Mengunjungi Kampung Pasar Setan, Desa Terpencil di Banjarnegara Bagian Selatan
Pada malam Jumat Kliwon sering terdengar keramaian seperti pasar.
Pada malam Jumat Kliwon sering terdengar keramaian seperti pasar.
Pemberian nama itu bukan tanpa sebab. Konon pada malam hari suasana desa terpencil itu ramai seperti suasana sebuah pasar.
Warga percaya kalau keramaian itu disebabkan adanya pasar gaib yang para pedagang dan penjualnya adalah makhluk-makhluk tak kasat mata.
Jalan menuju Kampung Pasar Setan menanjak cukup terjal. Bahkan sebelum dibangunkan sebuah jembatan gantung, kampung itu bisa dikatakan sangat terpencil.
Rumah-rumah di kampung itu lokasinya terpencar. Ada yang di atas bukit, di lereng, ada juga yang di bawah bukit.
Saat berkunjung ke kampung itu, pemilik YouTube Tedhong Telu menjumpai beberapa warga. Ada Bu Asih yang merupakan pendatang dari Kebumen. Ia mengaku baru tujuh tahun tinggal di sana.
Selain itu, ada juga Bu Santano. Di rumahnya, ia dan suaminya beternak kambing. Kambing-kambing orang lain dititipkan di rumah mereka dan keluarga itu bertugas untuk merawat kambing-kambing tersebut.
Selain beternak, warga di sana juga bercocok tanam. Beberapa tanaman yang mereka kembangkan antara lain singkong, kapulaga, dan pisang. Berdasarkan pengakuan Bu Santano, ada 10 rumah di kampung itu.
Di tengah jalan, pemilik YouTube Tedhong Telu melewati sebuah kuburan. Jarak antar rumah di kampung Pasar Setan cukup jauh, yaitu mencapai 100-200 meter. Jalan penghubungnya hanya berupa jalan setapak. Motor saja sulit melalui jalan itu apalagi mobil.
Walaupun berada di pelosok, namun rumah-rumah di Kampung Pasar Setan sudah dialiri listrik.
Beranjak dari rumah Bu Santano, pemilik YouTube Tedhong Telu beranjak ke rumah lain yang letaknya berada di puncak bukit. Di sana ada seorang ibu yang tinggal berdua dengan anaknya. Sang ibu berkata bahwa ia tak merasa takut tinggal di sana.
Ibu itu bercerita, dulu waktu awal-awal tinggal di sana ia sering mendengar keramaian seperti pasar terutama pada saat malam Jumat Kliwon.
“Ramai kayak banyak orang jualan. Tapi kalau sekarang sudah nggak,” kata sang ibu.
Aneka kue kering asin sampe kue basah manis ada di Pasar Jatinegara
Baca SelengkapnyaKesenian budaya Reog Ponorogo diwariskan secara turun-temurun di kampung ini.
Baca SelengkapnyaWarga pasar yang mengetahui wilayahnya disambangi Ganjar langsung memburu untuk berfoto dan bersalaman.
Baca SelengkapnyaPasar ini dikenal wisatawan karena menjual batik dengan harga yang murah.
Baca SelengkapnyaUsai mengunjungi pasar Jamu, Ganjar akan menyambangi Sanggar Inklusi Tunas Bangsa di Nguter, Sukoharjo.
Baca SelengkapnyaTerlihat rumah-rumah di Kampung Popok cukup sederhana dengan nuansa Jawa.
Baca SelengkapnyaDi sini berbagai jenis barang bekas tersedia, mulai dari perkakas, HP sampai kursi roda.
Baca SelengkapnyaNuansa Imlek sudah terasa di area Pasar Lama Kota Tangerang. Pernak pernik sampai kuliner khas peranakan tersaji lengkap di sini.
Baca SelengkapnyaPasar Rawamangun jadi tempat berburu takjil selain Benhil dengan menu-menunya yang unik.
Baca Selengkapnya