Dapur Penanganan Covid-19 di Surabaya, Sedia Wedang Pokak dan Telur Rebus Tiap Hari
Merdeka.com - Balai Kota Surabaya menjadi posko penanganan Covid-19 sejak setengah bulan lalu. Selain itu, di kawasan ini juga didirikan dapur umum. Pemerintah Kota Surabaya membuat dapur umum untuk menyiapkan wedang pokak dan telur rebus.
Pekerja yang bertugas di dapur umum tidak lain adalah apparat pemerintah kota Surabaya. Dikutip dari Antara, dua menu itu diyakini dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Setiap hari wedang pokak dan telur rebus itu dibagikan kepada warga kota Surabaya.
Buka Setiap Hari
2020 Merdeka.com/Instagram @surabaya
Posko penanganan Covid-19 dan dapur umum di Balai Kota Surabaya itu dibuka setiap hari. Bahkan setiap hari, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini bersama dengan para asisten dan kepala dinas di Pemkot memantau pelaksanaan kerja posko penangananCovid-19 dan dapur umum. Kadangkala mereka turut membantu meracik wedang pokak dan merebus telur di dapur umum.
Risma menjelaskan bahwasanya wedang pokak dan telur rebus bermanfaat untuk menjaga kekebalan tubuh manusia. Oleh karena itu, pihak Pemkot membagi-bagikan kedua menu itu kepada masyarakat Kota Surabaya.
Terdiri dari 12 Tenda dengan 300 Pekerja Operasional
2020 Merdeka.com/Instagram @surabaya
Pada hari pertama didirikan, dapur umum di Balai Kota Surabaya terdiri dari 4 tenda. Saat ini jumlahnya menjadi 12 tenda dengan jumlah tenaga operasional sebanyak 300 orang.
Selain dibagikan kepada warga yang tinggal di wilayah perkampungan atau perumahan, wedang pokak dan telur rebus juga didistribusikan ke sejumlah tempat. Mulai dari RSUD Soewandie, RSUD Bhakti Dharma Husada, Liponsos Keputih, Liponsos Kalijudan, Liponsos Babat Jerawat, Kampung Negeri, dan sejumlah panti wreda.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan PenangananCovid-19 Kota Surabaya, Eddy Christijanto, sebagaimana dikutip dari Antara (7/4).
Dapat Berbagai Jenis Bantuan
2020 Merdeka.com/Instagram @surabaya
Dalam penanggulangan wabah Covid-19, Pemkot Surabaya mendapat bantuan dari berbagai unsur masyarakat. Mulai dari perusahaan daerah, swasta, komunitas, universitas, sampai perseorangan.
Berbagai jenis bantuan berdatangan tanpa diminta. Bantuan-bantuan itu antara lain meliputi alat pelindung diri (APD), sarung tangan, masker, cairan disinfektan, cairan antiseptik, bilik sterilisasi, wastafel, tandon, alkohol, tisu, dan sebagainya.
Selain itu ada juga bahan pokok, termasuk bahan untuk membuat minuman tradisional seperti kayu manis, sereh, kapulaga, gula merah, dan lain sebagainya.
Dikutip dari Antara, beberapa donatur juga menyumbangkan sejumlah uang tunai dengan jumlah yang beragam.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Surabaya pernah jadi daerah paling kuat di Jawa bagian timur
Baca SelengkapnyaKuliner ini punya sejumlah manfaat untuk kesehatan, mulai mencegah diare hingga melancarkan aliran darah
Baca SelengkapnyaKebutuhan makan para pengungsi yang berada di pedesaan cukup memprihatinkan lantaran ketiadaan dapur umum.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaKemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaGempa bumi tersebut merusak rumah maupun gedung fasilitas publik.
Baca SelengkapnyaKorban penggusuran Dukuh Pakis curhat nasib yang ia alami usai rumahnya digusur. Ia kebingungan hendak tinggal di mana.
Baca SelengkapnyaSuasana syahdunya dijamin mampu melengkapi suasana libur akhir tahun di Bandung.
Baca Selengkapnyajumlah sampah yang terkumpul selama malam perayaan tahun baru 2024 di Jakarta mencapai 130 ton.
Baca Selengkapnya