Di Snake Temple Malaysia, manusia bersahabat dengan ular
Merdeka.com - Sesungguhnya, kehadiran agama atau keyakinan di tengah-tengah kehidupan manusia adalah untuk mengatur tata kehidupan di muka bumi. Baik antar sesama manusia maupun dengan lingkungan atau alam tempatnya berpijak.
Tidak hanya ajaran agama atau keyakinan kita saja yang bisa dijadikan panutan dalam menjalani kehidupan, sepatutnya kita juga bisa mengambil pelajaran berharga dari umat agama lain. Seperti yang ditunjukkan sebuah kelenteng unik di Penang Malaysia, namanya Snake Temple atau kelenteng ular.
Umat Budha dan masyarakat di sekitar kelenteng ini tidak hanya menjaga kerukunan antar sesama. Di sana, mereka bersahabat dan hidup berdampingan dengan ular.
Bagi mereka, kondisi yang demikian juga salah satu bentuk kerukunan hidup. Lebih tepatnya antar manusia dengan lingkungan alam di sekitar kelenteng, khususnya fauna.
Kabarnya, ini satu-satunya kelenteng di dunia yang penuh dengan ular berbisa. Di kelenteng ini para biksu hidup bersama ular-ular itu.
Kelenteng yang terletak persis didekat Sungai Kluang, Bayan Baru, Pulau Penang, Malaysia ini memiliki nama lain yakni Kelenteng Awan Biru atau Kelenteng Awan Tulen (Temple of the Azure Cloud or Pure cloud Temple). Awan biru sebagai bentuk penghormatan pada keindahannya.
Setiap tahun, ribuan orang datang ke kelenteng ular itu untuk beribadah. Meski di dalamnya banyak ular berbisa yang hilir mudik, ternyata mereka tidak merasa terganggu.
Menurut legenda setempat, Chor Soo Kong, seorang biarawan China dan tabib penyembuh suatu kali pernah merawat ular yang terluka. Tak hanya memberikan pertolongan, Kong juga menyediakan tempat tinggal untuk ular itu.
Tak lama setelah itu, kemudian datanglah ular-ular lain dari hutan. Ular-ular itu mendatangi kelenteng tersebut dan mulai hidup berdampingan dengan para biksu dan masyarakat di sekitar kelenteng. Ular-ular itu terbiasa melingkar-melingkar di segala tempat di dalam kelenteng.
Ada yang bilang, ular-ular itu peliharaannya Dewa Chor Soo Kong. Sementara yang lain percaya ular berbisa jenis ular pit vipers yang dikenal sebagai salah satu spesies ular paling ganas dan agresif dibikin mengantuk oleh asap pembakaran dupa di klenteng. Disebut pula, ular itu pengawal Chor Soo Kong.
Seiring berjalannya waktu dan proses urbanisasi, membuat penduduk di daerah itu semakin padat. Alhasil, jumlah ular di kelenteng ini pun semakin berkurang. Bagi yang berminat berkunjung, tiket masuk ke kelenteng ini tidak dipungut biaya alias gratis.
(dikutip dari berbagai sumber)
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lubang yang ada di Batu Batikam itu merupakan simbol dari perdamaian antar suku yang tengah berkuasa pada saat itu.
Baca SelengkapnyaMereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaDilansir dari a-z Animals menariknya ada beberapa spesies ular yang melahirkan anak hidup, mirip dengan mamalia. Simak selengkapnya disini!
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Para pelaku kesal dengan tingkah laku Dimas di dalam sel.
Baca SelengkapnyaArabian sand boa, yang dikenal dengan Boa pasir Arab adalah jenis ular yang menarik perhatian banyak orang karena cirinya yang unik. Yuk simak selengkapnya!
Baca SelengkapnyaSalah satu suku yang mendiami daerah Aceh ini sampai sekarang masih misterius keberadaannya.
Baca SelengkapnyaSebelum disimpan, telur perlu untuk dicuci dulu secarea menyeluruh untuk mencegah munculnya masalah.
Baca SelengkapnyaKelezatan kue ka hadir berbarengan dengan dalamnya makna yang dipercaya oleh masyarakat sekitar.
Baca SelengkapnyaSadar lawannya memiliki ilmu kebal, pelaku IM akhirnya menancapkan pedangnya di tanah.
Baca Selengkapnya