Orang Ini Mengaku Wartawan untuk Lakukan Pemerasan, Waspadai Kedoknya
Merdeka.com - Dua orang yang mengaku berprofesi sebagai wartawan untuk melancarkan aksi pemerasan di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, ditangkap aparat Polres setempat.
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Jember, Jawa Timur, mendukung Polres Bondowoso menindak tegas pelaku pemerasan yang berkedok wartawan itu.
"Kami mendukung tindakan tegas Polres Bondowoso menangkap dua orang mengaku berprofesi sebagai wartawan untuk menjalankan praktik pemerasan," tutur Ketua AJI Jember Ira Rachmawati dalam siaran pers tertulis, Kamis (17/2/2022).
Menurutnya, pemerasan termasuk tindak pidana murni yang masuk ranah KUHP yang tidak dilindungi Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Pasalnya, lanjut dia, UU Pers adalah produk dan amanat reformasi yang tidak seharusnya disalahgunakan pihak tertentu.
Modus Pemerasan
©2016 Merdeka.com
Dalam keterangan resmi Polres Bondowoso yang disampaikan pada Rabu (16/2), pemerasan oknum yang mengaku sebagai wartawan dilakukan terhadap seorang kepala SD negeri di Kecamatan Sumberwringin, Kabupaten Bondowoso.
Modus yang digunakan yakni mencari-cari kesalahan kepala sekolah dalam pelaksanaan Program Indonesia Pintar.
Dua pelaku yang mengaku sebagai wartawan dari media siber itu meminta uang sebesar Rp5 juta dan berjanji akan menghapus pemberitaan bernada negatif dengan dalih iklan atau advertorial.
"Modus advertorial memang kerap digunakan oleh pihak-pihak yang mencatut profesi wartawan untuk melakukan pemerasan dengan mencari-cari kesalahan narasumber," ujar Ketua AJI Jember, dikutip dari Antara.
Catut Nama AJI
AJI Jember sering menerima keluhan masyarakat terkait modus pemerasan dengan kedok biaya advertorial.
Bahkan, menurut informasi yang diterima AJI Jember, dua wartawan gadungan pelaku pemerasan terhadap kepala sekolah di Kabupaten Bondowoso itu melancarkan aksinya dengan mencatut nama organisasi Aliansi Jurnalis Independen Bondowoso (AJIB).
Padahal menurut penjelasan Ira, AJI Jember merupakan bagian dari AJI Indonesia yang membawahi wilayah kerja Jember, Bondowoso, Banyuwangi, Lumajang, dan Situbondo.
"Kami menegaskan bahwa dua pelaku pemerasan tidak ada kaitannya dengan AJI Kota Jember dan mereka telah melakukan pemerasan yang bertentangan dengan kerja jurnalistik," tegasnya.
Waspadai Wartawan Gadungan
©2015 Merdeka.com
Ira menceritakan, AJI Jember sudah beberapa kali melayangkan peringatan terkait penggunaan nama organisasi yang mirip dengan AJI untuk praktik-praktik yang bertentangan dengan prinsip kode etik jurnalistik (KEJ).
"Melalui momen penangkapan pelaku pemerasan itu, AJI Jember mengimbau semua pihak mewaspadai pihak-pihak yang menggunakan profesi wartawan guna tindakan pemerasan atau yang bertentangan kode etik jurnalisme," ungkapnya.
Lebih lanjut, jika ada pihak yang menjadi korban percobaan pemerasan berkedok wartawan, AJI Jember menyarankan agar berani melawan atau melaporkan kepada aparat penegak hukum.
"Jika ada masyarakat yang takut atau ragu, bisa berkonsultasi kepada AJI Jember melalui nomor yang tersedia ataupun di akun instagram milik AJI Kota Jember," tandasnya.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Airnya sangat jernih hingga membuat dasar sungai tampak jelas
Baca SelengkapnyaUsai purna tugasnya di tubuh militer tanah air, Mbah Wo memilih tak berdiam diri.
Baca SelengkapnyaAirlangga menjanjikan bakal memberikan bantuan untuk meringankan kesulitan warga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaBawaslu memastikan, mereka telah menjalankan apa yang menjadi tugasnya sebagai pengawas Pemilu.
Baca SelengkapnyaPuan dalam orasinya menyatakan, jika nantinya pasangan Ganjar-Mahfud menang, maka ada tiga hal yang akan dimintanya.
Baca Selengkapnya"Iya, iya (akan diusut dugaan tindak pidananya)," kata Bagja
Baca SelengkapnyaBerikut potret ratusan Perwira hingga Tamtama datang ke Mako menghadap Komandan Brimob.
Baca SelengkapnyaPolres Bogor tengah menyelidiki permasalahan tersebut.
Baca Selengkapnya