1 Korban pemerasan PNS Kemhan ngaku polisi meninggal dunia
Merdeka.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Ronny Franky Sompie mencatat lima kali komplotan Slamet Wahyudi (31), pegawai negeri sipil (PNS) Kementerian Pertahanan (Kemhan) yang ngaku polisi untuk memeras warga. Bahkan, ada satu korban pemerasan tersangka yang meninggal dunia.
Ronny mengatakan, berdasarkan pemeriksaan, Slamet dan komplotannya telah melakukan aksinya di lima tempat, pertama di Rumah Sakit Asobirin, Serpong pada 17 April 2014, kedua sebelum Underpass Pasar Minggu, 15 April 2014, ketiga di belakang Terminal Bekasi Timur, bulan Mei 2014, keempat Ragunan 2 Juni 2014.
"Dan kelima di Jalan Hang Lekir, Jaksel, 27 Mei 2014. Korbannya Isnanto mengalami luka berat dan Muhajir meninggal dunia," kata Ronny di Mabes Polri, Kamis (5/6).
Ronny menambahkan, pelaku melakukan aksinya pada 3-4 Juni 2014. Selain itu, tiga orang lainnya masih dalam pengejaran pihak kepolisian. Namun, salah satu dari ketiga buron itu merupakan anggota TNI berinisial SM.
"Dua lainnya berinisial S dan U sebagai warga sipil. Ketiganya masih dalam pengejaran," tuturnya.
Lebih lanjut, Ronny menjelaskan modus operandi yang dilakukan para pelaku, awalnya mereka berpura-pura menjadi anggota Reskrim Polda Metro Jaya yang melakukan penangkapan terhadap pelaku judi dan penjual VCD Porno. Kemudian meminta uang tebusan.
Dari tangan tersangka, polisi menyita barang bukti seperti tiga unit ponsel. Kini kedua tersangka saat ini masih melakukan pemeriksaan penyidik Polda Metro Jaya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaSetelah menahan ketakutan bertahun-tahun, korban akhirnya memberanikan diri melapor ke polisi.
Baca SelengkapnyaIa menjelaskan bahwa pengungkapan perkara itu berawal dari penemuan seorang lelaki dalam kondisi terikat lakban pada Sabtu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kepolisian Resor Garut menangkap enam pelaku pencurian dan penculikan terhadap salah seorang warga
Baca SelengkapnyaNida bersama suaminya kemudian membuat laporan Polisi.
Baca SelengkapnyaPerbuatan cabul dilakukan oknum polisi hingga berulang-ulang. Dari korban masih duduk di bangku sekolah dasar hingga ia menginjak kelas 9 SMP
Baca SelengkapnyaTotal korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) bertambah pada hari ke 9 pencarian.
Baca SelengkapnyaKuasa hukum menegaskan korban tidak memiliki motivasi lain seperti yang disebut jenderal bintang dua itu.
Baca SelengkapnyaKorban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.
Baca Selengkapnya