Gubernur Aceh jemput jenazah korban kapal tenggelam
Merdeka.com - Gubernur Aceh Zaini Abdullah akan menjemput langsung jenazah korban kapal tenggelam di Perairan Pulau Carey, Kuala Langat, Selangor, Malaysia yang dipulangkan via di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Minggu (22/6). Zaini akan menjemput di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang 8.
Sedangkan yang dipulangkan via Bandara Kuala Namu, Medan sebanyak 2 orang langsung akan diantar ke kampung halamannya masing-masing dengan menggunakan mobil ambulans.
Kepala Biro Humas Pemerintah Aceh, Murthalamuddin menjelaskan, dua jenazah warga Aceh Timur yang dipulangkan via Medan, tiba di Bandara Kuala Namu pukul 08.50 WIB. Sementara delapan jenazah lainnya pagi tadi tiba dari Kuala Lumpur di Bandara Soekarno – Hatta.
"Yang dari Jakarta juga sudah dalam kargo menuju Bandara Sultan Iskandar Muda, tiba di Bandara SIM diperkirakan pukul 16.30 WIB nanti," jelasnya.
Murthalamuddin melanjutkan, Pemerintah Aceh sudah menyiapkan ambulans di Bandara untuk memulangkan jenazah-jenazah korban ke kampung halaman masing-masing.
"Terhadap tiga mayat lagi, dua wanita satu pria, tim Pemerintah Aceh sedang mengurusnya di Tengku Ampuan Rahimah Hospital, Klang, Selangor, Malaysia. Ketiga korban masih sulit diidentifikasi karena tanpa identitas," ungkap Murthalamuddin.
Selain itu kata Murthalamuddin, terhadap korban yang selamat, Pemerintah Aceh juga sudah berusaha melobi bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia supaya korban dapat segera kembali ke kampung halamannya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, korban kapal karam di Malaysia yang berasal dari Aceh telah terindentifikasi sebanyak 61 orang. Semua warga Aceh yang selamat itu masih menjalani pemeriksaan dari pihak kepolisian Malaysia.
Jenazah yang dipulangkan melalui Bandara Kuala Namu Medan adalah Abdurohman dan Yuwariah yang sama-sama berasal dari Kabupaten Aceh Timur.
Sedangkan jenazah yang dipulangkan via Bandara Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta sebagai berikut :
1. Iskandar asal Gampong Rambo Adat, Kecamatan Mutiara, Kabupaten Pidie, nomor passport A 5254925, tempat tanggal lahir Beureueh, 1 Januari 1977.
2. Muhammad Safri, Dusun Cureh Barat, Geulanggang Gampong, Kota Juang, Kabupaten Bireuen, nomor KTP 1111132706789001, tempat tanggal lahir, Bireuen 27 Mei 1976.
3. Mansurni, alamat Bireuen, nomor passport A4043851, tanggal lahir 7 Mei 1972.
4. Mahlil, alamat Blang Blahdeh, Jeumpa, Bireuen, tempat tanggal lahir Blang Blahdeh 29 Desember 1986.
5. Rustam Efendi, alamat jalan Yos Sudarso LK 1 Kapias Pulau Buaya, Teluk Nimbung, Tanjung Balai, Sumatera Utara, nomor KTP 1173012101760001, tempat tanggal lahir Banda Aceh 21 Januari 1976.
6. Anwar, alamat Gampong Kuta Pangwa, Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya. Tempat tanggal lahir Desa Kuta Pangwa, 7 Oktober 1984.
7. Brahim dengan nomor KTP 1108111004860001 alamat, Jalan Medan – Banda Aceh Lr Hadiah, Gampong Langga Bayu, Kecamatan Syamtalira Bayu, Aceh Utara.
8. Muhammad Ruddin, alamat Gampong Bintang Hoe, Lhoksukon, Aceh Utara
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengungsi Rohingya yang selamat mengatakan kapal tersebut sebenarnya mengangkut 151 orang, sedangkan yang sudah berhasil diselamatkan baru 75 orang.
Baca SelengkapnyaViral korban kecelakaan lalu lintas dibawa menggunakan mobil pikap di Kecamatan Muaragembong Bekasi.
Baca SelengkapnyaSatu unit kapal pengangkut pengungsi etnis Rohingya dilaporkan tenggelam di perairan Aceh Barat, Rabu (20/3). Sebagian pengungsi masih terkatung-katung di laut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pencarian korban dilanjutkan hari ini menggunakan RIB Kamajaya.
Baca SelengkapnyaAda 33 orang yang berada di KM Parikudus terdiri dari 3 Anak Buah Kapal (ABK) dan 30 penumpang.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan mengevakuasi tiga mayat yang telah teridentifikasi sebagai pengungsi Rohingya
Baca SelengkapnyaPerayaan malam tahun baru bertentangan dengan syariat Islam dan mengganggu ketertiban.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini ratusan pengungsi Rohingya masih berada di pesisir Kuala Parek.
Baca SelengkapnyaTNI Angkatan Udara (AU) melaksanakan Operasi Mata Elang 23 untuk memantau keberadaan kapal pengungsi Rohingya di perairan laut Aceh.
Baca Selengkapnya