5.800 PKL Kota Malang segera tempati mal
Merdeka.com - Sebanyak 5.800 pedagang kaki lima di Kota Malang, Jawa Timur, dalam waktu dekat segera menempati salah satu mal di tengah kota itu, yakni Mal Alun-alun.
Kepala Dinas Pasar Kota Malang bambang Suharijadi, Selasa, mengatakan selain akan menempati salah satu lantai di Mal Alun-alun, pedagang kaki lima (PKL) tersebut juga akan dikucuri modal usaha agar mereka tidak lagi berjualan di beberapa titik sepanjang ruas jalan protokol, seperti Jalan Pasar Besar, Jalan Trunojoyo, dan Klojen.
"Sebelum kami lakukan lokalisasi di Mal Alun-alun, keberadaan PKL tersebut akan didata kembali, meski saat ini berapa jumlahnya sudah diketahui. Hasil pendataan itu nanti akan menjadi acuan kami untuk melakukan penertiban," tegas Bambang seperti dikutip dari Antara, Selasa (22/4).
Ribuan PKL tersebut, kata Bambang, tidak hanya berjualan di sejumlah titik ruas jalan saja, tapi juga yang berada di kawasan Pasar Induk Gadang (PIG), Pasar Besar, Pasar Klojen, Zaenal Zakse, Kebalen maupun Blimbing.
Ia menegaskan pemindahan ribuan PKL tersebut untuk mengarahkan mereka agar tetap menjaga ketertiban dan keindahan wajah kota sekaligus melakukan pembinaan. Setelah dilakukan pendataan dan ditempatkan di Mal Alun-alun, mereka akan dikucuri modal untuk membuka usaha.
Menurut dia, nominal modal yang bakal dikucurkan tersebut bervariasi, tergantung jenis usaha yang akan dijalankan. Alokasi anggaran untuk modal usaha PKL itu dari APBD Kota Malang, namun jumlahnya masih akan dikaji lebih rinci.
Ia mengakui sampai saat ini jenis usaha yang akan dikembangkan para PKL tersebut juga belum ditentukan, bahkan sosialisasi terkait pembinaan dan penempatan PKL di Mal Alun-alun itu juga belum dilakukan karena masih menunggu kajian dari Bappeda.
Sementara Kabid Ketertiban dan pengawasan Dinas Pasar Kota Malang Eko Syah mengaku pihaknya secara intensif menurunkan petugas (pasukan) untuk menertibkan para PKL yang melanggar zona larangan, terutama di kawasan-kawasan yang PKL-nya bandel, seperti di Pasar Kebalen.
"Kalau selama ini PKL membandel karena belum ada program dari pemkot yang jelas, bahkan tempat relokasi yang memadai dan strategis, termasuk PKL di Kebalen yang menempati jalan protokol," kata Eko.
Jumlah PKL yang paling banyak adalah PKL Pasar Minggu yang selama ini menempati Jalan Semeru, yakni mencapai 3000 lebih. Selain itu, juga PKL yang menempati ruas Jalan Pasar Besar, di kawasan Alun-alun Merdeka serta Trunojoyo.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski harga mengalami kenaikan, Pj Wali Kota memastikan pasokan beras dan sembako masih aman.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah kepolisian mendapatkan laporan dari masyarakat.
Baca SelengkapnyaHarga tinggi telur dan daging itu ditemukan Satgas Pangan Polri mengecek ketersediaan stok pangan di sejumlah pasar tradisional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Lebih dari 42 ribu penumpang telah diberangkatkan dari Stasiun Gambir, Pasar Senen dan beberapa stasiun lainnya di wilayah Daop 1 Jakarta.
Baca SelengkapnyaBadan Pangan Nasional bekerjasama dengan Kementerian Pertanian menggelar GPM Bawang Merah dalam rangka Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPolisi mendatangi pasar untuk memantau harga pangan dan mencegah peredaran uang palsu
Baca Selengkapnya5 PPK di Palembang Gelembungkan Suara Caleg, Penghitungan Suara Diambil Alih KPU
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan di dua lokasi berbeda, dimana salah satu tersangka ada pegawai Lapas.
Baca SelengkapnyaSebelum Lebaran, sudah 2 ribu lebih pemudik meninggalkan Jakarta menuju kampung halaman melalui Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur.
Baca Selengkapnya