Dari sopir angkot sampai mahasiswa Trisakti protes razia Dishub

Merdeka.com - Operasi penertiban parkir liar yang dilakukan Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat dan aparat gabungan lainnya membuat sejumlah masyarakat geram. Sebab, operasi yang dilakukan tak efektif justru membuat jalanan macet.

Lala, kondektur Mikrolet jurusan Kalideres-Senin mengatakan, operasi ini layaknya kambing bergerombol yang tak memiliki pikiran yang suka membuat keramaian jalan.

"Mobilnya lagi rusak. Kalau enggak rusak enggak bakal parkir di sini. Terkadang tingkah mereka seperti kambing tak berotak," kata Lala saat menyaksikan Metromininya diderek petugas, Rabu (17/9).

Tak hanya Lala, puluhan mahasiswa Trisakti pun geram melihat perilaku Dinas Perhubungan. Mereka berencana menggelar unjuk rasa di halaman kampusnya bila razia tersebut masih semrawut tak beraturan.

"Sebenernya kalau parkir kaya gini enggak setuju. Tapi seharusnya Dishub harus bisa memberikan spesifikasi. Misalkan mobil yang diparkir itu mobil mogok harus dikasih keringanan, jangan tak beraturan bikin kemacetan," ucap Rian Sofian, salah satu mahasiswa Trisakti.

Menanggapi protes masyarakat, Kepala Sudin Dishub, Imam SH mengaku penertiban ini dilakukan justru karena laporan masyarakat yang resah karena membuat kemacetan.

"Berdasarkan laporan masyarakat. Karena mereka terganggu," tegas Imam.