Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19. Imbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, libur Natal dan Tahun Baru biasanya membuat mobilitas masyarakat semakin tinggi. Mobilitas meningkat bisa memicu penularan Covid-19 meluas.
”Sehingga sangat direkomendasikan untuk segera melengkapi vaksinasi Covid-19 baik dosis primer maupun booster sesuai ketentuan,” ujar Nadia di Jakarta, Senin (11/12).
Nadia mengingatkan perlu ada upaya agar tingkat imunitas masyarakat tetap tinggi dengan memastikan tersedianya pelayanan vaksinasi Covid-19.
”Kepala Dinas Kesehatan provinsi dan kabupaten/kota diminta untuk memastikan semua puskesmas dan fasyankes lainnya yang berada di wilayah kerjanya tetap memberikan pelayanan vaksinasi Covid-19,” ucapnya.
Pemerintah daerah juga diminta untuk menjamin ketersediaan vaksin dan logistik lainnya.
Kemudian memastikan masyarakat mendapatkan informasi dengan baik mengenai lokasi mendapatkan layanan vaksinasi Covid-19.
Kasus Covid-19 Naik
Kasus Covid-19 di Indonesia meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Tak hanya Indonesia, sejumlah negara Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, dan Filipina juga mengalami kenaikan kasus Covid-19.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Maxi Rein Rondonuwu mengungkapkan, kenaikan Covid-19 di Indonesia disebabkan oleh subvarian Omicron XBB 1.5.
berita untuk kamu.
Subvarian ini juga menjadi penyebab peningkatan infeksi Covid-19 di Eropa dan Amerika Serikat. Maka dari itu, Maxi meminta masyarakat untuk kembali menerapkan protokol kesehatan.
"Pemerintah kembali mengingatkan masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) menyusul peningkatan kembali kasus Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir,"
kata Maxi dalam keterangan tertulis, Kamis (7/12).
merdeka.com
Selain varian XBB, Indonesia juga mendeteksi adanya subvarian Covid-19 yang baru, yaitu EG2 dan EG5. Meski demikian, jumlah kasus positif Covid-19 masih jauh lebih rendah dibandingkan saat pandemi yang mencapai 50.000 sampai 400.000 kasus per minggu.
"Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 6 Desember 2023, rata-rata kasus harian Covid-19 bertambah sebanyak 35-40 kasus. Sementara, pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit tercatat antara 60-131 orang. Dengan tingkat keterisian rumah sakit saat ini sebesar 0,06 persen dan angka kematian 0-3 kasus per hari,"
rinci Maxi.
merdeka.com
- Merdeka
Terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah mengumumkan perubahan dalam mekanisme penjaminan pelayanankesehatan terkait Covid-19
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Firman mengatakan, seluruh data penanganan virus Covid-19 ini dikumpulkan dari para perangkat daerah dan BUMD seluruh DKI.
Baca SelengkapnyaPenyidik telah tiga kali melakukan pemanggilan untuk pemeriksaan sebagai tersangka. Namun, Leksi Yandi mangkir.
Baca SelengkapnyaBelum lama ini viral sebuah kampus yang membuat pohon Natal dari tumpukan skripsi.
Baca SelengkapnyaBangunan itu memiliki banyak koleksi barang antik.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca Selengkapnya