Niat Sholat Ashar Beserta Aturannya, Wajib Diketahui
Merdeka.com - Bagi umat Muslim, sholat merupakan tiang agama yang wajib dilakukan. Sebab sholat saat di akhirat kelak akan menjadi amalan pertama yang akan dihisab ataupun diperhitungkan. Pemeluk agama Islam telah diwajibkan untuk melaksanakan sholat 5 waktu setiap harinya. Salah satu sholat yang wajib dilakukan adalah sholat Ashar.
Di dalam rukun sholat telah terbagi menjadi dua jenis, yaitu rukun fi’ll atau perbuatan serta rukun qauli atau ucapan. Niat sholat atau bacaan sholat merupakan termasuk pada rukun qauli yang ada di dalamnya.
Sebagai penganut agama Islam, maka wajib mengetahui bacaan niat sholat Ashar yang wajib diketahui serta dijalankan. Dilansir merdeka.com dan NU Online, berikut niat sholat ashar beserta aturannya yang perlu diperhatikan.
Aturan Melakukan Sholat
Di dalam sholat, sebenarnya ada tata cara tertentu yang akan mesti dilakukan dalam melakukan niat. Di dalam madzhab Syafi’i, ada satu hal yang paling mendasar yang harus diperhatikan adalah bahwa niat sholat dilakukan di hati bersamaan dengan pengucapan takbiratul ihram.
Dengan mengucapkan niat sholat dengan mulut sebelum takbiratul ihram merupakan bukan kewajiban namun suatu kesunnahan untuk dapat membantu hati serta mengucapkannya pada saat mulut mengucapkan takbiratul ihram.
Sebagai gambaran jika bisa dicontohkan, maka bila seorang yang hendak sedang melakukan sholat sebelum mengucapkan takbiratul ihram, maka dia akan mengucapkan niat dengan mulutnya. Namun di saat takbiratul ihram hatinya tak mengucapkan niat tersebut maka tidak sah niatnya serta tidak sah juga sholatnya.
Dari gambaran-gambaran tersebut, maka seandainya terjadi kesalahan pengucapan niat di mulut, namun ada benar pengucapannya di dalam hati maka sebenarnya niat tersebut masih dianggap sah karena yang dipakai merupakan niat yang ada di dalam hati.
Sebagai contohnya, orang yang hendak melakukan sholat Ashar namun ketika membaca takbiratul ihram mulutnya mengucapkan niat sholat Dzuhur, maka sebetulnya sah niat dan sholatnya. Namun, jika sebaliknya maka tidak akan sah niat dan sholatnya.
Melansir dari NU Online, penjelasan lebih lanjutnya, di dalam kitab Kasyifatus Saja yang dijelaskan oleh Syekh Nawawi, ada penjelasan sebagai berikut:
1. Niat sholat fardlu yang harus mencakup adanya tiga unsur yaitu qashdul fi’li, ta’yin, serta fardliyah.
Yang dimaksud dengan qashdyl fi’li adalah berniat untuk melakukan sholat di mana di dalam kalimat ada berupa kata “usholi” yang berarti saya berniat sholat.
Ada juga yang dimaksud dengan ta’yin yang berarti adalah menentukan nama sholatnya seperti maghrib, isya, ataupun yang lainnya. Sedangkan yang dimaksud dengan fardliyah adalah menyebutkan kata fardla pada saat berniat.
2. Sedangkan pada niat sholat sunnah, maka telah ditentukan waktunya ataupun sholat sunnah yang miliki sebab serta niatnya akan wajib memuat dua unsur yaitu qashdul fi’li dan ta’yin.
Sholat yang telah ditentukan waktunya seperti contohnya sholat dhuha, sholat tahajud, sholat tarawih serta yang lainnya.
Sedangkan jika sholat yang miliki sebab seperti halnya sholat istisqa, sholat hajat, sholat gerhana ataupun yang lainnya.
3. Selanjutnya, niat sholat sunnah mutlak cukup hanya dengan memenuhi unsur qashdul fi’li saja. Yang disebut dengan sholat sunnah mutlak di sini merupakan sholat sunnah yang tidak terikat dengan waktu serta sebab yang tertentu.
Sebagai gambaran sederhana, maka bila sewaktu-waktu tanpa sebab tertentu seseorang ingin melakukan sholat sunnah, maka sholat yang dilakukan adalah sholat sunnah mutlak.Kalimat-kalimat niat di atas telah mencakup semuanya tanpa harus adanya tambahan mustaqbilal qiblati, adâ’an, lillâhi ta’âlâ atau penyebutan jumlah bilangan rakaat seperti rak’ataini, arba’a raka’âtin atau tsalâtsa raka’âtin.
Sebabnya adalah, kata-kata tersebut sebenarnya berstatus hukum sunnah. Bila kita melaksanakan sholat dengan menyebut bilangan rakaat namun ada kesalahan yang tak sesuai dengan bilangan yang semestinya, maka menjadikan sholat akan tidak sah. Seperti halnya sedang melaksanakan niat sholat Ashar namun dalam niatnya menyebutkan tiga rakaat.
Rukun Sholat
Sebelum kita mengetahui niat sholat Ashar, kita juga wajib mengetahui apa saja rukun sholat tersebut. Rukun sholat wajib dilakukan agar keabsahan dari sholat tersebut dapat diterima oleh Allah SWT.
Berikut beberapa rukun sholat yang wajib diketahui:
Rukun Qauli (perkataan/bacaan)1. Takbiratul ihram2. Baca Al Fatihah3. Baca Tahiyat Akhir4. Sholawat atas Nabi di tahiyat akhir5. Salam
Rukun Qalbi1. Niat2. Tertib
Rukun Fi’ll (perbuatan)1. Qiyam (berdiri)2. Rukuk3. I’tidal4. Sujud5. Duduk di antara dua sujud6. Duduk membaca tahiyat akhir
Niat Sholat Ashar
Usholli Fardhol Ashri Arba'a Roka'aati Mustaqbilal Qiblati Adaa an (sholat sendiri)/Ma'muuman (menjadi ma'mum)/Imaaman (menjadi imam) Lillaahi Ta'ala.
Artinya: "Saya berniat sholat fardu asar empat rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala/Ma'mum karena Allah Ta'ala/Imam karena Allah Ta'ala".
(mdk/raf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sholat ashar, seperti sholat lima waktu lainnya, memiliki batas waktu pengerjaan yang harus dipatuhi.
Baca SelengkapnyaSholat tahajud adalah sholat sunnah yang dikerjakan sebanyak dua rakaat. Namun sebelum mengamalkannya, penting untuk tahu bacaan niat dan tata caranya.
Baca SelengkapnyaDilaksanakan sebelum sholat wajib, ketahui hal-hal dasar tentang sholat sunnah qabliyah ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bacaan sholat 5 waktu mencakup gerakan fisik dan doa-doa tertentu yang diucapkan dan wajib dihafal.
Baca SelengkapnyaSholat witir merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam.
Baca SelengkapnyaNiat sholat jamak taqdim dzuhur dan ashar beserta hukum pengerjaannya.
Baca SelengkapnyaBerikut bacaan niat sholat Idul Fitri berjamaah dan sendirian yang perlu diketahui.
Baca SelengkapnyaUmat muslim diperbolehkan untuk melakukan jamak sholat sebagai bentuk kemudahan dalam beribadah. Namun, kemudahan ini tetap memiliki niat dan tata cara sendiri.
Baca SelengkapnyaSolat merupakan tiang agama dalam kehidupan seorang Muslim. Sehingga jika seseorang melewatkannya, harus melakukan solat ganti atau solat qadha
Baca Selengkapnya