Daging busuk banyak beredar di pasar tradisional Solo
Merdeka.com - Sebanyak 37 kilogram daging busuk yang disita saat operasi yustisi Dinas Pertanian dan Polresta Kota Solo, Kamis (25/6) dini hari dimusnahkan. Pemusnahan dilakukan di rumah potong hewan milik Dinas Pertanian, Jagalan, Solo dengan cara dibakar di ruangan khusus.
Dari 37 kilogram daging busuk tersebut 35 kilogram di antaranya adalah daging sapi yang ditemukan di Pasar Nusukan, sedangkan sisanya adalah kepala ayam busuk yang ditemukan di Pasar Legi.
Dalam kegiatan tersebut, petugas membagi dua tim dengan menyisir enam pasar tradisional. Tim pertama melakukan operasi di Pasar Legi, Jebres dan tempat penampungan daging di kawasan Jagalan. Kemudian tim dua melakukan operasi di Pasar Nusukan, Pasar Jongke dan Pasar Sidodadi Kleco.
Tak hanya daging busuk, tim operasi yustisi lainnya juga berhasil menyita 1 kilogram daging sapi basah atau gelonggongan. Kasi Kesehatan Masyarakat Feteriner Dispertan Solo, Bagus Sarwoko mengatakan, pada awalnya tidak ada pedagang yang mengakui, namun setelah ditunggu kemudian ada dua pedagang yang mengakui.
"Mereka langsung kami mintai keterangan dan diserahkan ke polisi," ujar Bagus.
Bagus menambahkan, operasi yustisi dilakukan rutin setiap bulan suci Ramadan dan menjelang Lebaran. Namun kenyataannya masih banyak ditemukan pedagang nakal yang menjual daging tidak layak konsumsi.
"Menjelang datangnya Lebaran banyak pedagang nakal untuk meraup keuntungan dengan menjual daging tak layak konsumsi. Kami mengimbau masyarakat agar berhati-hati dan waspada apabila membeli daging di pasaran," tandasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabupaten Serang memiliki kearifan lokal yang hampir punah bernama Adang.
Baca SelengkapnyaJenderal bintang dua TNI sarapan nasi uduk di warung pinggir jalan pakai seragam dinas.
Baca SelengkapnyaWedang Dongo adalah minuman tradisional yang mudah dijumpai di Kota Solo
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kesenian tradisional dari Provinsi Lampung ini biasanya dibawakan ketika acara-acara besar di Keratuan Darah Putih.
Baca SelengkapnyaMakanan tradisional khas Kepulauan Riau ini selalu diburu penggemarnya sebagai sajian berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaPetugas membawa beberapa alat untuk mengecek kondisi daging yang dijual oleh pedagang.
Baca SelengkapnyaBikin haru, ini momen pedagang jajanan tradisional menangis saat dagangannya diborong.
Baca SelengkapnyaBodho Kupat sendiri merupakan tradisi yang rutin diselenggarakan masyarakat Lumajang ketika memasuki hari ketujuh Lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaBukannya istirahat, selepas dinas ia masih harus mengurus usaha sampingan berjualan es tersebut di pinggir jalan.
Baca Selengkapnya