Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Disebut Surga Dunia, Ini Kisah di Balik Keindahan Desa Wisata Sendang Pacitan

Disebut Surga Dunia, Ini Kisah di Balik Keindahan Desa Wisata Sendang Pacitan

Disebut Surga Dunia, Ini Kisah di Balik Keindahan Desa Wisata Sendang Pacitan

Bukan hanya alamnya yang indah, asal-usulnya tak kalah mengesankan

Desa Wisata Sendang, Kecamatan Donorejo, Kabupaten Pacitan, memiliki sejumlah potensi wisata alam menakjubkan. Mulai dari Pantai Klayar, Pantai Ngiroboyo, susur sungai, hingga atraksi kebudayaan.

Desa Wisata Sendang, Kecamatan Donorejo, Kabupaten Pacitan, memiliki sejumlah potensi wisata alam menakjubkan. Mulai dari Pantai Klayar, Pantai Ngiroboyo, susur sungai, hingga atraksi kebudayaan.

Dapat Penghargaan

Dapat Penghargaan

Desa Wisata Sendang dikelola warga setempat di bawah naungan BUMDesa Subur Makmur Desa Sendang. Desa Wisata Sendang didapuk jadi Juara Harapan dalam ajang bergengsi nasional Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) pada Minggu (27/8/2023) malam.

Asal-usul

Ngiroboyo memiliki sejarah panjang yang berkaitan dengan Kerajaan Majapahit. Kisah ini bermula dari Prabu Brawijaya yang memiliki seorang permaisuri dan selir. Dua istri sang raja itu hidup rukun bak saudara. Bahkan, saat tengah hamil, keduanya bersepakat akan menjodohkan anak mereka. Pucuk dicinta ulam pun tiba, permaisuri melahirkan anak perempuan, sementara sang selir melahirkan bayi laki-laki.

Seolah keinginan sang permaisuri dan selir didukung alam semesta, seiring berjalannya waktu, kedua anak itu pun saling jauh cinta.


Saat anak-anak dewasa, permaisuri berniat memenuhi janjinya dengan selir raja untuk menikahkan kedua anak mereka. Namun, niat sang permaisuri ditolak mentah-mentah oleh Prabu Brawijaya. Permaisuri tak bisa membantah raja. Keputusan Prabu Brawijaya sudah bulat. Ia tak akan menikahkan kedua anak kandungnya yang dilahirkan dua perempuan berbeda itu untuk menikah.

Mendengar kasak-kusuk hubungannya dengan sang kekasih tak direstui sang raja, pangeran pun diam-diam meninggalkan kerajaan, seperti dilansir dari laman jadesta.kemenparekraf.go.id.

Pelarian Sang Pangeran

Dalam pelariannya, pangeran bertemu seseorang yang mengaku bernama Ki Ageng Buyut Ngaren yang juga dikenal sebagai Kiai Bodho atau Kiai Maja di negeri Mojo. Saat bertemu dengan Kiai Maja, pangeran dan kekasihnya sudah menjadi pasangan suami istri. Sang pangeran mengenalkan dirinya sebagai Raden Prawirayudha.

Saat itu, Kiai Maja menerima kedatangan keduanya dengan senang hati, meski tidak tahu dari mana dia keduanya berasal. Meski demikian, Kiai Maja yakin tamunya bukan orang sembarangan. 

Kiai Maja memperlakukan Raden Prawirayudha seperti seorang petani di perdesaan. Sehari-hari, pangeran melakukan aktivitas sebagaimana seorang petani muda yang rajin  bekerja di ladang garapannya.

Utusan Raja

Prabu Brawijaya mengutus orang-orang terpilihnya untuk mencari tahu keberadaan sang pangeran. Tim utusan ini kemudian bertemu Kiai Maja di tanah Mojo.

Penjelasan utusan kerajaan terkait putra mahkota yang kabur dari kerajaan dibalas Kiai Maja dengan cerita Raden Prawirayudha dan istrinya. Utusan kerajaan pun yakin bahwa sosok yang diceritakan Kiai Maja merupakan putra dan putri kandung Prabu Brawijaya. Para utusan kerajaan pun berpesan agar Kiai Maja merawat putra mahkota sebaik mungkin. Kelak, kata sang utusan kerajaan, sang raja sendiri yang akan menjemput anaknya.

Utusan raja kembali ke kerajaan dengan informasi bahwa mereka telah menemukan putra mahkota di Negeri Mojo (sekarang Desa Punung). Raja pun sangat senang mendengar informasi tersebut.

Tak berselang lama, Prabu Brawijaya turun gunung bersama rombongan untuk menjemput sang pangeran. Saat itu, Raden Prawirayudha dan istrinya tengah menyiangi padi di ladang. Tiba-tiba keduanya dihampiri Kiai Maja yang mengatakan bahwa Ayahanda Prabu Brawijaya telah datang, ingin segera bertemu dan mengajaknya pulang ke Kerajaan Majaphit.

Merespons itu, Raden Prawirayudha meminta Kiai Maja pulang terlebih dahulu dan berjanji akan segera menyusulnya. Ia juga menitipkan salam hormat untuk sang ayah.

Taktik

Tak benar-benar pulang, Raden Prawirayudha dan istri justru melarikan diri mencari tempat pesembunyian baru. Mereka tak mau kembali ke Puri Kerajaan Majapahit dengan menghindari pertemuan dengan sang ayah. Namun, persembunyian baru sang pangeran ternyata terendus utusan kerajaan.

