DK gunakan topeng saat membantai keluarga pamannya

Merdeka.com - Sakit hati karena sering dihina, membuat ABG enam belas tahun, DK dendam. DK lalu melampiaskan dendamnya dengan merencanakan untuk menghabisi keluarga kerabatnya sendiri. Sejumlah persiapan pun sudah dia lakukan.

Menurut Kapolres Temanggung AKBP Susilo Wardono, DK tak lain adalah keponakan Winarno. Bapak DK, Sudadi adalah adik kandung Winarno (54).

"DK sudah merencanakan untuk melakukan pembunuhan semua keluarga Winarno yaitu dengan mempersiapkan alat bendo (sejenis golok), topeng setelah peralatan lengkap kemudian tersangka berjalan menuju ke rumah korban," ujar Kapolres Temanggung AKBP Susilo Wardono kepada merdeka.com, Kamis (10/1).

Kejadian pembunuhan tersebut terjadi pada Selasa (8/1) lalu sekitar pukul 02.00 WIB di Rumah keluarga Winarno di Dusun Kalibanger RT 03 RW 02, Desa Kalibanger, Kecamatan Gemawang, Kabupaten Temanggung, Jateng.

Tersangka DK malam itu menyatroni rumah Winarno. DK lalu membantai semua yang ada di rumah itu. Dengan membabi buta, DK membacok Winarno, Ngasimah (Istri Winarno) dan Dimas (putra Winarno).

Akibat kejadian tersebut Ngasimah tewas dengan luka di kepala akibat dibacok DK dengan menggunakan bendo (sejenis golok). Sementara itu Winarno dan anaknya juga mengalami luka parah.

"Tersangka berhasil kami tangkap di rumah seorang temannya di Dusun Plekoran Desa Kalibanger Kecamatan Gemawang Temanggung, yang berjarak sekitar 6 kilometer dari tempat kejadian saat pelarian," ujar Susilo Wardono.

Polisi juga mengamankan barang bukti, di antaranya satu buah bendo dengan panjang 42 cm, satu stel pakaian, baju warna hitam dan celana jeans hitam yang dikenakan saat menghabisi Winarno, anak dan istrinya.