Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dampak dari Kemarau Panjang, Ini Fakta di Balik Naiknya Harga Beras di Jateng

Dampak dari Kemarau Panjang, Ini Fakta di Balik Naiknya Harga Beras di Jateng

Dampak dari Kemarau Panjang, Ini Fakta di Balik Naiknya Harga Beras di Jateng

Kemarau panjang membuat petani padi di berbagai daerah terancam gagal panen.

Dampak dari Kemarau Panjang, Ini Fakta di Balik Naiknya Harga Beras di Jateng

Dalam beberapa pekan terakhir, harga beras pada tingkat penggiling di Purworejo terus melambung tinggi. Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.

Sebagai contoh, beras medium yang harga sebelumnya Rp10.500 per kilogram, kini dijual dengan harga Rp12.000 per kilogram.

Sementara untuk beras semi premium harganya berada di angka Rp12.400-12.600.

Melonjaknya harga beras membuat pemilik penggilingan harus putar otak. Kenaikan harga itu membuat mereka sulit menjual beras pada konsumen di pasaran.

Sementara itu di Pasar Simongan, Kota Semarang, harga beras jenis medium yang sebelumnya dijual dengan harga Rp10.000 per kilogram kini dijual dengan harga Rp13.500. Sedangkan beras premium yang dijual Rp13.000 per kilogram kini dijual dengan harga Rp15.500 per kilogram.

Naiknya harga beras ini dikeluhkan pembeli. Mereka kaget karena saat ini beras dijual dengan harga tinggi.

“Ya kaget dong. Harapannya harganya bisa kembali normal. Kasihan yang penghasilannya rata-rata,” kata Istianingsih, salah seorang pembeli, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Selasa (5/9).

Tingginya harga beras di pasaran juga dirasakan pembeli dan pedagang di Pasar Cerme Banyumas. Di sana, beras jenis medium dijual dengan harga Rp13.000-13.500 per kilogram. Padahal sebelum naik, beras medium hanya dijual dengan harga Rp11.000 per kilogram.

Sedangkan beras premium yang sebelumnya dijual dengan harga Rp13.000 per kilogram kini naik mencapai Rp15.500 per kilogram. Di tingkat tengkulak, harga beras juga naik. Mau tak mau penjual ikut menaikkan harga jual beras.

Dampak dari Kemarau Panjang, Ini Fakta di Balik Naiknya Harga Beras di Jateng

Sejak kenaikan harga beras itu sebenarnya omzet pedagang menurun. Hal ini dikarenakan pembeli ikut menurunkan jumlah pembelian beras. Pedagang berharap harga beras kembali stabil agar omzet mereka kembali normal.

Kenaikan harga beras juga terjadi di Boyolali. Sudah sepekan terakhir harga beras premium menyentuh angka Rp15.000 per kilogram. Naiknya harga beras membuat pembeli mengurangi jumlah pembelian.

“Ya dikurangi. Tapi tetap ada yang beli. Mereka belinya sedikit-sedikit soalnya lagi mahal,” kata Sukamti, salah seorang pedagang beras di Pasar Kota Boyolali, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Selasa (5/9).

Produksi Sawah Terancam Gagal

Naiknya harga beras ini diduga tak lepas dari dampak musim kemarau yang panjang. Di Waduk Malahayu, Brebes, volume air bendungan menyusut drastis. Penyusutan itu terjadi akibat fenomena El Nino atau kemarau panjang. Volume air yang biasanya mencapai 32 juta meter kubik, kini tinggal menyisakan 6 juta meter kubik.

Jumlah ini harus digunakan sebanyak 4 juta meter kubik untuk mengairi 12.000 hektare sawah warga. Jika masih tidak turun hujan dalam beberapa hari ke depan, diprediksi air waduk akan habis dalam 15 hari. Produksi sawah petani terancam gagal karena hal ini.

