Kemendikbudristek Sebut Seblak Berpotensi Jadi Warisan Budaya, Ini Alasannya
Seblak jadi kuliner yang berpotensi jadi warisan budaya tak benda.
Seblak jadi kuliner yang berpotensi jadi warisan budaya tak benda.
Jika dulu hanya dijumpai di warung kecil daerah, kuliner seblak kini bisa dijumpai di banyak tempat, bahkan hingga luar daerah. Pengemasannya pun sudah modern, dan telah masuk ke berbagai supermarket. Hal ini membuktikan jika makanan tersebut telah diterima oleh banyak orang. Melihat keunggulan tersebut, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan bahwa seblak berpotensi jadi warisan budaya tak beda asal tanah Sunda. Setidaknya terdapat sejumlah pertimbangan terkait penetapan peluang tersebut. Berikut selengkapnya.
Sebelumnya, seblak merupakan jajanan tradisional asli Bandung dan Kabupaten Garut, Jawa Barat yang sudah ada sejak dahulu. Makanan ini kemudian masih diminati hingga sekarang, dengan berbagai variasi pengolahannya. Ini yang kemudian menjadikan seblak sebagai kandidat kuat untuk masuk warisan budaya tak benda menurut Kemdikbudristek. "Kalau di Garut itu, banyak sebenarnya warisan budaya kita, misalkan ini yang lagi ramai kuliner seblak, itu dari Bandung apa Garut, harus ada kajian, dan bisa diusulkan sebagai warisan budaya," kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha Direktorat Pelindungan Kebudayaan pada Kemendikbudristek, Rusmiati, menukil dari ANTARA, Minggu (23/7).
Rusmiati menjelaskan bahwa seblak telah identik dengan masyarakat dari dua daerah tanah Priangan tersebut. Ini mengindikasikan bahwa makanan seblak sudah menjadi tradisi kuliner berbumbu rempah khas lokal. Terkait asal muasal daerahnya, lanjut dia, perlu adanya kajian mengenai posisi seblak di beberapa daerah tadi seperti Bandung dan Garut. Setelahnya makanan ini bisa diusulkan menjadi kuliner Jawa Barat sebagai warisan budaya tak benda. "Kalau misalkan inisiatornya Garut dengan Bandung, maka bisa ditarik menjadi Provinsi Jawa Barat, maka silakan usulkan bagaimana sejarah seblak itu," katanya lagi.
Menurut ia, untuk diusulkan menjadi kuliner dengan warisan budaya tak benda, maka perlu memenuhi sejumlah persyaratan seperti pengungkapan sejarah, maupun cerita menarik dari makanan tersebut.
Kemudian, perlu ada rekam jejak dokumen pendukung berupa foto, video maupun bukti-bukti fisik lainnya, termasuk saksi yang mampu menguatkan posisi seblak sebagai kekayaan kuliner tradisional lokal. "Sejarahnya bagaimana seblak ini, apakah seblak ini original seperti itu, karena ini kekayaan sektor kuliner keterampilan masyarakat dalam menciptakan makanan," katanya.
Kemudian, dirinya juga menyampaikan untuk mengusulkan jajanan seblak perlu dipertanggungjawabkan secara komunitas atau kelompok, artinya makanan ini benar-benar memiliki posisi dengan dokumen penguat. Ketika data yang diperlukan sudah sesuai, lanjut dia, maka seblak bisa diusulkan ke pemerintah daerah, selanjutnya provinsi hingga dikaji di tingkat nasional sebagai calon warisan budaya tak benda. "Berangkatnya harus dari usulan komunitas melalui dinas, komunitas pengusul yang bertanggung jawab terhadap data, ada beberapa kajian penilaian satu, dua, tiga, lalu ada sidang penetapan warisan budaya tak benda," katanya.
Dirinya berharap, semua pihak bisa berperan menjaga warisan budaya di Indonesia. Dari situ, kemungkinan terjaganya nilai-nilai budaya yang bisa diwariskan ke generasi berikutnya bisa terekam. Pemerintah daerah diharapkan juga bisa mendeteksi kearfian lokal wilayahnya untuk tetap dijaga, serta dikembangkan sehingga bisa bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. "Harapan saya dengan sosialisasi ini masyarakat bisa lebih tahu aneka ragam warisan budaya, apa yang harus kita lakukan untuk menjaga dan mewariskan," tambah Rusmiati.
Daun Sengkubak, tumbuhan yang digunakan sebagai penyedap masakan alami dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Baca SelengkapnyaProses pembuatan brekecek pathak jahan sebenarnya terbilang mudah karena bumbu yang digunakan adalah bumbu dapur pada umumnya.
Baca SelengkapnyaSelain Pempek, Palembang memiliki kuliner khas lainnya yang tak kalah lezat.
Baca SelengkapnyaMulai dari pecel pincuk, nasi jagung, sego krawu, hingga nasi bhuk yang terasa spesial dengan taburan lauk jeroan.
Baca SelengkapnyaKementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) menggelar Upacara Wisuda bagi Pegawai Kemenkumham yang memasuki masa Purnabakti
Baca SelengkapnyaMeah Banget, Ini Potret Kamar Tidur dan Rumah Tina Toon yang Bernuansa Emas
Baca SelengkapnyaPuluhan pegawai Pemkab Gowa dilarikan ke RSUD Syekh Yusuf. Mereka diduga keracunan seusai menyantap hidangan acara pernikahan di Gedung Adi Jaya.
Baca SelengkapnyaPembangunan rumah kemasan di Medan sangat bermanfaat bagi pelaku UMKM di bidang kuliner dan kriya.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI AD berpangkat Sersan Dua (Serda) yang memiliki keunikan tersendiri. Kombinasi kecantikan dan prestasi yang diukirnya dalam dunia militer. Yuk simak!
Baca Selengkapnya