DPRD belum terima pengajuan surat rekomendasi MRT dari Jokowi
Merdeka.com - Hingga saat ini, DPRD DKI Jakarta masih belum menerima surat revisi atas perubahan perbandingan pengembalian pinjaman kepada Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk megaproyek Mass Rapid Transit (MRT) dari Pemprov DKI. Hal ini berbeda dengan yang diungkapkan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang mengaku persoalan rekomendasi tinggal menunggu persetujuan dari Menteri Dalam Negeri saja.
"Kalau untuk administrasi utang, sampai saat ini, DPRD belum menerima surat rekomendasi itu," ujar Wakil Ketua DPRD Triwisaksana (Sani) saat dihubungi wartawan, Selasa (16/4).
Politisi PKS ini mengatakan DPRD mendukung megaproyek senilai Rp 15 triliun. Untuk itu legislatif tidak akan menghambat permasalahan administrasi itu dan juga berkomitmen untuk mempercepat proses tersebut.
"Kami secara umum sudah setuju. Kalau sudah dapat suratnya, tinggal minta pendapat fraksi. Kami beritikad baik untuk mempercepat proses ini. Sayang kan kalau proyek yang sangat penting ini terhambat terus," jelasnya.
Sebelumnya, rencana Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk memulai pembangunan MRT kembali terhambat dengan munculnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 30 Tahun 2011 tentang Pinjaman Daerah. PP baru itu mewajibkan agar para pemangku kepentingan terkait membuat kesepakatan pengembalian utang kepada JICA yang telah berubah perbandingannya menjadi 49:51 untuk Pemprov DKI.
PP itu mewajibkan untuk membuat persetujuan pinjaman (loan agreement) oleh Bappenas, tetapi sebelumnya harus mendapat revisi persetujuan dari DPRD dan Mendagri. Mendagri selanjutnya harus koordinasi dengan Menteri Keuangan. Sementara batas waktu yang telah ditentukan oleh Bappenas untuk mendapat rekomendasi dari Kemendagri adalah 5 April 2013.
Dengan terganjalnya administrasi tersebut, tak menutup kemungkinan, groundbreaking (peletakan batu pertama) pembangunan MRT batal dilaksanakan bulan April ini. Padahal sebelumnya, Jokowi dan Ahok optimis kalau megaproyek yang dicanangkan sejak pemerintahan mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo itu dapat mulai dilaksanakan pembangunannya mulai bulan ini.
Bahkan, mereka telah merombak direksi PT MRT Jakarta yang mereka yakini dapat mempercepat pembangunan megaproyek itu.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengatakan pembangunan MRT Fase 2A sudah mencapai 28,4 persen atau lebih dari yang ditargetkannya.
Baca SelengkapnyaPT MRT Jakarta mengajak para perusahaan lokal untuk berkontribusi dalam pembangunan transportasi publik mereka.
Baca SelengkapnyaKata Jokowi Jakarta telah memiliki sejumlah transportasi massal tapi masih aja macet
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anggaran infrastruktur ini juga akan digunakan untuk membangun infrastruktur di IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menekankan pentingnya Undang-Undang Perampasan Aset. Namun, belum ada kejelasan mengenai kelanjutan pembahasan RUU ini di DPR.
Baca SelengkapnyaDPR sudah menerima daftar inventarisasi masalah (DIM) dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaJoseph bilang Transjakarta rute 10M tersebut menggantikan Metro Mini T41 yang setop beroperasi usai pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaJPPR menemukan pelanggaran prosedur yang dilakukan oleh penyelenggara pemilu.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai jumlah dana desa yang telah disalurkan sejak tahun 2015 itu bukanlah angka yang kecil.
Baca Selengkapnya