54 Karyawan RRI Positif dan 2 Karyawan TVRI Meninggal Dunia Akibat Covid-19
Merdeka.com - Sebanyak 54 karyawan Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI) di Jawa Timur terpapar virus Corona alias Covid-19. Kini, kantor Stasiun RRI tersebut dilakukan lockdown hingga 3 minggu ke depan.
Kepala Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI Surabaya, Sumarlina mengatakan, sebanyak 54 orang karyawannya terkonfirmasi positif corona berdasarkan hasil tes swab pertama.
Tes swab itu sendiri, dilakukan pada 26 Juni lalu. Namun hasilnya baru diterima pada 11 Juli lalu. 54 karyawannya pun, dinyatakan confirm Covid-19.
"Sejak 27 juni manajemen sudah mengambil sikap dengan melakukan lockdown kepada seluruh karyawan sampai 12 Juli," katanya, Senin (13/7).
Namun, karena hasil dari proses swab pertama cukup lama, pihaknya pun melakukan swab ke dua pada 6 Juli. Uniknya, hasil dari swab ke dua ini langsung diterima keesokan harinya, dan seluruh pegawai RRI dinyatakan 100 persen negatif corona.
"Sehingga lockdown pun dicabut pada 13 Juli, dan akan kembali operasional optimal," ujarnya.
Sayangnya, pada 11 Juli lalu, hasil swab pertama pun keluar. Hasilnya, disebutkan bahwa sebanyak 54 pegawai RRI terkonfirm positif Corona. Hingga akhirnya, lockdown pun dinyatakan diperpanjang 2 hingga 3 minggu ke depan.
Lalu, menindaklanjuti hasil swab yang berlainan tersebut, 54 karyawan yang telah melakukan swab pertama dan kedua, dilakukan tes swab lagi untuk ke tiga kalinya, di rumah sakit Premier. Namun sayang, kapan hasil swab ketiga itu akan keluar, tak disebutkannya.
Ia pun menyebutkan swab tersebut difasilitasi oleh Pemerintah Kota Surabaya. "Swab dilakukan atas dukungan atau bantuan Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Kesehatan Kota Surabaya," ujarnya.
Sementara itu, Kepala TVRI Jatim, Akbar Saidi juga membenarkan jika ada dua karyawannya yang meninggal dunia setelah terpapar corona. Kepastian tersebut, diakui disampaikan oleh keluarga para karyawan tersebut.
"Awalnya malah keduanya sakit tifus dan demam berdarah. Namun, pada saat meninggal, disampaikan oleh keluarganya jika keduanya terkonfirmasi positif covid-19," tegasnya.
Dua karyawan TVRI itu, diakuinya bukan karyawan yang berada di lapangan. Mereka cenderung statis berada di dalam kantor. Sehingga, saat itu juga pihaknya melakukan rapid tes pada 180 orang karyawannya, dan hasilnya, 6 orang dinyatakan reaktif.
"Lainnya dinyatakan non reaktif. Yang dinyatakan reaktif, diminta untuk isolasi mandiri dan sudah dilakukan swab," tegasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.
Baca Selengkapnya