Ayah di Muara Baru Banting Anaknya di Tengah Keramaian hingga Meninggal
Aksi keji kembali dilakukan seorang ayah kepada anaknya. Kali ini terjadi di sebuah gang kawasan Muara Baru, Jakarta Utara
Aksi keji kembali dilakukan seorang ayah kepada anaknya. Kali ini terjadi di sebuah gang kawasan Muara Baru, Jakarta Utara
Aksi keji kembali dilakukan seorang ayah kepada anaknya. Kali ini terjadi di sebuah gang kawasan Muara Baru, Jakarta Utara.
Sang ayah tanpa rasa kasihan membanting anak kandungnya sendiri di tengah keramaian dan ditonton banyak orang.
Tak kuat dianiaya keji, sang anak pun meninggal dunia.
Kasus ini terungkap dari sebuah rekaman CCTV yang menampilkan seorang anak kecil mengenakan kaos merah tengah dianiaya oleh ayah kandungnya sendiri.
Bocah tersebut ditendang hingga tersungkur.
Penganiayaan itu pun berlanjut dengan pelaku yang menggendong bocah itu lalu membantingnya dengan keras. Setelahnya anak pelaku digendong paksa dan dibawa pulang.
Kapolsek Penjaringan, Kompol M Probandono Boby Danuardi menyebut, pelaku saat ini telah ditangkap. Sementara bocah tersebut telah meninggal dunia.
"Benar anak kandungnya meninggal dunia," kata dia saat dikonfirmasi, Kamis (14/12).
Boby mengatakan, aksi keji pelaku dilakukan lantaran kejiwaannya yang cenderung mudah emosi. Ditambah juga pemakai narkoba.
"Bapaknya ini memang tempramen karena pencandu narkoba," ujar dia.
Selama ia merantau 7 tahun lebih, ayah kandungnya ternyata meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKebahagiaan seorang ayah TNI bangga melihat putranya juga berhasil jadi tentara. Saat dilantik ternyata pangkat sang buah hati lebih tinggi dari ayahnya.
Baca SelengkapnyaPerkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.
Baca SelengkapnyaSukses ditatap bangga jadi abdi negara, kini dia hanya mampu tersenyum haru di atas sang pusara ayah.
Baca SelengkapnyaSang putra melesat berbintang empat, ayahnya justru hanya berpangkat rendah.
Baca SelengkapnyaUsai melihat isi bingkisan yang diberikan kekasih putrinya, ia langsung berdiri dan memeluk calon menantunya.
Baca SelengkapnyaAksi wanita ini menuai simpati dari warganet, sederhana namun membekas.
Baca SelengkapnyaKeluarga ini tinggal di sebuah gubuk di pinggir kali yang rawan banjir dan longsor, beratap terpal dan beralas kardus.
Baca SelengkapnyaCahaya diduga dibuang para mami dan kerap disuruh melayani lelaki hidung belang
Baca Selengkapnya