2 Menteri digugat 8 warga Riau terkait kebakaran hutan
Merdeka.com - Delapan orang mengatasnamakan warga Provinsi Riau bersama lembaga swadaya masyarakat secara resmi telah menggugat Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Kehutanan. Dua menteri itu digugat terkait bencana kabut asap yang melanda daerah itu.
"Gugatan diajukan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat hari ini," kata Suryadi selaku kuasa hukum 8 warga tersebut saat jumpa persnya di Pekanbaru seperti dikutip dari Antara, Senin (9/9).
Dia menjelaskan, salah satu di antara delapan warga yang dimaksud adalah M Yusuf (69), warga Desa Seapung, Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan. Kemudian, kata dia, juga ada Nasir, Zaini Yusuf, Luk Proyanto, Amran dan Basir, yang juga merupakan warga Kabupaten Pelalawan.
Kebakaran hutan atau lahan telah terjadi di Kabupaten Pelalawan sejak beberapa bulan terakhir hingga mengakibatkan daerah tersebut tercemar kabut asap pekat. Data terakhir dari berbagai sumber menyebutkan bahwa ada lebih 5.000 hektare lahan atau hutan di Pelalawan telah hangus terbakar sejak Juli 2013.
Sebagian besar titik kebakaran bahkan dikabarkan berada di kawasan lahan perkebunan dan hutan tanam industri. Kemudian warga lainnya yakni Azraid dan Tamidzi yang merupakan warga Kabupaten Rokan Hilir.
Peristiwa kebakaran lahan di Kabupaten Rokan Hilir juga tidak kalah hebat, dimana ada ratusan hektare lahan yang terbakar hingga menyebabkan terjadi pencemaran udara semakin hebat.
Ratusan warga dikabarkan mengalami infeksi saluran pernapasan yang akut, bahkan terdata ada sebanyak 276 keluarga sempat terpaksa mengungsi karena kebakaran telah mengepung pemukiman mereka pada akhir Juli 2013.
Para penggugat memberi kuasa kepada tim kuasa hukum sejak 20 Juli 2013, di antaranya yakni Ulung Purnama, Nur Hariandi, Edy Halomoan Gurning, serta Suryadi dan Hotman Parulian Siahaan.
"Para advokat tergabung dalam Tim Advokasi Perubahan Iklim Riau," kata Suryadi, salah satu di antara kuasa hukum tersebut.
Suryadi mengatakan, gugatan yang dilakukan warga bukan hanya terkait kerugian materi yang mereka alami, namun juga dampak masa depan yang tentunya menjadi pertimbangan.
Sepanjang tahun, kata Suryadi, banyak warga di sejumlah kabupaten dan kota di Riau harus was-was karena bencana banjir dan kebakaran lahan selalu menghantui mereka.
Untuk itu, kata dia, warga meminta agar pemerintah dalam hal ini Presiden RI melalui dua menterinya tersebut dapat segera mengatasi masalah bencana ini secepatnya.
"Kami juga menggugat Gubernur Riau HM Rusli Zainal karena dianggap telah lalai dalam menjaga lingkungan. Dia juga tidak menganggarkan strategis implementasi," katanya.
Koordinator Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau (Jikalahari) Muslim Rasyid, di kesempatan sama juga mengatakan pihaknya mendukung kuat langkah-langkah yang diambil oleh sejumlah warga tersebut.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.
Baca SelengkapnyaMereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca SelengkapnyaMinimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Siapkan Ganti Rugi Plus untuk 2.068 Hektare Lahan Warga Terdampak di Ibu Kota Nusantara, Skema Ditawarkan Seperit Ini
Baca SelengkapnyaBerikut penampakan rumah mewah Ibu Ani anak jenderal yang tinggal di rumah bak hutan terbengkalai.
Baca Selengkapnya327 warga telah dievakuasi pada gelombang ketiga Tim KRI Kakap-811 atau dari TNI Angkatan Laut. Dari jumlah itu, terdapat 192 wanita dan 135 pria.f
Baca SelengkapnyaTampak beberapa gedung inti pemerintahan yang kian menunjukkan bentuknya.
Baca SelengkapnyaSaat musim hujan tiba, kampung itu benar-benar terisolir karena jalan ke sana terhalang aliran air sungai yang deras
Baca SelengkapnyaArus balik pemudik belum menunjukkan lonjakan di Pelabuhan Bakauheni.
Baca Selengkapnya