“Kita di volume 6 juta ini ada jadwal 5 tiga, jam lima mengalir jam tiga tutup,” ungkap Dede Saefudin, Koordinator Bendungan Waduk Mahalayu, dikutip dari kanal YouTube Liputan6.

Para petani kini diimbau untuk menanam palawija, atau tanaman bukan padi, yang bisa tumbuh di tengah musim kemarau.

Para petani kini diimbau untuk menanam palawija, atau tanaman bukan padi, yang bisa tumbuh di tengah musim kemarau.

Kemendag Akhirnya Buka-bukaan soal Penyebab Naiknya Harga Beras
Kemendag Akhirnya Buka-bukaan soal Penyebab Naiknya Harga Beras

Kemendag menyebut bahwa jika harga beras murah maka akan berimbas pada petani.

Baca Selengkapnya
Dampak Kemarau Panjang Mulai Terasa, Harga Kebutuhan Pokok Kini lebih Mahal
Dampak Kemarau Panjang Mulai Terasa, Harga Kebutuhan Pokok Kini lebih Mahal

Untuk komoditas beras, dalam empat pekan selama Bulan Agustus 2023 ini, juga telah mengalami kenaikan.

Baca Selengkapnya
Beras Mahal, Pedagang Warteg Pilih Kurangi Porsi Nasi Ketimbang Naikkan Harga
Beras Mahal, Pedagang Warteg Pilih Kurangi Porsi Nasi Ketimbang Naikkan Harga

Harga beras saat ini tengah melonjak sebagai dampak dari kemarau panjang.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ternyata Ini Rahasia di Balik Kentalnya Kuah Mie Ongklok Khas Wonosobo, Pakai Tepung Kanji
Ternyata Ini Rahasia di Balik Kentalnya Kuah Mie Ongklok Khas Wonosobo, Pakai Tepung Kanji

Rasanya yang gurih dan memiliki kuah yang kental membuat makanan ini begitu istimewa.

Baca Selengkapnya
Kenaikan Harga Beras Bisa Lebih Gawat dari BBM, Jumlah Penduduk Miskin Berpotensi Melonjak
Kenaikan Harga Beras Bisa Lebih Gawat dari BBM, Jumlah Penduduk Miskin Berpotensi Melonjak

Harga beras medium di pasaran rata-rata telah melampaui harga acuan sebesar Rp 10.900-Rp 11.800 per kg.

Baca Selengkapnya
Terungkap! Biang Kerok Harga Beras Mahal, Tertinggi Sejak 2018
Terungkap! Biang Kerok Harga Beras Mahal, Tertinggi Sejak 2018

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti mengungkap penyebab harga beras meroket.

Baca Selengkapnya
Mendag Zulhas Minta Harga Cabai Jangan Terlalu Murah: Nanti Petani Rugi
Mendag Zulhas Minta Harga Cabai Jangan Terlalu Murah: Nanti Petani Rugi

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menilai harga cabai rawit sebesar Rp23.000 per kg di pasar Malangjiwan di Karanganyar, Jawa Tengah terlampau murah.

Baca Selengkapnya
Kenyal Gurih Pentol Bakar Pacet, Jajanan Khas yang Sayang untuk Dilewatkan saat ke Mojokerto
Kenyal Gurih Pentol Bakar Pacet, Jajanan Khas yang Sayang untuk Dilewatkan saat ke Mojokerto

Kenyal dan gurih jadi hal yang sulit dilupakan dari pentol bakar khas Pacet, Mojokerto.

Baca Selengkapnya
Curhatan Petani Palembang dan Lampung ke Ganjar: Harga Karet Hancur dan Pupuk Mahal
Curhatan Petani Palembang dan Lampung ke Ganjar: Harga Karet Hancur dan Pupuk Mahal

"Mereka cerita apa tolong kami pak, karet kami harganya hancur sudah, pupuknya mahal, obat-obatanya mahal," kata Ganjar

Baca Selengkapnya