Anak kena razia Satpol PP, orangtua ancam pukul pakai sabuk bapaknya
Merdeka.com - Tujuh siswa terjaring razia Satpol PP di warnet. Mereka kedapatan masih memakai seragam sekolah saat main di warnet tersebut.
Rini (42) warga RT 01/RW02, Kelurahan Sungai Bambu, Kecamatan Tanjung Priok, salah satu orangtua siswa yang terjaring datang menjemput anaknya karena tertangkap razia. Dia mengatakan merasa malu atas tingkah anak paling bungsunya tersebut.
"Nanti biar kena sabuk bapaknya, biar kapok dan ngerti dia itu salah," ujar Rini dengan nada kesal, Senin (9/3).
Selain Rini, Elia (45), warga RT10/RW09, Kelurahan Lagoa, Kecamatan Tanjung Priok, mengaku akan memberikan hukuman dengan tidak memberikan uang saku pada anaknya yang tertangkap razia selama satu minggu.
"Biarin dia nggak usah jajan di sekolah, jadi nggak bisa main warnet lagi," ungkap Elia.
Razia tersebut merupakan bentuk perwujudan penegakan Perda No 8 tahun 2007 tentang Ketertiban Umum, di mana bagi siswa yang berkeliaran di luar lingkungan sekolah dari jam 6.30 -13.30 WIB akan ditangkap untuk dilakukan pembinaan.
"Kami akan semakin mengintensifkan razia di tempat hiburan seperti warnet dan mal agar pelajar atau pegawai negeri sipil (PNS) yang kedapatan beraktifitas di luar lingkungannya dijaring untuk didata dan diberi sanksi," ujar Kepala Satpol PP Jakarta Utara Iyan Sopian Hadi.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Istrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca SelengkapnyaNS (40), buruh serabutan di Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, NTT, nekat melakukan aksi bakar diri saat akan ditangkap karena memiliki senjata api.
Baca SelengkapnyaSang putra melesat berbintang empat, ayahnya justru hanya berpangkat rendah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kisah lansia 80 tahun rela berjualan kerupuk demi hidupi anak ODGJ ramai disorot warganet. Begini informasinya.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu di Surabaya menyiksa anak kandungnya sendiri yang masih berumur 9 tahun secara sadis.
Baca SelengkapnyaApi dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.
Baca SelengkapnyaSimak kisah inspiratif Bintara Polri anak yatim, sampai bikin kagum dua jenderal polisi.
Baca SelengkapnyaBerani terabas hujan untuk temui rakyat, begini potret anak jenderal polisi saat belusukan menjelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDi hari pertambahan usia ia justru mendapatkan kado terindah atas keberhasilan anaknya yang menjadi seorang polisi.
Baca Selengkapnya