Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Efek Psikologis Anak Korban Perang, Kecemasan hingga Trauma Kehilangan

Efek Psikologis Anak Korban Perang, Kecemasan hingga Trauma Kehilangan

Efek Psikologis Anak Korban Perang, Kecemasan hingga Trauma Kehilangan

Anak-anak korban perang menerima dampak psikologis yang memprihatinkan

Meningkatnya ketegangan antara Israel dan Palestina telah menciptakan suatu situasi yang semakin mencekam di kawasan tersebut. Terlebih di tahun 2023, telah terjadi eskalasi ketegangan di antara keduanya, setelah Hamas melakukan penyerangan ke Israel pada 7 Oktober lalu.

Namun, faktanya konflik ini telah berlangsung selama puluhan tahun. Di mana masyarakat Palestina menjadi korban kekejaman genosida bangsa Israel. Bukan hanya digusur dari tanah kelahirannya, berbagai serangan bom hingga mengakibatkan banyak korban juga dialami Palestina.

Kondisi perang ini tentu menimbulkan luka dan masalah kesehatan mental bagi rakyat Palestina, termasuk anak-anak. Di mana anak-anak yang seharusnya bersekolah dan bermain dengan gembira, harus merasakan kejamnya kondisi perang.

Perlu diketahui, terdapat beberapa efek psikologis anak korban perang yang umum terjadi. Mulai dari stres psca trauma, depresi, ketakutan. Bukan hanya itu, efek psikologis anak korban juga bisa menyebabkan perilaku isolasi sosial.

Berikut kami merangkum berbagai efek psikologis anak korban perang dan upaya pemulihannya, penting untuk disimak.

Perang adalah konflik berskala besar antara dua atau lebih negara atau kelompok, yang melibatkan penggunaan kekerasan bersenjata untuk mencapai tujuan politik, ekonomi, atau sosial. Dalam bagian ini, kita akan membahas latar belakang perang, pengertian perang, serta jenis-jenis perang yang ada.

Pengertian perang juga dapat merujuk pada situasi di mana adanya konflik bersenjata yang melibatkan pihak-pihak yang saling bertentangan. Perang juga dapat melibatkan mobilisasi besar-besaran, penggunaan teknologi militer, dan taktik serta strategi yang kompleks.

Latar belakang perang sangat kompleks dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti ketegangan politik, perbedaan ideologi, persaingan ekonomi, atau sengketa wilayah. Perang sering kali menjadi cara terakhir untuk mencapai tujuan tertentu, ketika negosiasi damai atau diplomasi telah gagal.

Efek Psikologis Anak Korban Perang

Efek Psikologis Anak Korban Perang

Setelah mengetahui pengertian, berikutnya akan dijelaskan beberapa efek psikologis anak korban perang.

Anak-anak yang menjadi korban perang seringkali mengalami berbagai efek psikologis yang serius sebagai akibat dari pengalaman traumatis yang mereka alami. Berikut adalah beberapa efek psikologis yang umum terjadi pada anak-anak korban perang, beserta penjelasannya:

• Stres Pasca Trauma (Post-Traumatic Stress Disorder - PTSD): Anak-anak yang menjadi saksi atau korban langsung dari perang dapat mengalami PTSD. Mereka mungkin mengalami kilas balik, mimpi buruk, atau gejala lain yang terkait dengan trauma, seperti ketakutan yang intens, kesulitan tidur, atau konsentrasi yang terganggu.

• Depresi: Lingkungan perang yang penuh kekerasan, kehilangan orang-orang terkasih, dan kondisi hidup yang sulit dapat menyebabkan anak-anak mengalami depresi. Mereka mungkin kehilangan minat pada kegiatan yang sebelumnya mereka nikmati, merasa putus asa, atau bahkan mengalami pemikiran untuk menyakiti diri sendiri.

• Kecemasan dan ketakutan: Anak-anak korban perang sering mengalami kecemasan yang tinggi dan rasa takut yang berlebihan. Mereka mungkin merasa takut akan kehilangan orang-orang yang tersisa, takut dengan suara keras atau ledakan, atau takut akan situasi yang mirip dengan kejadian traumatis.

• Gangguan perilaku: Beberapa anak dapat menunjukkan perubahan dalam perilaku mereka setelah mengalami trauma perang. Mereka mungkin menjadi agresif, sulit diatur, atau menarik diri dari interaksi sosial. Perubahan ini seringkali mencerminkan upaya anak untuk mengatasi atau melindungi diri mereka dari pengalaman traumatis.

• Gangguan konsentrasi dan kesulitan belajar: Trauma perang dapat memengaruhi kemampuan anak untuk berkonsentrasi dan belajar. Mereka mungkin mengalami kesulitan memusatkan perhatian, daya ingat yang buruk, atau kesulitan dalam mengikuti pelajaran di sekolah.

• Isolasi sosial: Beberapa anak korban perang mungkin cenderung menjauh dari interaksi sosial. Mereka bisa merasa sulit untuk mempercayai orang lain, atau mungkin merasa terasing dan kesepian.

• Kurangnya rasa aman dan kekhawatiran berlebihan: Anak-anak korban perang seringkali mengalami rasa tidak aman dan kekhawatiran berlebihan terhadap keselamatan diri dan keluarga mereka. Mereka mungkin selalu waspada terhadap potensi bahaya atau ancaman.