Raja bersama rombongan menyisir berbagai daerah, melewati perbukitan, jurang, dan sungai-sungai. Salah satu anggota rombongan, Demang Prawira Mantri melihat seseorang sedang memancing yang tak lain adalah Raden Prawirayudha. Ia pun merayu sang putra mahkota agar mau diajak pulang ke Kerajaan Majapahit.

Raden Prawirayudha tak kehabisan akal, kepada utusan kerajaan ia mengaku tengah semedi dan baru bisa ditemui ayahnya pada hari berikutnya. Pada hari berikutnya, Prab Brawijaya datang bersama rombongan lengkap menuju tepi sungai yang diceritakan Demang Prawira Mantri. Sesampainya di sana, sang putra mahkota sudah tidak ada. Harapan sang raja segera bertemu anaknya pun kembali pupus. 

Kesedihan Sang Raja

Prabu Brawijaya kecewa dan sedih karena gagal bertemu anaknya. Ditambah, ia juga dibebani pikiran situasi Kerajaan Majapahit yang ditinggalkan selama beberapa waktu demi mencari sang anak. 

Sang raja akhirnya berniat kembali ke Majapahit untuk beraktivitas seperti emula.  Sebelum meninggalkan tempat tersebut, Prabu Brawijaya berpesan kepada Kiai Ageng Maja dan masyarakatnya, agar ladang bekas tempat persembunyian sang putra mahkota dinamakan “LIRABAYA”, akronim dari bahasa Jawa “Angelirake Ubaya”. Kalimat ini dalam bahasa Indonesia dapat diartikan "mengingkari janji".

Disebut Surga Dunia, Ini Kisah di Balik Keindahan Desa Wisata Sendang Pacitan

Sang raja juga berpesan agar kelak jika Kiai Maja dan masyarakat bertemu Raden Prawirayudha, mereka dapat mengantar sang pangeran ke Kerajaan Majapahit. Sejak saat itu, ladang dan sungai tersebut dinamai Lirabaya. Namun, masyarakat menyebutnya dengan nama Ngiroboyo. Kini daerah ini dipopulerkan sebagai desa wisata dengan tajuk Pesona Ngiroboyo.

(Foto: dewisendang.com)

Menjelajah Desa Wisata Pronojiwo di Lumajang, Surga Wisata Berlatar Gunung Semeru
Menjelajah Desa Wisata Pronojiwo di Lumajang, Surga Wisata Berlatar Gunung Semeru

Konon desa ini diklaim sebagai "serpihan Surga" di Kabupaten Lumajang

Baca Selengkapnya
Pulau di Sumenep Ini Bak Surga Dunia tapi Ditinggal Penduduknya Merantau, Intip Potretnya
Pulau di Sumenep Ini Bak Surga Dunia tapi Ditinggal Penduduknya Merantau, Intip Potretnya

Banyak warga pulau ini merantau ke kota-kota besar demi mendapatkan penghidupan lebih layak.

Baca Selengkapnya
Keindahan Nagari Mandeh, Desa Wisata Religi Bak Raja Ampat di Sumatera Barat
Keindahan Nagari Mandeh, Desa Wisata Religi Bak Raja Ampat di Sumatera Barat

Nagari Mandeh merupakan salah satu kampung nyaris terisolir. Letaknya sangat jauh dari Kota Padang.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Seperti Masuk ke Zaman Dulu, Begini Potret Kampung Majapahit yang Resik dan Asri
Seperti Masuk ke Zaman Dulu, Begini Potret Kampung Majapahit yang Resik dan Asri

Masih ada sebuah desa yang dijuluki sebagai 'Kampung Majapahit' lantaran memiliki corak bangunan yang begitu khas.

Baca Selengkapnya
Ngabuburit Seru di Desa Wisata Gunungsari Madiun, Belajar Menulis di Atas Daun Lontar hingga Menikmati Jajanan Tradisional
Ngabuburit Seru di Desa Wisata Gunungsari Madiun, Belajar Menulis di Atas Daun Lontar hingga Menikmati Jajanan Tradisional

Desa wisata ini memberikan pengalaman seru yang bikin menunggu waktu berbuka jadi tak terasa lama

Baca Selengkapnya
Sering Di-bully, Santri di Siak Bakar Pondok Pesantren hingga Tewaskan Dua Rekan
Sering Di-bully, Santri di Siak Bakar Pondok Pesantren hingga Tewaskan Dua Rekan

Seorang santri diduga nekat membakar pondok pesantren di Desa Dayun, Kabupaten Siak, Rabu (18/2), sehingga dua orang rekannya meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
Kini Diapit Kebun Tebu, Ini Potret Saluran Air Bukti Kemasyhuran Kota Majapahit
Kini Diapit Kebun Tebu, Ini Potret Saluran Air Bukti Kemasyhuran Kota Majapahit

Selain saluran air, ada juga sumur kuno yang ditemukan secara tidak sengaja oleh warga.

Baca Selengkapnya
Desa di Bojonegoro Ini Jadi Daerah Istimewa sejak Kerajaan Majapahit, Syekh Jumadil Kubro Sesepuh Wali Songo Pernah Tinggal di Sini
Desa di Bojonegoro Ini Jadi Daerah Istimewa sejak Kerajaan Majapahit, Syekh Jumadil Kubro Sesepuh Wali Songo Pernah Tinggal di Sini

Desa ini dikenal sebagai pusat peradaban sejak zaman Hindu Buddha di Indonesia

Baca Selengkapnya
Potret Daerah Terluar Kerajaan Majapahit, Ada Situs Parwati yang Mengalirkan Air Suci
Potret Daerah Terluar Kerajaan Majapahit, Ada Situs Parwati yang Mengalirkan Air Suci

Daerah-daerah terluar kerajaan ini punya ciri khusus yang unik

Baca Selengkapnya