Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jabar Cegah Sebaran HIV/AIDS Pakai 'ABCDE', Begini Skema Penanganannya

Jabar Cegah Sebaran HIV/AIDS Pakai 'ABCDE', Begini Skema Penanganannya Ilustrasi HIV. ©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Africa Studio

Merdeka.com - Provinsi Jawa Barat terus berupaya untuk mencegah penyebaran penyakit HIV/AIDS. Sejumlah cara turut dilakukan, salah satunya melalui Skema ABCDE yang diterapkan oleh dinas kesehatan setempat.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dr. R Nina Susana Dewi, di Kota Bandung, Rabu (31/8), mengatakan pencegahan HIV/AIDS dengan skema ABCDE ini sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 21 Tahun 2013 Tentang Penanggulangan HIV dan AIDS.

Dalam kesempatannya Nina juga merincikan tentang skema penanggulangan menggunakan ABCDE.

Apa Itu Skema ABCDE?

ilustrasi hiv aids

Shutterstock/wavebreakmedia

Menurut Nina, skema ini adalah kepanjangan dari A untuk abstinent (tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah), B untuk be faithful (setia), C untuk condom use (menggunakan kondom), D untuk no drug (tidak menggunakan narkoba), dan E untuk education (pendidikan).

Di pasal 14 ayat 1, dalam PermenKes tersebut dijelaskan bahwa abstinensia berarti tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah, kemudian be faithful berarti setia dengan pasangan.

Jika kedua unsur ini tidak bisa dicegah, maka harus ke tahap use condom atau menggunakan kondom secara konsisten.

Adapun no drug merupakan upaya untuk menghindari penyalahgunaan obat atau zat adiktif, sedangkan yang terakhir yakni education berarti meningkatkan kemampuan pencegahan melalui edukasi yang di sana juga termasuk mengobati infeksi menular seksual (IMS) seawal mungkin.

"Karena jika menggunakan napza (narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya) akan terpengaruh untuk melakukan hubungan seks bebas dan penularan dari jarum suntik. Kemudian kita harus meningkatkan kemampuan pencegahan melalui edukasi termasuk mengobati IMS sedini mungkin," kata Nina, mengutip ANTARA. 

Langkah Pemprov Cegah HIV/AIDS

Dilanjutkannya, langkah Pemprov Jabar dalam mencegah penyebaran penyakit tersebut dengan melakukan skrining kepada calon pengantin, ibu hamil serta populasi kunci. 

“Melakukan skrining atau deteksi dini pada calon pengantin, ibu hamil, populasi kunci dan melakukan treatment (pengobatan) pemberian obat ARV (anti retro virus) pada orang yang didiagnosis HIV positif, adalah beberapa yang telah kami lakukan dalam mencegah HIV,” katanya.

Penanggulangan HIV/AIDS di Jabar yang sudah dilakukan, kata Nina, di antaranya melakukan skrining dini tes HIV pada populasi kunci, yakni wanita pekerja seksual (WPS), lelaki seks dengan lelaki (LSL), waria, dan pengguna narkoba suntik (penasun).

Selain itu, dilakukan juga kepada ibu hamil pasien TB, warga binaan pemasyarakatan (WBP) di layanan kesehatan maupun secara mobile.

Selanjutnya melakukan evaluasi triple eliminasi dengan menyasar ibu hamil yang dites HIV, sifilis dan hepatitis B. Sementara untuk sasaran bayi baru lahir dari ibu positif HIV, sifilis dan hepatitis B yakni dengan cara dipantau melalui desentralisasi obat ARV di 27 kabupaten atau kota.

“Kita telah mewajibkan ibu hamil trimester pertama yang mengunjungi faskes untuk melakukan pemeriksaan HIV/AIDS. Tes HIV atas inisiatif pemberi layanan kesehatan dan konseling (TIPK) kepada ibu hamil untuk melakukan tes sifilis, HIV, dan hepatitis B, dalam rangka mencapai triple eliminasi di Jawa Barat,” tambahnya.

Dituturkan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinkes Jabar, dr. Ryan Bayusantika Ristandi, kiat pencegahan penyakit menular itu sudah dilakukan melalui penyuluhan, sosialisasi, informasi, dan edukasi kepada masyarakat, pelajar sampai mahasiswa terkait pencegahan dengan menggandeng tokoh agama sampai media sosial.

