Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ngerinya Breaking Wheel, Hukum Gantung Belanda di Batavia yang Bikin Pelaku Kejahatan Tewas Terjemur

Ngerinya Breaking Wheel, Hukum Gantung Belanda di Batavia yang Bikin Pelaku Kejahatan Tewas Terjemur

Ngerinya Breaking Wheel, Hukum Gantung Belanda di Batavia yang Bikin Pelaku Kejahatan Tewas Terjemur

Siapapun yang mengalami hukuman ini jasadnya tidak pernah diturunkan dari roda hingga menjadi tengkorak.

Dahulu, pemerintah Hindia Belanda di Batavia pernah menerapkan metode hukum gantung yang mengerikan. Setiap pelaku kejahatan fatal akan merasakan dampak dari perbuatannya yakni, tewas terpanggang di bawah terik matahari.

Pemerintah Hindia Belanda tak segan-segan menerapkan hukuman bagi siapa saja yang melanggar norma sosial. Di sini polisi sudah lepas tangan, terlebih jika kejahatan yang dilakukan melewati batas akal manusia.

Salah satu kasus hukuman gantung tersadis yang pernah dilakukan pemerintah Hindia Belanda di Batavia terjadi pada 30 Juli 1896. Kala itu ada seorang warga Tionghoa yang merasakan ngerinya hukuman itu karena satu batang cerutu. Berikut informasi selengkapnya.

Ngerinya Breaking Wheel, Hukum Gantung Belanda di Batavia yang Bikin Pelaku Kejahatan Tewas Terjemur
Breaking Wheel yang Kejam

Breaking Wheel yang Kejam

Mengutip Youtube Candrian Attahiyyat, Selasa (26/3), pada tahun 1800-an ada sebuah hukuman yang mengerikan bernama Breaking Wheel.

Gambar: Youtube Candrian Attahiyyat

Hukuman ini tak kalah sadis dengan guillotine atau penggal leher yang telah lebih dulu populer.

Ini jadi salah satu hukum gantung yang diterapkan pemerintah setempat tatkala ada warganya yang melakukan kejahatan keji. Breaking Wheel akan membunuh pelaku kejahatan secara perlahan sampai pelakunya benar-benar tewas

“Yang melakukan kejahatan ini akan ditaruh di atas roda itu, dan ini sangat mengerikan,” kata kreator pemerhati sejarah, Candrian Attahiyyat.

Gambar lokasi Breaking Wheel di sudut Kota Batavia tahun 1800-an/Youtube Candrian Attahiyyat

Ngerinya Breaking Wheel, Hukum Gantung Belanda di Batavia yang Bikin Pelaku Kejahatan Tewas Terjemur

Pelaku Kejahatan Dibiarkan Sampai Menjadi Tengkorak

Untuk metodenya, para pelaku kejahatan yang terbukti melanggar norma dan aturan hukum secara fatal akan dinaikkan ke atas media hukuman. Bentuknya seperti roda pedati yang menghadap ke atas (vertikal) dan ditopang oleh satu buah tiang besar.

Kemudian pelaku diposisikan terlentang dengan posisi tangan, leher serta kaki yang terikat di ruji roda tersebut. Pelaku kejahatan fatal ini tidak pernah diturunkan sampai tewas dan menjadi tengkorak.

“Ini metode hukuman roda dengan kaki dan tangan pelaku yang diselip-selipin di jari-jari roda itu. Saya yakin, kaki dan tangannya itu sudah patah duluan,” kata Candrian saat menerangkan kejamnya Breaking Wheel.

Dilakukan di Hadapan Publik

Kekejaman metode ini juga ditampakkan dari cara eksekusinya yang dilakukan di depan masyarakat umum. Biasanya pemerintah Belanda melakukan hukuman gantung tersebut di depan gedung Wali Kota Batavia yang banyak dilalui orang-orang.

Alasannya cukup jelas, yakni agar warga kota bisa mengambil pelajaran sehingga tidak melakukan kejahatan dan menuruti sistem pemerintahan yang berlaku.

Selain di tengah kota, hukuman sadis ini juga biasa dilakukan di sebuah lapangan besar dan dihadiri oleh hampir seluruh masyarakat Batavia.

Dihukum Karena Sebatang Cerutu

Ada kisah mengerikan juga di kala itu, di mana pada tanggal 30 Juli 1896 terdapat seorang warga Tionghoa bernama Tjoe Boen Tjiang. Pria yang dikenal dengan nama Si Impeh ini pernah melakukan kejahatan fatal.

Ia membunuh seorang anak perempuan dan orang tuanya yang juga keturunan Tionghoa karena tidak diberikan cerutu. Si Impeh membunuh keluarga itu dengan sadis, sehingga pemerintah Belanda menjatuhkan vonis hukuman gantung.

Sebelum dieksekusi, Si Impeh sempat kabur dan menjadi buron. Namun petugas khusus berhasil menyeretnya dan dilaksanakan hukuman tersebut. Si Impeh jadi salah satu kasus hukuman pemerintah yang kejam dan pernah berlaku di Batavia.

