Nostalgia di Toko Kue Lakker yang Legendaris di Bandung, Hadirkan Ragam Jajan Pasar Tradisional Sejak 1986
Kue jadul di sana ditandai dengan label khusus sebagai bukti resepnya original sejak masa silam.
Kue jadul di sana ditandai dengan label khusus sebagai bukti resepnya original sejak masa silam.
Aroma harum langsung menyambut saat memasuki area Toko Lakker yang berdiri di kawasan Braga, Jalan Morse nomor 16 Kota Bandung. Aneka kue basah dan kering terpajang rapi di rak dari toko bergaya lawas itu.
Ini jadi salah satu surga jajanan pasar yang kesohor di kota kembang sejak 1986. Memilih berbagai jenis kudapan manis dan asin seakan menciptakan suasana nostalgia puluhan tahun silam.
Adalah Oyen, selaku pemilik Toko Kue Lakker yang memastikan jajanan di tempatnya selalu terjaga dan terjamin kualitasnya dengan resep turun temurun.
"Kue khas yang dijual di sini adalah kue-kue yang resepnya dibuat tahun 1986 (resep warisan)," katanya, seperti dikutip dari bandung.go.id, Kamis (4/1).
Kembali ke 37 tahun silam, kue-kue asin dan manis di Toko Kue Lakker ini mulanya dibuat oleh orang tua Oyen. Kala itu, kue-kue disuplai ke tempat lain dan memiliki banyak penggemar.
Sejak zaman itu, resep di sini tidak pernah diubah atau diganti agar mempertahankan cita rasa kue khas Toko Lakker yang legendaris.
“Kuenya diproduksi langsung oleh ibu dan ayah. Biasanya kita tandai dengan label "resep original 1986," ujarnya.
Terdapa tsekitar 10 sampai 15 menu kue yang diberi label sebagai bukti resep asli dari generasi awal pembuat.
Beberapa di antaranya adalah poffertjes keju, soes vla, onde-onde, pastel sayur, lontong mie hingga panekuk.
Menurutnya, kue hingga hidangan tersebut sudah dikemas dengan baik dan sesuai standar, namun tidak menghilangkan ciri khasnya.
Para konsumen sendiri tak sedikit yang merasakan suasana nostalgia saat berbelanja kue dan hidangan di Toko Kue Lakker tersebut.
Tak sekedar toko kue biasa, Toko Kue Lakker ini juga menyediakan ruang bernama “pojok jajanan dan mainan jadul”.
Di sini, pemilik ingin menguatkan suasana nostalgia dengan menghadirkan beberapa produk jadul khas anak-anak era 1980-an seperti coklat koin, lidi-lidian, permen susu, bepe, gigi drakula, trompel bambu dan lain-lain.
Adapun toko di Jalan Braga ini belum lama dibuka, dan kini menjadi salah satu destinasi wisata kuliner jadul andalan.
Keunikan lain dari toko kue ini adalah para pelanggan yang bisa menyantap langsung kue buruannya di dalam bangunan.
Pengelola menyediakan spot makan berupa meja dan kursi yang bisa digunakan pengunjung untuk menikmati jajanan yang baru ia beli.
Untuk menemani cita rasa kue jadul, beberapa minuman khas lawas juga dihadirkan di Toko Kue Lakker seperti Coffe Beer, Kombucha hingga teh hangat.
Adapun spot menarik untuk menikmati kue-kue jadul di Toko Kue Lakker adalah menghadap di depan jendela yang menghadap ke Jalan Braga yang syahdu.
Untuk harganya sangat terjangkau, mulai dari Rp2 ribu dengan jam operasional mulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 20.00 WIB.
Pensiunan jenderal bintang 4 TNI, Dudung Abdurachman bernostalgia dengan istrinya makan kupat tahu dan bandros koboi di Bandung.
Baca SelengkapnyaDi sini pengunjung bisa menikmati sajian roti bakar legendaris sejak 1958 di kedai bernuansa vintage.
Baca SelengkapnyaJajanan pecel dulu pernah merajai kuliner di rute kereta jarak jauh.
Baca Selengkapnyakudapan asli Cibadak ini banyak diburu untuk takjil ketika berbuka puasa tiba.
Baca SelengkapnyaBiskuit gosong di toko ini justru jadi andalan. Tertarik coba?
Baca SelengkapnyaWarung sederhana dan legendaris ini selalu ramai pembeli.
Baca SelengkapnyaGrup musik Jikustik hingga Mensesneg pernah makan di sini
Baca SelengkapnyaMenyesap teh di sini membawa kenangan era 1920-an. Wajib didatangi para pencita teh.
Baca SelengkapnyaMomen pria jalan santai di markas Kostrad dan disapa oleh warga sekitar. Ternyata sosoknya bukan orang sembarang. Siapakah dia?
Baca Selengkapnya