Bertambah, Petugas Pemilu di Jatim yang Meninggal Dunia Capai 30 Orang
Dari awalnya hanya 13 orang, kini jumlah petugas pemilu di Jatim yang meninggal bertambah 17 orang, sehingga menjadi 30 orang.
Dari awalnya hanya 13 orang, kini jumlah petugas pemilu di Jatim yang meninggal bertambah 17 orang, sehingga menjadi 30 orang.
Jumlah petugas Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang meninggal dunia di Jawa Timur terus bertambah.
Dari awalnya hanya 13 orang, kini bertambah 17 orang, sehingga menjadi 30 orang.
Komisioner KPU Jatim divisi SDM dan Litbang, Rochani mengatakan, para petugas penyelenggara pemilu yang gugur ini ada yang terjadi sebelum 14 Februari 2024 dan setelah pemungutan suara di Jatim.
Rincian 30 petugas yang meninggal itu terdiri dari, satu orang Panitia Pemungutan Suara (PPS), 18 Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), 9 Linmas Tempat Pemungutan Suara (TPS), dan 2 orang sekretariat PPS.
Soal penyebab, dia menyebut bervariasi. Ada yang dikarenakan kecelakaan lalu lintas, tersengat listrik, maupun karena sakit.
merdeka.com
Kini pihak KPU Jatim tengah melakukan proses pendataan dan verifikasi kepada ahli waris untuk diberikan santunan. Dia menyebut, sebagian ahli waris sudah mendapat santunan yakni di Kabupaten Pamekasan.
"Penyampaian santunan kematian ada yang sudah diterimakan kepada ahli waris. Dan beberapa kabupaten/kota sedang dilakukan verifikasi untuk memastikan juga kepesertaannya dalam BPJS Ketenagakerjaan," jelas Rochani.
Berdasarkan Peraturan KPU No.8 Tahun 2022 Pasal 83 menyebut KPU dapat memberikan santunan kepada anggota badan Adhoc bila mengalami kecelakaan kerja dalam penyelenggaraan pemilu dan pemilihan.
Sementara menurut penjelasan dari Surat Dinas KPU No. 691 Tahun 2022, santunan badan Adhoc yang meninggal dunia mendapatkan Rp36 juta per orang, cacat permanen Rp30,8 juta per orang, luka berat Rp16,5 juta per orang, luka sedang Rp8.250 juta dan bantuan biaya pemakaman Rp10 juta.
Berikut rincian untuk korban meninggal dunia dari petugas KPPS, Magetan, Banyuwangi, Kota Malang, Lamongan, Kabupaten Malang, Mojokerto, masing-masing berjumlah 1 petugas. Lalu, Kota Surabaya 3 orang, Ponorogo dan Jombang 2 orang, terakhir Jember 3 orang.
Sedangkan untuk petugas Linmas penjaga TPS, yakni Kota Madiun, Tuban, Malang, Pamekasan, Mojokerto, Tulungagung, Jombang, dan Kota Pasuruan, masing-masing satu orang.
Sebanyak 20 orang petugas penyelenggara Pemilu 2024 di Bali jatuh sakit.
Baca SelengkapnyaBanyak petugas yang mengalami kelelahan sehingga beberapa dari mereka meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaData KPU per Senin 19 Februari 2024 mencatat jumlah petugas Pemilu meninggal dunia mencapai 71 orang.
Baca SelengkapnyaKetua Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja mengatakan, 30 petugas pengawas Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca SelengkapnyaPemberian uang santunan akan diurus secepatnya dan diberikan KPU masing-masing kabupaten kota.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyoroti jam kerja para petugas Pemilu 2024 yang sangat berat.
Baca SelengkapnyaLima petugas KPPS di Kabupaten Tangerang, Banten, meninggal dunia seusai mengawal pelaksanaan Pemilu 2024. Mereka diduga kelelahan.
Baca SelengkapnyaRatusan petugas pemilu di Garut jatuh sakit akibat kelelahan saat bertugas.
Baca Selengkapnya