Selanjutnya Ryan menuturkan, Kemenkes sudah mengalokasikan kondom ke Jawa Barat sebanyak 425.808 lembar. Pembagian kondom atau alokasi kondom ke kabupaten/kota merupakan salah satu intervensi perubahan perilaku agar pencegahan HIV/AIDS tidak meluas dan memutus mata rantai penularan yang tadinya tidak menggunakan kondom jadi menggunakan kondom.

“Jadi kondom merupakan alternatif selanjutnya atau terakhir bila skema A dan B tidak dapat dilakukan sebagai pencegahan kecuali pada kasus tertentu tetap harus pakai kondom,” ujarnya.

Pencegahan Lainnya

Proses pencegahan oleh Dinkes yang dibantu Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Jabar yakni dengan melakukan tindakan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif sesuai Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).

Nina kembali menyatakan bahwa Penanggulangan lintas sektoral melalui KPA Jawa Barat pun turut dilakukan dalam penanggulangan HIV/AIDS sesuai dengan Kepgub Nomor 443 tentang Komisi Penanggulangan HIV dan AIDS Provinsi Jawa Barat.

“Edukasi HIV/AIDS bagi siswa SMP/SMA oleh Disdik Jabar salah satunya sebagai upaya promotif dan preventif penanggulangan HIV/AIDS,” kata Nina.

Dari data yang dikeluarkan oleh Dinkes Jabar, per Januari hingga Juni 2022, dari 341.643 orang yang dites HIV/AIDS, sebanyak 3.744 orang di antaranya dinyatakan positif dengan kuota penyumbang pasien terbanyak yakni Kota di Bandung sebanyak 410 orang.

Adapun distribusi Kasus HIV/AIDS berdasarkan data Januari hingga Juni 2022 ialah 74 persen atau sebagian besar adalah laki-laki, 70 persen berasal dari kelompok umur 20-49 tahun. Di tahun 2021-2022, tercatat adanya bayi yang lahir dengan HIV/AIDS akibat tertular ibunya.

Penyebaran kasus AIDS berdasarkan data Januari sampai Juni 2022 adalah sebanyak 82 persen atau mayoritas dari kalangan laki-laki. 40 persen berasal dari kelompok umur 20-29 tahun dan sebagian besar atau 16 persen adalah wirausaha.

Adapun orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang mulai melakukan antitretroviral (ART) yang merupakan pengobatan infeksi HIV dengan beberapa obat di Jabar berjumlah 2.850.

(mdk/nrd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bagaimana Seseorang Bisa Sembuh dari HIV?
Bagaimana Seseorang Bisa Sembuh dari HIV?

Sebagian besar orang meyakini bahwa HIV adalah penyakit yang tidak dapat diobati. Yuk, cek kebenarannya!

Baca Selengkapnya
Apa Penyebab Orang Terjangkit HIV?
Apa Penyebab Orang Terjangkit HIV?

Banyak orang belum memahami penyebab HIV. Yuk, simak hal-hal yang bisa jadi penyebab seseorang terjangkit HIV!

Baca Selengkapnya
Cara Mencegah Polio yang Wajib Diketahui, Kenali Gejalanya
Cara Mencegah Polio yang Wajib Diketahui, Kenali Gejalanya

Dengan upaya pencegahan, diharapkan dapat mengurangi kasus polio dan melindungi anak-anak dari penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan ini.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Kembali Beraktivitas Usai Lebaran, Pastikan untuk Perhatikan Kondisi Ini
Kembali Beraktivitas Usai Lebaran, Pastikan untuk Perhatikan Kondisi Ini

Pada saat seseorang kembali bekerja setelah Lebaran, penting untuk memperhatikan sejumlah kondisi kesehatan tubuh.

Baca Selengkapnya
Istighosah di Jawa Timur, Siti Atikoh Bicara Pencegahan Polio
Istighosah di Jawa Timur, Siti Atikoh Bicara Pencegahan Polio

Pemerintah dinilai kecolongan lantaran sibuk dengan pencegahan pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Cara Mencegah Penularan Virus Nipah, Kenali Gejalanya
Cara Mencegah Penularan Virus Nipah, Kenali Gejalanya

Infeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar serta menerapkan kebiasaan bersih.

Baca Selengkapnya
"Jaga Gaya Hidupmu, Jaga Kesehatan Matamu!"

Gaya hidup yang kita miliki sehari-hari bisa sangat berpengaruh terhadap kesehatan kita. Hal ini termasuk dalam kesehatan mata.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya