Ngabuburit di Museum Bayt Al-Qur'an Jakarta, Ada Al-Qur'an Terkecil di Dunia
Di Museum Bayt Al-Qur'an, terdapat berbagai salinan Al-Qur'an dari berbagai belahan dunia.
Di Museum Bayt Al-Qur'an, terdapat berbagai salinan Al-Qur'an dari berbagai belahan dunia.
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) adalah sebuah kompleks wisata budaya yang terkenal di Jakarta. Tidak hanya menawarkan keindahan dan keberagaman budaya nusantara, tetapi juga menjadi rumah bagi Museum Bayt Al-Qur'an.
Di Museum Bayt Al-Qur'an, terdapat berbagai salinan Al-Qur'an dari berbagai belahan dunia. Pengunjung seakan diajak untuk mengagumi keindahan dan kedalaman spiritual kitab suci umat Islam, dengan berbagai koleksi keindahan seni kaligrafi, ilustrasi, dan sejarah Al-Qur'an.
Menariknya, di sini juga terdapat mushaf Al-Qur'an terbesar di Indonesia serta terkecil di dunia. Museum ini menjadi tempat yang cocok untuk ngabuburit sembari menyelami kedalaman makna Al-Qur'an dan persebaran agama Islam di masa silam.
Gambar: TMII
Di dalam Museum Bayt Al-Qur'an, pengunjung dapat menemukan berbagai salinan Al-Qur'an yang dipamerkan.
Gambar: Youtube The Alaudin
Koleksi mushaf dari zaman para wali juga disimpan di museum ini sebagai jejak masuknya agama Islam ke Indonesia.
Mengutip laman Taman Mini Indonesia Indah, di sini terdapat mushaf kuno dari para ulama dan intelektual Muslim nusantara sejak abad ke-17. Mushaf ini konsisinya masih terjaga karena dirawat dengan baik.
Selain itu ada juga mushaf yang ditulis oleh Presiden Soekarno dan Muh Hatta pada 1948 bernama Pusaka. Kedua tokoh ini menulis bagian awal huruf dan baru menyelesaikannya pada 1960. Mushaf Pusaka juga jadi mushaf pertama yang ditulis orang Indonesia dan terdiri dari 3 bagian dengan masing-masing berisi 10 juz Al-Qur'an.
Di sini juga terdapat mushaf digital yang bernama Mushaf Istiqlal.
Mushaf ini bisa dibaca tanpa disentuh menggunakan jari sehingga lembar demi lembarnya terbuka. Mengutip ANTARA, mushaf digital ini dibuat pada tahun 1995 untuk merayakan kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-50.
Mushaf digital ini berformat interaktif, sehingga bisa digunakan oleh pengunjung tanpa menyentuhnya secara langsung. Sistemnya menggunakan perangkat lunak (software) komputer yang dapat dioperasikan secara digital seperti program-program komputer lainnya.
Ayat-ayat yang tertulis juga jelas dan dapat dibaca dengan mudah para pengunjung. Ini jadi pengalaman ngabuburit sembari bertadarus yang asyik untuk menanti waktu berbuka puasa.
Di samping itu, mushaf Jakarta juga turut menarik perhatian. Ini karena ornamen seni yang terlukis di kitab suci tersebut memperlihatkan gambar layaknya Tugu Monas sebagai ikon Jakarta. Lalu ada juga mushaf Sundawi yang menampilkan iluminasi ragam hias khas Jawa Barat.
Mushaf Wonosobo yang diklaim terbesar se-Indonesia.
Gambar: Youtube Muggy Zainal Channel
Kemudian terdapat mushaf berukuran besar, yakni Mushaf Wonosobo. Mushaf ini disebut sebagai yang terbesar di dunia yang dikoleksi oleh museum tersebut. Menurut informasi, mushaf ini merupakan hasil karya dari dua orang santri asal pondok pesantren Al-Asy’ariah, Wonosobo, Jawa Tengah.
“Semakin takjub dengan adanya perkembangan zaman maka muncul Al-Qur'an-Al-Qur'an digital. Bahkan ini tanpa disentuh pun sudah bisa terbuka, Masya Allah,” kata Muhammad Rego Lesmana, yang merupakan santri asal Sumatera Selatan, mengutip ANTARA.
Di ruang pamer Bayt Al-Qur'an juga menyimpan berbagai terjemahan, termasuk versi huruf braile untuk para difabel netra. Al-Qur'an ini memiliki motif huruf hijaiyah yang timbul dan bisa disentuh saat dibaca.
Di Museum Al Bayt Al-Qur'an juga tersimpan Al-Qur'an terkecil di dunia yang berukuran 4x4x1,5 cm. mushaf ini memiliki ketebalan sebanyak 486 halaman, dengan jumlah teks per halaman mencapai 17 baris.
Al-Qur'an ini diterbitkan pada tahun 1980 atau 1401 hijriyah dan masuk ke dalam kategori mushaf sudut. Penulisnya diketahui berasal dari Mekkah bernama Sayyid Muhammad Abdul Latif. Sebelumnya museum ini didirikan pada 1997 silam dan menjadi destinasi religi favorit di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Galeri Islam di Masjid Raya Al Azhom menghadirkan nuansa museum di dalam rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaBerkunjung ke museum yang terletak di Sumatera Selatan ini terdapat ribuan jenis koleksi dari zaman pra-sejarah hingga masa kerajaan.
Baca SelengkapnyaMuseum ini menjadi media dan ruang menyimpan memori publik mengenai kejayaan TNI AL dan kejayaan maritim nenek moyang bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaMuseum ini memberikan nuansa baru di dunia wisata Sumatera Selatan yang cocok disambangi saat liburan akhir tahun.
Baca SelengkapnyaLukisan 78 suku bangsa yang dipajang di Museum Nasional itu menyihir mata nyaris setiap pengunjung
Baca SelengkapnyaMuseum ini eks kediaman Sultan Paser Aji Tenggara pada 1844-1873, lalu digunakan sebagai istana kesultanan pada masa kepimpinan Sultan Ibrahim Khaliludin.
Baca SelengkapnyaPesantren ini membawa mimpi para santri difabel netra untuk meraih cita-cita menjadi penghapal Al Quran.
Baca SelengkapnyaAaliyah & Thariq terlihat asyik menelusuri setiap sudut Rumah Museum HOS Tjokroaminoto yang terletak di pusat kota Surabaya.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Habiburokhman menyebut Museum Diponegoro merupakan fasilitas milik TNI
Baca Selengkapnya