Kisah Guru Ngaji di Bekasi Sukses Jualan Keripik Ubi, Modal Awal Rp50 Ribu Kini Cuan hingga Rp40 Juta per Bulan
Kenekatannya membuahkan hasil. Di mana ia mampu meraih omzet Rp30-40 juta per bulan.
Kenekatannya membuahkan hasil. Di mana ia mampu meraih omzet Rp30-40 juta per bulan.
Guru ngaji di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat ini mampu raup cuan hingga puluhan juta rupiah hanya dari berjualan ubi. Sebelum memulai bisnis, Faisal Bahri sempat keluar dari tempat kerjanya. Ia kemudian nekat membuat olahan berupa keripik dengan modal Rp50 ribu.
Kesuksesan Faisal dalam berjualan makanan ringan itu tidak dilalui dengan mudah.
Ia tidak langsung berhasil dalam memulai usaha. Ia sempat menganggur selama enam bulan setelah keluar dari tempat kerjanya.
Di masa-masa sulit itu, ia kemudian berinisiatif untuk memulai usaha baru dengan berjualan keripik ubi renyah.
Disampaikan guru ngaji itu, awal dari niatnya berjualan bermula dari adanya peluang pasar di wilayah Kabupaten Bekasi.
Ini karena kudapan serupa kebanyakan terbuat dari singkong, dan belum ada yang terbuat dari ubi. Bermodal nekat, ia membelanjakan uang Rp50 ribu untuk modal awal membuat keripik ubi.
“Kalau dulu, modal awalnya Rp50 ribu. Itu nyoba-nyoba ya karena keripik singkong atau pisang kan udah banyak, akhirnya dipilih ubi dan laku,” katanya dalam program Berani Berubah di kanal YouTube Fokus Indosiar.
Faisal mengaku jika penjualannya perlahan mulai naik. Ini karena varian keripik ubi yang memang belum banyak dijumpai semasa sebelum pandemi Covid-19.
Di tengah penjualan yang mulai mendapat pasar, kemudian muncul wabah hingga usahanya sempat turun.
Namun berkat kegigihannya, ia terus mencoba memasarkannya melalui banyak platform sampai saat ini permintaannya kembali tinggi.
“Sebelum pandemi itu pernah sampai 500 bungkus, dan bisa mempekerjakan karyawan sampai muncul Covid-19 dan omzetnya turun,” terangnya.
Penjualan keripik ubi milik Faisal perlahan-lahan kembali meningkat. Bahkan ia pernah mengirim hingga 4.000 bungkus dalam satu hari.
Dan setelah masa pandemi, Faisal terus berusaha agar usahanya tetap bertahan sampai stabil seperti saat ini.
“Alhamdulillah sekarang sudah stabil nih, dan sudah bisa memberdayakan tetangga-tetangga sekitar,” terangnya.
Setelah penjualan tidak ada kendala, Faisal mengaku keuntungannya juga berlipat ganda. Dalam sebulan, usahanya bisa meraup omzet sampai dengan Rp30 hingga Rp40 juta.
“Kalau sekarang Alhamdulillah omzetnya bisa mencapai Rp30-40 juta,” tambahnya.
Adapun Faisal mengajar ngaji di malam hari, setelah siang hari ia fokus di usahanya berjualan keripik ubi renyah.
“Selain saya usaha keripik, nah malam harinya saya mengajar ngaji anak-anak kecil,” tambahnya.
Faisal memotivasi agar para pengusaha tetap semangat karena kegagalan merupakan kesempatan yang tertunda.
Pelaku berperan menyiapkan rekening-rekening yang bakal dijadikan tujuan pengiriman uang hasil kejahatan.
Baca SelengkapnyaAhkam kemudian menawarkan diri bekerja di Sinatria ketika pemilik peternakan itu sedang membutuhkan tenaga kerja sebagai anak kandang.
Baca SelengkapnyaRumah itu disita setelah Guruh setelah kalah sengketa di pengadilan.
Baca SelengkapnyaRUU ASN akan memberikan solusi dengan menawarkan reward khusus bagi ASN yang ingin bertugas di daerah 3T.
Baca SelengkapnyaDua guru di NTT dipolisikan karena kasus penganiayaan anak di bawah umur.
Baca SelengkapnyaSatu buku dijual dengan harga Rp30 ribu per eksemplar dan harus dimiliki tip siswa TK,
Baca SelengkapnyaKesal dengan penampilan sang siswi, guru tersebut lalu memperingatkan mereka dengan hukuman agar memakai ciput.
Baca SelengkapnyaIa meminta agar Pemprov DKI menindaklanjuti temuan tersebut dan memecat kepala sekolah di sana.
Baca SelengkapnyaCak Imin menyebut, gaji yang diterima para guru agama di Indonesia sangat kecil.
Baca Selengkapnya