Banyak Kebijakan Atasi Corona Pemerintah Daerah yang Baik Bisa Jadi Contoh Nasional
Merdeka.com - Pandemi corona covid-19 terus menjadi perhatian baik oleh pemerintah pusat maupun daerah. Sebab, seluruh sektor bisnis sekaligus masyarakatnya terkena dampak dari penyebaran wabah ini.
Ahli Otonomi Daerah, Prof. Djohermansyah Djohan, mengatakan perlu adanya sinergi dari pemerintah pusat, dalam hal ini Presiden, dan pemerintah daerah, baik gubernur maupun walikota dan bupati.
"Kalau kita tidak bersatu padu dan (memutuskan) strategi perangnya, tidak (akan) cukup itu. Arah kebijakan pusat tidak clear dan jelas, maka ini bisa berguguran. Bukan hanya rakyat, panglima perangya gugur," kata dia dalam wawancaranya dengan Smart FM Jakarta, Sabtu (4/4).
Djohar menilai banyak ide bagus justru berasal dari daerah. "Ada daerah yang memberlakukan jam malam, itu ide bagus. Karena mereka masih melihat orang masih kumpul-kumpul di warung kopi. Masih ada pasar kaget malem-malem," terangnya.
Kemudian, menyetop bus antar provinsi untuk menahan mobilitas penduduk yang bandel. "Seperti mudik. Tegaskan, bahwa mudik, tidak boleh. Tegaskan. Jangan imbau-imbau. Bukan negara penghimbauan," tegasnya.
Selanjutnya, meliburkan anak-anak sekolah sebelum ada kebijakan pusat. Serta menurut Djohar, pemerintah daerah sudah mengalihkan dana APBDnya untuk memerangi corona, termasuk dana pemilihan daerah. Semuanya sudah direalokasikan untuk penanganan corona di daerah.
"Di daerah itu sebetulnya justru harus kita apresiasi. Kasih semangat. Didorong oleh pusat," kata Djohan.
Pemerintah Pusat Diminta Tegas
Menurutnya, strategi perang yang tepat digunakan dalam situasi seperti ini adalah 'high profile', bukan low profile. Hal tersebut agar yang di daerah juga memiliki kepercayaan diri untuk mengatasi pandemi ini.
"Jadi strategi perangnya harus high profile. tidak bisa lagi low profile. Supaya daerah itu bersemangat. Jadi arahan kebijakan pusat itu harus sesuai, harus jelas," tegas Djohar.
Djohar juga menyebut, bahwa daerah seharusnya didorong oleh pusat untuk melawan perang ini, bukan malah di-discourage.
Reporter: Pipit Ika Ramadhani
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Semua berharap presiden terpilih yang akan datang dapat menyelesaikan permasalahan Kesehatan yang ada sehingga tercapai derajat Kesehatan Masyarakat.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaHarapannya, langkah itu bisa menambah suplai untuk memenuhi permintaan masyarakat.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaStaf Khusus Menkeu Yustinus Prastowo menjelaskan, sebagian anggaran Kementerian dan Lembaga diutamakan untuk penanganan pandemi covid-19
Baca Selengkapnya