Diduga sesat, ratusan warga bubarkan upacara agama di Bali
Merdeka.com - Ratusan warga di dusun Pengeragoan Dauh Tukad, Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Bali mengepung rumah milik I Wayan Arka, Sabtu malam (23/4). Diduga di rumah tersebut digunakan oleh warga melakukan persembahyangan yang melenceng dari ajaran Hindu di Bali.
Kedatangan ratusan warga yang dipimpin oleh Kelian Dusun, I Ketut Mustika tersebut guna membubarkan kegiatan persembahyangan dalam rangka piodalan (upacara) di rumah I Wayan Arka yang diikuti sedikitnya 1.500 orang dari berbagai daerah di Bali.
Persembahyangan tersebut dibubarkan lantaran dinilai warga bertetanggan dengan adat Hindu dan adat Desa Pakraman setempat. Di mana kelompok I Wayan Arka bersembahyang dengan menyembah patung aneh menyerupai raksasa. Dan tempat persembahyangan itu juga dinilai bukan Pura oleh warga.
Sempat terjadi terjadi ketegangan antara warga dan kelompok I Wayan Arka lantaran tidak mau dibubarkan. Beruntung satu pleton Dalmas Polres Jembrana dan dibantu puluhan personel Polsek Pekutatan tiba di lokasi untuk mengamankan situasi, sehingga situasi bisa dikendalikan.
Bahkan Kapolres Jembrana AKBP Djoni Widodo, Wakapolres Jembrana Kompol AA Rai Laba dan petinggi polisi lainnya juga turun ke lokasi.
"Kita berhasil mengamankan situasi dan mengimbau warga agar tidak melakukan tindakan anarkis," terang Kapolsek Pekutatan Kompol KS Yoga, memastikan kedua kelompok ini sudah membubarkan diri.
Dikatakannya ketegangan terjadi sekitar pukul 20.00 Wita, dan berhasil diredam kurang lebih selama dua jam pada Sabtu (23/4).
"Rencana dua kelompok warga yang bertikai tersebut akan dimediasi besok pagi di Kantor Camat Pekutatan oleh unsur Muspika Kecamatan Pekuatan," singkatnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puluhan tahun umat Hindu di Lumajang tak punya rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaSaat upacara Melasti, segala sesuatu atau sarana sembahyang di Pura dibawa ke laut untuk disucikan.
Baca SelengkapnyaHari Raya Nyepi merupakan salah satu perayaan suci umat Hindu ditandai dengan meninggalkan segala aktivitas duniawi dalam keheningan selama sehari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi menyebut, ada dua motif pelaku hingga nekat menikam korban sampai 32 kali. Apa itu?
Baca SelengkapnyaBupati Ipuk dalam upacara tersebut mengenakan busana adat suku Bugis.
Baca SelengkapnyaSekelompok anggota polisi tampak sangat bahagia dan mengumbar senyum lebar mereka saat membuka hadiah istri baru dari atasan untuk menunjang tugas di lapangan.
Baca SelengkapnyaPungutan ini akan digunakan untuk pelestarian budaya dan atasi masalah sampah.
Baca SelengkapnyaGibran datang ke Bali. Sejumlah spanduk dipasang di Kota Denpasar
Baca SelengkapnyaTetangga mengungkap kepribadian korban yang dikenal sangat baik dan religius
Baca Selengkapnya