Warga Lamongan Gambarkan Kejamnya Kerja Rodi Zaman Penjajah saat Karnaval Agustusan, Bikin Merinding
Aksinya mencuri perhatian.
Aksinya mencuri perhatian.
Setelah bertahun-tahun pandemi, HUT ke-78 RI akhirnya berlangsung meriah di berbagai daerah. Perayaan ini menjadi obat kangen bagi masyarakat. Linimasa media sosial penuh dengan serba-serbi Agustusan.
Parade peragaan busana dan atraksi itu biasanya juga sangat tergantung pada tren yang sedang berlangsung. Pada HUT ke-78 RI ini, joget pargoy jadi salah satu tema yang sering diangkat peserta karnaval di berbagai daerah. Selain itu, peserta karnaval biasanya juga tampil dengan busana-busana adat, profesi, dandanan lucu hingga seram seperti setan-setanan.
(Foto: liputan6.com)
Salah satu yang mencuri perhatian adalah peserta karnaval Desa Pucakwangi, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Alih-alih berdandan mengikuti tren terkini, salah satu kelompok mengusung tema masa penjajahan.
Kelompok yang terdiri dari puluhan orang itu dibagi dalam peran-peran khusus. Ada pribumi pekerja rodi, pihak penjajah Belanda hingga kiai. Mereka menampilkan aksi teatrikal kekejaman kerja rodi zaman kolonial Belanda.
(Foto: Instagram @info.babat)
Digambarkan warga pribumi mengusung kayu-kayu gelondongan menggunakan gerobak tarik hingga tangan kosong. Sepanjang perjalanan, warga pribumi ini menjadi sasaran kekerasan para prajurit Belanda. Mereka ditempeleng, dipukul menggunakan senapan, juga ditendang dengan sepatu.
(Foto: Instagram @info.babat)
Aksi teatrikal itu juga menggambarkan seorang kiai pembela kaum pribumi yang juga tak selamat dari kekejaman penjajah Belanda. Prajurit Belanda menghalang-halangi perjuangan kiai pembela warga pribumi dengan menculik dan menganiaya yang bersangkutan.
(Foto: Instagram @info.babat)
Saat diajak ke pusat perbelanjaan, sosoknya mengungkap jika merasa kebingungan.
Baca SelengkapnyaKorban uang hilang di Lamongan ini tak cuma satu orang saja. Korban malah memasang spaduk ini.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan latihan tersebut dalam rangka menguji kesiapsiagaan tiap Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan).
Baca SelengkapnyaWarga lokal hingga mancanegara sering memburu kerupuk ini. Diproduksi sejak 94 tahun lalu, kelezatannya dipuji banyak orang.
Baca SelengkapnyaSejumlah cara bisa diakukan untuk mencegah terbangun dalam kondisi tenggorokan kering dan dahaga.
Baca SelengkapnyaKelimanya merupakan warga Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten.
Baca SelengkapnyaPembunuhan dilakukan pelaku ketika kedua korban baru pulang menghadiri hajatan.
Baca SelengkapnyaDengan menahan haru, Ganjar menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh masyarakat Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAgung menilai, jika Ridwan Kamil terpilih menjadi cawapres Ganjar, menjadi sebuah kehormatan bagi Partai Golkar.
Baca Selengkapnya