Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

UMKM Temanggung Kirim Produk Pewarna Alam ke Luar Negeri, Permintaan Hingga 1 Ton

UMKM Temanggung Kirim Produk Pewarna Alam ke Luar Negeri, Permintaan Hingga 1 Ton Pewarna alam Shibiru. ©Instagram/@shibirufat

Merdeka.com - Sempat lesu akibat pandemi COVID-19, kini perekonomian negara kembali bergeliat. Penjualan meningkat, kegiatan impor ekspor kembali dilakukan.

Peningkatkan ini berlaku juga pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) asal Temanggung yang memproduksi pewarna alam.

UMKM Shibiru, asal Desa Gandu Wetan, Kecamatan Ngadirejo, Temanggung, berhasil mengirim produk pewarna alami dari tanaman “strobilanthes cusia” ke berbagai negara. Bahkan permintaan pengiriman itu, jumlahnya hingga mencapai 1 ton lebih.

Permintaan hingga 1 Ton

pewarna alam shibiru

©Instagram/@shibirufat

Pemilik Shibiru, Fatah Syaifur Rochman mengatakan, setelah COVID-19 melanda akhir-akhir ini, beberapa negara seperti Jepang dan Malaysia mulai meminta lagi pengiriman pewarna alam dari Shibiru.

“Kalau sebelum COVID-19 beberapa negara yang berminat membeli pewarna alam dari Shibiru berasal dari Jepang, Malaysia, Australia, Filipina, dan Amerika Serikat. Selama COVID-19 hampir semua permintaan terhenti dan dalam sebulan terakhir sudah ada permintaan dari Jepang dan Malaysia,” kata Fatah dikutip dari ANTARA pada Rabu (30/11).

Ia menambahkan, sebelum COVID-19, permintaan dari Jepang rata-rata 500 kilogram dan dari Malaysia 200-250 kilogram per bulan. Setelah COVID-19 mereda, bulan lalu Jepang minta dikirim sebanyak 1,3 ton dan dari Malaysia minta dikirim 300 kilogram.

Pemesanan Dalam Negeri

pewarna alam shibiru

©Instagram/@shibirufat

Selain dari luar negeri, Fatah juga kebanjiran pesanan dari dalam negeri. Ia mengatakan hampir semua kota yang ada pembatiknya memesan pewarna alami dari Shibiru.

“Sekarang sekitar 600an kilogram per bulan permintaan dari dalam negeri. Paling banyak dari Bandung, Jakarta, Pekalongan, Yogyakarta, Solo, Surabaya, dan Palembang,” kata Fatah.

Menurutnya, akhir-akhir ini permintaan juga datang dari Labuhan Bajo, Flores, Lombok, Tapanuli, dan Toraja. Dalam sebulan, Fatah mengaku UMKM-nya bisa memproduksi pewarna alam sebesar 750 kilogram hingga 1 ton dalam bentuk pasta.

Potensi Temanggung

pewarna alam shibiru

©Instagram/@shibirufat

Sebelumnya, Wakil Bupati Temanggung, Heri Ibnu Wibowo mengunjungi UMKM Shibiru. Menurutnya, warna biru yang diproduksi UMKM itu memiliki ciri khas yang unik.

“Selain dipasarkan di berbagai daerah di Indonesia, Shibiru kini juga menjajal pasar ekspor ke luar negeri. Ini merupakan potensi luar biasa UMKM Kabupaten Temanggung yang perlu terus didorong untuk kesejahteraan masyarakat,” kata Heri dikutip dari ANTARA.

(mdk/shr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penemuan Spesies Baru Ular yang Tiba-Tiba Muncul di Pohon, Ilmuwan Langsung Teliti

Penemuan Spesies Baru Ular yang Tiba-Tiba Muncul di Pohon, Ilmuwan Langsung Teliti

Di selatan Provinsi Yunnan, Tiongkok terdapat sebuah penemuan yang menarik telah menggemparkan para ilmuwan saat ular baru muncul di atas pohon setinggi 2 kaki.

Baca Selengkapnya
Menjelajah Hutan Bonsai Fatumnasi di NTT, Ribuan Pohon Kerdil Berusia Ratusan Tahun Bentuknya Bak Orang Menari

Menjelajah Hutan Bonsai Fatumnasi di NTT, Ribuan Pohon Kerdil Berusia Ratusan Tahun Bentuknya Bak Orang Menari

Selain alamnya yang indah, Fatumnasi juga dihuni oleh suku tertua di Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Baca Selengkapnya
Bisnis Daun Kelor di Bantul Sukses Berkat KUR BRI, Begini Perjalanan Kelorida yang Menginspirasi

Bisnis Daun Kelor di Bantul Sukses Berkat KUR BRI, Begini Perjalanan Kelorida yang Menginspirasi

Kelorida merupakan produk UMKM asal Bantul yang mengolah daun kelor.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kebutuhan Hanya 600 Ton, Menteri Zulhas Buka Keran Impor Bawang Putih 300 Ribu Ton

Kebutuhan Hanya 600 Ton, Menteri Zulhas Buka Keran Impor Bawang Putih 300 Ribu Ton

Zulkifli bilang kebutuhan bawang putih di masyarakat hanya mencapai 600 ton. Namun dia membuka keran impor bawang putih hingga 300 ribu ton.

Baca Selengkapnya
Sido Muncul dan Kemenkop UKM Kolaborasi Bantu Petani Rempah Agar Lebih Maju & Berdaulat

Sido Muncul dan Kemenkop UKM Kolaborasi Bantu Petani Rempah Agar Lebih Maju & Berdaulat

Sido Muncul bersama Kemenkop UKM berkomitmen untuk saling bahu membahu membantu para petani herbal dan UMKM di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Perempuan di Malang Ditangkap Setelah Kemas Ulang Beras Subsidi Jadi Beras Premium

Perempuan di Malang Ditangkap Setelah Kemas Ulang Beras Subsidi Jadi Beras Premium

EH sudah ditahan dan terancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp2 miliar.

Baca Selengkapnya
Gagal Usaha Warnet Hingga Kerja Tambang di Kalimantan, Siswanto Akhirnya Sukses Bisnis Burung Murai Batu Omzet Rp50 Juta Sebulan

Gagal Usaha Warnet Hingga Kerja Tambang di Kalimantan, Siswanto Akhirnya Sukses Bisnis Burung Murai Batu Omzet Rp50 Juta Sebulan

Siswanto bercerita dia pernah mencoba segala macam usaha dan pekerjaan, namun belum ada yang bertahan lama.

Baca Selengkapnya
H-4 Lebaran 2024, Puluhan Ribu Pemudik Padati Stasiun Pasar Senen

H-4 Lebaran 2024, Puluhan Ribu Pemudik Padati Stasiun Pasar Senen

H-4 Lebaran 2024, Puluhan Ribu Pemudik Padati Stasiun Pasar Senen

Baca Selengkapnya
Mencicipi Lezatnya Mi Sagu, Kuliner Andalan Masyarakat Kabupaten Meranti

Mencicipi Lezatnya Mi Sagu, Kuliner Andalan Masyarakat Kabupaten Meranti

Kuliner khas Pulau Meranti ini tak lepas dari ciri khas wilayahnya yang terkenal akan produksi Sagu yang begitu melimpah.

Baca Selengkapnya