Penting untuk diingat bahwa setiap anak merespons trauma dengan cara yang berbeda. Dukungan psikologis, pendidikan, dan bantuan kesehatan mental yang tepat sangat penting untuk membantu anak-anak korban perang mengatasi efek psikologis yang mereka alami.

Upaya Memulihkan Trauma Anak

Upaya Memulihkan Trauma Anak

Setelah mengetahui efek psikologis anak korban perang, terakhir akan dijelaskan upaya pemulihan trauma yang bisa dilakukan.

Trauma adalah kondisi yang mungkin dialami oleh anak-anak yang menjadi korban bencana. Untuk membantu mereka menyembuhkan trauma, ada lima cara yang tepat yang dapat diambil.

1. Memberikan dukungan emosional: Anak-anak yang mengalami trauma perlu merasa didukung dan diberi jaminan bahwa perasaan mereka valid. Orang dewasa harus mengakui dan menghargai perasaan mereka, mendengarkan dengan empati, dan memberikan cinta dan perhatian yang memadai.

2. Membangun rutinitas yang aman: Rutinitas dapat memberikan rasa kepastian kepada anak-anak yang mengalami trauma. Orang dewasa harus membantu anak-anak untuk menjalani rutinitas harian yang teratur, termasuk waktu tidur, makan, dan bermain.

3. Menyediakan kesempatan bermain dan kreativitas: Bermain dan berkreasi dapat membantu anak-anak mengungkapkan dan memproses emosi mereka. Orang dewasa harus memastikan anak-anak memiliki kesempatan untuk bermain, berkreasi, dan berhubungan dengan teman sebaya.

4. Mencari bantuan profesional: Terapi atau konseling dapat membantu anak-anak mengatasi trauma yang mereka alami. Orang dewasa harus mencari bantuan dari profesional kesehatan mental yang berpengalaman dalam menangani trauma anak-anak.

5. Membentuk jaringan sosial dan komunitas yang mendukung: Anak-anak yang mengalami trauma perlu merasa didukung oleh masyarakat di sekitarnya. Orang dewasa harus membangun jaringan sosial dan komunitas yang memberikan dukungan emosional dan praktis kepada anak-anak dan keluarga mereka.

Dalam menyembuhkan trauma anak korban bencana, dukungan dan perhatian dari orang dewasa sangat penting. Dengan mengambil langkah-langkah ini, kita dapat membantu anak-anak pulih dari pengalaman traumatis yang mereka alami.

7 Manfaat Punya Hewan Peliharaan untuk Anak-anak
7 Manfaat Punya Hewan Peliharaan untuk Anak-anak

7 manfaat memelihara hewan bagi perkembangan fisik, terlebih psikologi anak.

Baca Selengkapnya
Anak Muda Disebut Rentan Alami Gangguan Kesehatan Mental, Ini Penjelasan Sosiolog UGM
Anak Muda Disebut Rentan Alami Gangguan Kesehatan Mental, Ini Penjelasan Sosiolog UGM

Kondisi kesehatan mental punya dampak yang signifikan terhadap perkembangan anak muda.

Baca Selengkapnya
Kisah Warga Lebak Dikirim ke Suriah Jadi TKW saat Perang, Diperlakukan Tak Manusiawi & Alami Trauma
Kisah Warga Lebak Dikirim ke Suriah Jadi TKW saat Perang, Diperlakukan Tak Manusiawi & Alami Trauma

Korban mengalami trauma ganda. Selain perlakuan tak manusiawi, ia juga ketakutan karena suasana perang.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Psikolog Forensik Ungkap Makna Tulisan 'To You Whomever' di Lokasi Ibu dan Anak Tinggal Kerangka di Depok
Psikolog Forensik Ungkap Makna Tulisan 'To You Whomever' di Lokasi Ibu dan Anak Tinggal Kerangka di Depok

Kata tersebut bisa jadi menandakan keluarga tersebut sudah lama terisolasi dari lingkungan sosial.

Baca Selengkapnya
Kenapa Lapar Bikin Orang Gampang Marah?
Kenapa Lapar Bikin Orang Gampang Marah?

Ternyata ini penjelasannya mengapa lapar bikin orang emosian.

Baca Selengkapnya
Kondisi Terkini Murid SD yang Matanya Ditusuk Hingga Alami Kebutaan
Kondisi Terkini Murid SD yang Matanya Ditusuk Hingga Alami Kebutaan

Korban membutuhkan pendampingan psikologi karena ada kecenderungan perilaku menarik diri.

Baca Selengkapnya
Mental Down Adalah Kelelahan Fisik dan Emosional, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
Mental Down Adalah Kelelahan Fisik dan Emosional, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

Orang yang mengalami mental down akan kehilangan gairah untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan tidak bisa melakukan suatu pekerjaan seperti biasanya.

Baca Selengkapnya
Bejat, Pemuda di Sumbar Cabuli 35 Anak Laki-laki Dalam 3 Bulan
Bejat, Pemuda di Sumbar Cabuli 35 Anak Laki-laki Dalam 3 Bulan

Polisi bersama instansi terkait akan melakukan trauma healing kepada semua korban.

Baca Selengkapnya
Sering Membentak Anak? Ini Dampaknya Untuk Kesehatan Mental
Sering Membentak Anak? Ini Dampaknya Untuk Kesehatan Mental

Anak-anak yang sering mengalami teriakan dari orangtua cenderung mengalami gangguan mental seperti kecemasan, depresi, dan stres.

Baca Selengkapnya