Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ternyata Kampung Baduy Tak Pernah Disentuh Penjajah, Begini Cara Warga Kelabui Belanda

Ternyata Kampung Baduy Tak Pernah Disentuh Penjajah, Begini Cara Warga Kelabui Belanda

Ternyata Kampung Baduy Tak Pernah Disentuh Penjajah, Begini Cara Warga Kelabui Belanda

Para leluhur Baduy di masa silam mengelabui Belanda dengan mengatakan bahwa di kampung tersebut hanya ada sedikit penduduk.

Ternyata Kampung Baduy Tak Pernah Disentuh Penjajah, Begini Cara Warga Kelabui Belanda

Kampung adat Baduy di Kabupaten Lebak, Banten, ternyata tidak tersentuh penjajah sama sekali di masa lalu.

Padahal saat itu hampir seluruh daerah di Indonesia berhasil dikuasai penjajah. Ternyata warga di sana mengelabui Belanda sehingga bangsa Eropa itu memilih angkat kaki.

Asal Usul Belanda Masuk Banten

Mengutip bantenologi.uinbanten.ac.id, pasukan Belanda mulanya datang ke Banten pada 1598 di bawah komando Cornelis De Houtman.

Ini merupakan kedatangan Belanda yang kedua. Sebelumnya pada 1580 Belanda mencoba masuk ke sana untuk misi pelayaran, namun ditolak karena sikap mereka yang kurang baik.

Di bawah komando Panglima Laut Belanda kelahiran Gouda, 2 April 1565 itu penguasa Banten berhasil luluh oleh sikapnya yang dianggap sopan.

Menguasai Banten

Setelah beberapa waktu, Belanda semakin melihat peluang untuk lebih dari sekadar bertukar dan membeli rempah. Mereka mulai menambah armada yang terus menerus datang dan melakukan dominasi ekonomi di Kasultanan Banten.

Kebijakan perdagangan bebas yang digerakkan Sultan Banten justru memudahkan Belanda untuk melakukan politik adu domba hingga terjadi perang saudara, dan kerajaan Banten runtuh.

Sejak itu, Belanda mulai mengambil alih kekuasaan dan berbuat sewenang-wenang di sana serta berambisi untuk menguasai kawasan yang sudah dikenal sebagai pelabuhan dagang internasional pada masa itu.

Gagal Menguasai Baduy

Gagal Menguasai Baduy

Hampir seluruh daerah di Banten berhasil dikuasai, namun terdapat satu daerah yang tidak jadi disentuh oleh para penjajah yakni di wilayah permukiman adat Baduy.

Mengutip kanal YouTube De Hamkims Story, salah satu tetua adat Baduy luar, Pulung, menyebut bahwa para leluhur di masa silam mencoba mengelabui Belanda dengan mengatakan bahwa di kampung tersebut hanya ada sedikit penduduk.

“Dulu waktu ada Belanda, kata orang tua bilang ke Belanda kalau di Baduy hanya ada 40 orang, jadi disembunyikan,” katanya.

Sia-Sia Jika Dijajah

Menurut Pulung, Belanda tidak akan dapat apa-apa jika tetap memaksa masuk dan menduduki perkampungan mereka.

Ini tentu akan sia-sia, sehingga mereka angkat kaki dan tidak jadi menjajah di wilayah Kampung Baduy. Padahal saat itu penduduknya sudah terbilang banyak dan tersebar di beberapa padukuhan.

“Jadi ngapain menjajah kalau cuma ada 40 orang, nggak dapat apa-apa, kata orang Belandanya,” terang Pulung.

Tetap Rukun

Tetap Rukun

Sampai sekarang warga adat Baduy tetap rukun dan saling membantu walaupun kondisinya jauh dari teknologi. Mereka justru semakin kompak untuk saling tolong menolong, terutama saat ada salah satu warga yang tengah mengalami musibah.

Dicontohkan Pulung, ketika ada warga yang mengalami gagal panen, warga lain yang berkecukupan dalam panennya akan membantu memberi hasil.