Beragam Metode Hukuman <i>Breaking Wheel</i>

Beragam Metode Hukuman Breaking Wheel

Sebenarnya ada banyak metode hukuman dengan media roda pemecah tersebut.

Gambar: Wikipedia

Seperti yang pernah dibuat ilustrasinya oleh seniman grafis Jacques Callot asal Perancis di mana pelaku juga dipukul memakai kayu. Saat pelaku dibaringkan di roda, eksekutor memukukan kayu atau benda tajam ke tubuh pelaku kejahatan.

Lalu ada juga di Lebedin, Ukraina, yakni pelaku dibiarkan mati membusuk di atas roda dan tidak pernah diturunkan jasadnya.

Lalu ada juga di Perancis yang dialami oleh Louis Dominique Cartouche yang merupakan seorang pengelana sekaligus perampok. Ia dieksekusi di atas roda sembari dihantam dengan benda berkali kali pada 1721.

Ngerinya Breaking Wheel, Hukum Gantung Belanda di Batavia yang Bikin Pelaku Kejahatan Tewas Terjemur
Ngerinya Breaking Wheel, Hukum Gantung Belanda di Batavia yang Bikin Pelaku Kejahatan Tewas Terjemur

Terakhir, Jean Calas yang dihukum dengan cara diikat membentuk roda di hadapan warga kota Toulouse, Perancis.

Awalnya Gerombolan Pemuda Ini Ditegur Pak Bhabin Motornya Tak Sesuai Aturan, Endingnya Diberi Kejutan Bikin Tersenyum
Awalnya Gerombolan Pemuda Ini Ditegur Pak Bhabin Motornya Tak Sesuai Aturan, Endingnya Diberi Kejutan Bikin Tersenyum

Brigadir Agus Kurniawan kedapatan menghampiri segerombolan pemuda di pinggir jalan.

Baca Selengkapnya
Truk Bawa Rombongan Peziarah Terguling di Bandung Barat, 5 Orang Meninggal Dunia
Truk Bawa Rombongan Peziarah Terguling di Bandung Barat, 5 Orang Meninggal Dunia

Diduga, truk kehilangan kendali sehingga terguling dalam perjalanan dari arah Cianjur menuju Bandung barat.

Baca Selengkapnya
5 Kendaraan Kecelakaan Beruntun di Pintu GT Halim Utama Arah Tol Dalam Kota, Mobil & Pikap Ringsek
5 Kendaraan Kecelakaan Beruntun di Pintu GT Halim Utama Arah Tol Dalam Kota, Mobil & Pikap Ringsek

kecelakaan itu terjadi tepat di gerbang atau gardu tol yang melibatkan sekira lima kendaraan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sosok Nyi Mas Gamparan, Panglima Muslimah Asal Serang yang Tolak Keberadaan Belanda di Banten
Sosok Nyi Mas Gamparan, Panglima Muslimah Asal Serang yang Tolak Keberadaan Belanda di Banten

Wanita ini memimpin 30 perempuan dalam pertempuran melawan Belanda.

Baca Selengkapnya
Kereta Tabrakan di Bandung, KA Turangga 'Adu Banteng' dengan KA Lokal
Kereta Tabrakan di Bandung, KA Turangga 'Adu Banteng' dengan KA Lokal

Manajer Humas KAI Daop 2 Ayep membenarkan adanya kejadian tersebut yang berawal saat kedua kereta saling bertabrakan pada pukul 06.03 WIB.

Baca Selengkapnya
Pemotor Wanita Tabrak Bensin Eceran hingga Timbulkan Kebakaran, 1 Tewas
Pemotor Wanita Tabrak Bensin Eceran hingga Timbulkan Kebakaran, 1 Tewas

Gatot menyebut, kebakaran turut menelan korban jiwa. Seorang ibu rumah tangga SH (54) ditemukan meninggal dunia lokasi.

Baca Selengkapnya
Mudik Lebaran 2024, Pemudik di Lampung Antre 3 Jam untuk Masuk Kapal ke Merak
Mudik Lebaran 2024, Pemudik di Lampung Antre 3 Jam untuk Masuk Kapal ke Merak

Ratusan kendaraan roda empat milik pemudik tersebut memadati Pelabuhan Bakauheni untuk menunggu antrean masuk naik ke geladak kapal.

Baca Selengkapnya
Maling Bersenjata Api Sabet Perut Warga Tangsel dengan Celurit Setelah Dipergoki Curi Motor
Maling Bersenjata Api Sabet Perut Warga Tangsel dengan Celurit Setelah Dipergoki Curi Motor

Yana Suryana, menderita luka serius di perut akibat sabetan senjata tajam pencuri sepeda motor di Jalan Roda Hias, Serpong, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya
Penampakan 5 Mobil Tabrakan Beruntun di Tol Tangerang Jakarta, Dipicu Sopir Truk Ngantuk di Lajur Cepat
Penampakan 5 Mobil Tabrakan Beruntun di Tol Tangerang Jakarta, Dipicu Sopir Truk Ngantuk di Lajur Cepat

Empat kendaraan minibus dan SUV tampak mengalami kerusakan berat.

Baca Selengkapnya