seperti yang saya sampaikan dan saya pribadi sering turun langsung merazia tempat miras. Pada dasarnya regulasinya kami ingin perketat dan kurangi, sehingga tidak timbul ekses karena minum alkohol selalu melakukan tindakan tidak masuk akal, termasuk kriminal," tandasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga remaja sok jago di jalanan tak berkutik saat digelandang ke Polsek Cibinong hingga ibu mereka dipanggil
Baca SelengkapnyaAnies mengatakan, penangkapan pelaku pengancaman tersebut setidaknya memberikan pelajaran kepada siapa saja yang melakukan hal serupa.
Baca SelengkapnyaPelanggan menemukan korban dalam posisi duduk di kursi pangkas. Dia tidak bergerak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pihaknya sempat kesulitan untuk masuk kedalam gudang beras yang telah diindikasi melakukan kecurangan.
Baca SelengkapnyaKepolisian Resor Garut menangkap enam pelaku pencurian dan penculikan terhadap salah seorang warga
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaSosok perwira polisi baik melarisi dagangan penjual kacang rebus di kaki lima. Aksi terpujinya mampu membuat penjual kacang bahagia.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap dua pelajar berinisial MH dan GB atau GE
Baca SelengkapnyaBerangkat dari keluarga sederhana, sang dosen hingga kini tak menyangka dirinya mampu mencapai titik puncak.
Baca Selengkapnya