18 Maret Hari Biodiesel di Amerika, Ketahui Sejarah dan Manfaatnya

Seperti diketahui, penggunaan bahan bakar fosil tidak dapat dilakukan secara terus-menerus. Ini tidak lain karena bahan bakar fosil seperti minyak bumi, gas alam, dan batu bara merupakan sumber daya alam yang terbatas dan tidak dapat diperbarui.

Jika digunakan secara terus menerus, maka cadangannya semakin lama akan habis. Dengan begitu, penting bagi masyarakat untuk mulai memanfaatkan bahan bakar lain yang lebih ramah lingkungan, salah satunya adalah biodiesel.

Di Amerika bahkan terdapat peringatan khusus untuk meningkatkan kesadaran tentang biodiesel, yaitu Hari Biodiesel pada 18 Maret. Tepat pada hari ini, menarik untuk dibahas lebih jauh sejarah hingga manfaatnya. Berikut, kami rangkum informasinya, bisa disimak.

Biodiesel adalah bahan luar biasa yang memiliki kualitas luar biasa karena dibuat dari minyak nabati dan hewani bekas. Minyak ini dibuat dengan mengolah minyak dengan alkohol untuk menghasilkan bahan bakar yang mampu membakar dan menggerakkan segala sesuatu mulai dari bus penumpang hingga unit pemanas, mengubah sisa minyak menjadi cara baru yang ampuh untuk berkeliling kota.

Biofuel sebenarnya bukanlah sebuah konsep baru, setidaknya teknologi yang membuatnya bukanlah sebuah konsep baru. Proses yang disebut dengan transesterifikasi ini sebenarnya pertama kali dilakukan pada tahun 1853 oleh seorang pria bernama Patrick Duffy. Hal ini terjadi jauh sebelum mesin diesel pertama diproduksi, dan pada saat itu belum ada penerapan praktis untuk pengembangan baru ini.

Hal ini berubah pada tahun 1893 di Augsburg, Jerman, ketika model diesel pertama Rudolf Diesel diproduksi, dan menggunakan minyak kacang murni. Perlu dicatat bahwa Diesel tidak bermaksud agar perangkatnya dijalankan dengan minyak kacang, namun ketika dipresentasikan di Pameran Paris pada tahun 1900, hal itu dilakukan atas permintaan pemerintah Prancis.

Hingga kini, biodiesel masih menjadi alternatif bahan bakar yang bisa digunakan. Selain dapat menekan penggunaan bahan bakar fosil, biodiesel juga memberikan manfaat yang lebih ramah lingkungan, mengingat masalah bumi telah mengalami peningkatan suhu dari tahun ke tahun.

Biodiesel dapat digunakan sebagai pengganti atau campuran dengan bahan bakar diesel fosil dalam berbagai aplikasi. Berikut beberapa penggunaan biodiesel yang umum:

1. Transportasi: Biodiesel dapat digunakan dalam kendaraan diesel, seperti mobil, truk, bus, dan kereta api, sebagai pengganti atau campuran dengan bahan bakar diesel fosil. Biodiesel dapat digunakan tanpa memerlukan modifikasi mesin dalam beberapa kasus.

2. Industri: Biodiesel dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin industri, seperti generator listrik, alat berat, dan mesin industri lainnya.

3. Pertanian: Biodiesel dapat digunakan dalam traktor dan alat pertanian lainnya yang menggunakan mesin diesel. Penggunaan biodiesel dalam sektor pertanian membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar diesel fosil dan dapat meningkatkan keberlanjutan pertanian.

4. Pemanas ruangan: Biodiesel dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk pemanas ruangan dalam aplikasi komersial, industri, atau rumah tangga.

5. Industri kelautan: Biodiesel dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk kapal-kapal laut, kapal pesiar, dan perahu-perahu lainnya yang menggunakan mesin diesel.

6. Energi darurat: Biodiesel dapat digunakan sebagai bahan bakar cadangan dalam situasi darurat, seperti pasokan bahan bakar darurat untuk generator listrik pada rumah sakit, pusat pengungsian, atau fasilitas penting lainnya.

Penggunaan biodiesel dapat memberikan sejumlah manfaat bagi lingkungan, antara lain:

1. Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca: Biodiesel memiliki siklus hidup yang lebih rendah dalam hal emisi gas rumah kaca dibandingkan dengan bahan bakar diesel fosil. Produksi biodiesel dari sumber-sumber biomassa organik seperti minyak nabati atau lemak hewani menghasilkan lebih sedikit emisi karbon dioksida karena tanaman yang digunakan dalam produksi dapat menyerap karbon dioksida selama pertumbuhannya.

2. Peningkatan Kualitas Udara: Biodiesel memiliki potensi untuk mengurangi polusi udara dibandingkan dengan bahan bakar diesel fosil. Penggunaan biodiesel dapat mengurangi emisi partikulat, sulfur, karbon monoksida, hidrokarbon, dan senyawa-senyawa organik lainnya yang berkontribusi terhadap polusi udara.

3. Daur Ulang Limbah: Biodiesel dapat diproduksi dari bahan-bahan limbah seperti minyak jelantah, lemak hewani, atau tanaman non-pangan yang tidak digunakan untuk konsumsi langsung. Dengan menggunakan bahan-bahan limbah ini, biodiesel membantu mengurangi jumlah limbah organik yang berakhir di tempat pembuangan sampah atau sistem saluran air, yang dapat mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan.

4. Konservasi Sumber Daya Alam: Biodiesel mengurangi ketergantungan pada bahan bakar diesel fosil yang merupakan sumber daya alam yang terbatas dan tidak dapat diperbarui. Dengan memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbarui seperti tanaman untuk produksi biodiesel, kita dapat mengurangi tekanan pada cadangan minyak bumi yang semakin menipis.

5. Dukungan Terhadap Pertanian Berkelanjutan: Produksi biodiesel dari tanaman-tanaman energi seperti jarak pagar, kedelai, atau canola dapat memberikan peluang ekonomi bagi petani. Selain itu, tanaman-tanaman ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan rotasi tanaman, meningkatkan kesuburan tanah, dan mengurangi erosi tanah, yang semuanya mendukung pertanian berkelanjutan.