Dua Pemainnya Jadi Korban Aksi Berbahaya Wahyudi Hamisi, Begini Sikap Tegas Persebaya Surabaya
Dulu Hamisi melakukan tekel pada Robertino Pugliara, kini tendang kepala Bruno Moreira
Dulu Hamisi melakukan tekel pada Robertino Pugliara, kini tendang kepala Bruno Moreira
Laga pekan ke-27 BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Minggu (3/3/2024) mempertemukan Persebaya dan PSS Sleman. Pertandingan ini jadi sorotan lantaran aksi berbahaya pemain tim tamu, Wahyudi Hamisi.
Peristiwa ini terjadi saat Bruno Moreira mengerang kesakitan dan terkapar pada menit ke-16. Pada situasi tersebut, gelandang Persebaya, Ripal Wahyudi mendribel untuk berusaha menjauhkan bola dari posisi Bruno yang terkapar.
Pada saat bersamaan, Wahyudi Hamisi berusaha merebut bola dari Ripal. Hamisi melepas sepakan yang akhirnya mengarah ke bagian belakang kepala Bruno. Atas tindakan tersebut, wasit meniup peluit dan memberikan sanksi kartu kuning kepada Hamisi. Seluruh pemain Persebaya melakukan protes keras atas aksi brutal itu.
Mengutip bola.com, Persebaya mengecam keras aksi Wahyudi Hamisi. Pasalnya, pemain bernomor punggung 33 di PSS itu sudah berulang kali membahayakan keselamatan pemain lain.
Mengutip pernyataan resmi Persebaya, aksi barbar Hamisi bukan kali pertama terjadi. Pada 13 Oktober 2018, Hamisi melakukan tekel dengan dua kaki dari belakang terhadap pemain Persebaya, Robertino Pugliara.
"Tulang fibula kaki Robertino Pugliara patah di Stadion Gelora Bung Tomo. Sejak saat itu tamatlah karir sepak bola Pugliara," tulis Instagram @officialpersebaya, Senin (4/3/2024).
Manajemen Persebaya mengungkapkan, Hamisi menghajar kepala Bruno dengan pul sepatunya.
"Dari video jelas terlihat, tendangan Hamisi sengaja ditujukan ke kepala Bruno, bukan ke bola," lanjut Instagram @officialpersebaya.
Usai aksi barbar Hamisi, pada Senin (4/3/2024), Manajemen Persebaya melakukan pemeriksaan lanjutan pada Bruno untuk memastikan kondisinya baik-baik saja. Selain itu, Persebaya juga mengirimkan surat dan bukti-bukti ke PSSI terkait perilaku barbar Hamisi. Sepanjang pertandingan kemarin, Persebaya menilai Hamisi banyak melakukan tindakan yang harusnya mendapatkan kartu merah maupun kuning, namun wasit Ginanjar abai.
"Sepak bola olahraga keras, tanpa pemain barbar pun, risiko terburuk yaitu kematian selalu mengintai. Risiko itu akan berlipat ketika ada pemain seperti Hamisi. Padahal, seperti pesan Presiden RI @jokowi maupun Ketum PSSI @erickthohir , kita harus selalu ingat, sepak bola adalah hiburan, sportivitas. Bukan bencana atau kematian," tandas Manajemen Persebaya.
Wahyudi Hamisi dan PSS Sleman meminta maaf atas kejadian yang menimpa Bruno Moreira. Manajemen PSS Sleman berharap Bruno tidak mengalami cedera atau efek lanjutan akibat insiden saat pertandingan.
"Sekali lagi, kami atas nama PSS Sleman, meminta maaf sebesar-besarnya atas kejadian tersebut. Semoga ini menjadi yang terakhir, dan tidak akan terulang lagi di pertandingan-pertandingan berikutnya," demikian bunyi cuitan X @PSSleman, Selasa (5/3/2024).
Wahyudi Hamisi mengaku ia tak sengaja melakukan tendangan hingga mengenai kepala Bruno Moreira.
"Apapun yang terjadi, saya akui saya salah. Saya minta maaf kepada Bruno," ujarnya.
Pelanggaran keras itu mendapat banyak kecaman dari para penikmat sepak bola Indonesia
Baca SelengkapnyaKasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono menyatakan, keempat pelaku sudah ditangkap pihaknya.
Baca SelengkapnyaIa ditentang keluarganya dengan alasan keturunan Tionghoa harusnya jadi pebisnis.
Baca SelengkapnyaAksi Toni di lapangan mendapatkan pujian dari pelatih Persebaya, Paul Munster
Baca SelengkapnyaPrabowo kampanye akbar dengan berkeliling di Majalengka dan Bogor
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul di Provinsi Bali dengan perolehan 1.454.640 suara.
Baca SelengkapnyaKasat Reskrim Polres Sumbawa, Iptu Regi Halili mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, serta ahli medis.
Baca SelengkapnyaTim Hukum AMIN berkeyakinan ada benang merah antara bansos dan suara kemenangan Prabowo di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKorban seorang diri dikeroyok para terlapor dengan cara menjambak rambut serta mencakar leher dan tangannya.
Baca Selengkapnya