Harga Ayam Potong Naik Usai Iduladha, Pedagang di Pasar Bogor Keluhkan Turunnya Konsumen hingga 50 Persen
Kenaikan harga ayam potong dikeluhkan pedagang dan pembeli di Pasar Anyar, Kota Bogor.
Kenaikan harga ayam potong dikeluhkan pedagang dan pembeli di Pasar Anyar, Kota Bogor.
Harga ayam potong terpantau mengalami kenaikan usai hari raya Iduladha, Selasa (4/7). Di Pasar Anyar Kota Bogor misalnya, kenaikan berkisar Rp46 ribu hingga Rp55 ribu per kilogram. Padahal sebelumnya berada di angka Rp42 ribu. Kondisi ini membuat omzet para pedagang di pasar tersebut mengalami penurunan drastis, karena daya beli masyarakat turun hingga 50 Persen. Mendapati kondisi demikian, para pedagang termasuk pembeli di Pasar Anyar menyampaikan keluh kesahnya lantaran kenaikan harga memengaruhi ke pendapatan harian. Berikut cerita para pedagang terkait melonjaknya harga daging ayam potong.
Naiknya harga ayam potong membuat para pedagang di Pasar Anyar mengeluh. Mereka mengaku melonjaknya harga berpengaruh terhadap pembelian masyarakat akan komoditas lauk paling dibutuhkan itu. Salah satunya Ugo. Pedagang ayam potong di Pasar Anyar itu mengaku penjualan ayam tidak sebanyak sebelum hari raya Iduladha. “Jumlah pembeli turun jauh, sekarang hampir setengahnya, yang biasanya beli satu kilo, sekarang setengah kilo,” katanya, dikutip dari YouTube Liputan6, Rabu (5/7).
Setelah naik, Ugo langsung menyesuaikan harga jual sesuai ukurannya. Tak ada pilihan lain selain ikut menaikkan harga. Menurutnya, kenaikan harga dari pusat ini masih terus berlangsung sejak hari raya Iduladha pekan lalu. “Sekarang kisarannya Rp46 ribu sampai Rp55 ribu. Ini semenjak lebaran kemarin belum turun," katanya lagi.
Serupa dengan Ugo, pedagang lainnya, Febri juga mengeluhkan turunnya daya beli masyarakat usai harga ayam potong mengalami kenaikan. Menurutnya, para konsumen banyak yang menurunkan kuantitas pembeliannya, maupun tidak membeli ayam potong. Dirinya juga kerap mendapat keluhan terkait penyebab naiknya harga. “Jadi pembeli banyak yang mengeluh sekarang, kenapa harganya naik. Daya belinya juga turun hampir separuh,” kata Febri.
Febri turut berharap agar harga ayam potong dari pusat bisa segera turun, sehingga pembelian masyarakat kembali meningkat dan menambah sejahtera para pedagang di Pasar Anyar. Menurut dia, naiknya harga ini sangat berpengaruh terhadap perputaran ekonomi di pasar tersebut. “Harapannya agar cepat turun lah, ini soalnya ngaruh banget ke pasar," katanya lagi.
Naiknya harga ayam potong tidak hanya dikeluhkan pedagang. Pembeli turut mengeluhkan kondisi demikian. Salah satu warga Kota Bogor, Rani mengaku tidak ada pilihan lain selain membeli ayam potong dengan harga yang tinggi. “Kenaikan harga ini kalau buat usaha ya mengeluhkan, tapi kalau buat sendiri, ya mau bagaimana lagi, jadi pasrah saja," katanya. Adapun kenaikan harga ini disebabkan tingginya harga pakan ternak dan meningkatnya permintaan pembelian pasca Lebaran Iduladha.
Komoditas yang masih tinggi adalah daging ayam dan telur.
Baca SelengkapnyaGibran kaget saat tahu harga cabai mencapai Rp120 ribu per kilogram.
Baca SelengkapnyaTingginya harga beras medium dan premium membuat konsumen beralih ke beras Bulog dengan harga Rp47.500 per kemasan 5 kg.
Baca SelengkapnyaDinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta berupaya menstabilkan harga ayam potong di pasaran.
Baca SelengkapnyaHarga gabah saat ini berada di kisaran Rp7.300 hingga Rp7.600 per kg.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga gula ini jauh melampaui dari harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp14.500 per kilogram.
Baca SelengkapnyaUntuk komoditas beras, dalam empat pekan selama Bulan Agustus 2023 ini, juga telah mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaDi akhir pertemuannya, Dedi memberikan sejumlah uang kertas ke sang ibu muda.
Baca SelengkapnyaRata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp13.372 per kilogram (kg), naik sebesar 3,65 persen.
Baca Selengkapnya