Saat ini warga Baduy menerapkan prinsip hidup yang cukup, dan tidak ada yang kaya maupun miskin.

Semuanya setara dan saling bekerja sama.

Menjunjung Tinggi Aturan Adat

Warga Baduy juga masih terus berpegang teguh kepada aturan adat sehingga hidup mereka tidak bergantung terhadap teknologi.

Mereka juga menjaga hutan agar tidak dieksploitasi secara besar-besaran sehingga menimbulkan bencana.

Warga Baduy bisa tetap hidup dengan baik walau tanpa televisi, internet, HP dan kemudahan lainnya.

Bakar Lahan Kosong, Kakek di Legok Tangerang Tewas Terpanggang
Bakar Lahan Kosong, Kakek di Legok Tangerang Tewas Terpanggang

Korban diduga terjebak asap pekat saat pembakaran lahan, sehingga kesulitan bernapas dan meninggal dunia di lokasi.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Desa Sigandul, Kampung Terpencil yang Berada di Ujung Jurang
Mengunjungi Desa Sigandul, Kampung Terpencil yang Berada di Ujung Jurang

Rumah-rumah di Desa Sigandul berada di lereng bukit dengan kemiringan yang curam.

Baca Selengkapnya
Dulunya Pelabuhan Kuno yang Sibuk, Ini Fakta Unik Kampung Gandekan di Kota Solo
Dulunya Pelabuhan Kuno yang Sibuk, Ini Fakta Unik Kampung Gandekan di Kota Solo

Sebelum memasuki kawasan perdagangan, kapal-kapal dari Sungai Bengawan Solo bersandar dulu di Gandekan

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kisah Gedung Kesenian Jakarta, Bergaya Romawi dan Jadi Tempat Hiburan Orang Belanda di Masanya
Kisah Gedung Kesenian Jakarta, Bergaya Romawi dan Jadi Tempat Hiburan Orang Belanda di Masanya

Gedung ini awalnya jadi lokasi hiburan militer bagi kalangan warga Belanda

Baca Selengkapnya
Warga Kampung Bayam Minta Direlokasi ke Rusun Tanah Pasir
Warga Kampung Bayam Minta Direlokasi ke Rusun Tanah Pasir

Heru Budi mengatakan, permintaan warga Kampung Bayam sudah ditangani pihak kecamatan.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Kampung Terpencil dan Tertinggi di Pelosok Ponorogo, Diapit Perbukitan Kapur yang Tinggi
Mengunjungi Kampung Terpencil dan Tertinggi di Pelosok Ponorogo, Diapit Perbukitan Kapur yang Tinggi

Kampung itu merupakan kampung tertinggi di Kabupaten Ponorogo sebelah barat.

Baca Selengkapnya
Kisah Ki Bagus Rangin, Pejuang Rakyat dari Cirebon di Zaman Penjajah Belanda
Kisah Ki Bagus Rangin, Pejuang Rakyat dari Cirebon di Zaman Penjajah Belanda

Pemberontakan yang ia pimpin menjadi pemberontakan besar terhadap Belanda yang pertama di Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya
Berasal dari Kampung yang Kena Gusur, Sekarang jadi Penyanyi Terkenal dan Punya Rumah Mewah
Berasal dari Kampung yang Kena Gusur, Sekarang jadi Penyanyi Terkenal dan Punya Rumah Mewah

Gadis ini kini menjadi penyanyi terkenal, meski pernah mengalami penggusuran dan kehilangan rumah serta kampung halamannya.

Baca Selengkapnya
Menilik Benteng Klingker Fort Banjoenjapa, Bangunan Megah yang Tersembunyi di Tengah Semak Pulau Nusakambangan
Menilik Benteng Klingker Fort Banjoenjapa, Bangunan Megah yang Tersembunyi di Tengah Semak Pulau Nusakambangan

Walaupun telah ditinggalkan selama ratusan tahun, namun pondasi bangunan benteng masih tampak kokoh.

Baca Selengkapnya