Seramnya tradisi penggal kepala di Kalimantan ini!
Merdeka.com - Banyak cara yang dilakukan untuk mempertahankan suatu wilayah. Bisa dengan melakukan perang atau melakukan lobi. Tapi tahukah Anda jika dulu suku Dayak di Kalimantan mempunyai tradisi yang ekstrem dan membuat bulu kuduk merinding.
Tradisi itu disebut ngayau yakni,memenggal kepala. Cukup sadis ya kedengarannya. Mereka akan melakukan tradisi tersebut untuk mempertahankan atau memperluas wilayah kekuasaan.
Mereka akan melakukan perang dan memenggal kepala musuh sebagai bukti jika berhasil mempertahankan kekuasaan. Hanya pria dewasa saja yang kepalanya boleh dipenggal. Wanita dan anak-anak tidak di-kayau melainkan hanya dijadikan budak.
Kepala musuh akan dibawa ke pulang kemudian mereka melakukan upacara adat yang disebut tiwah, untuk menenangkan roh si musuh tadi. Para warga akan memberi sesaji agar roh itu tidak gentayangan dan membalas dendam.
Namun tradisi ini mulai berubah seiring kesadaran untuk hidup damai dan sejahtera. Berdasar Perjanjian Tumbang Anoi tradisi ngayau dihilangkan agar tidak terjadi perselisihan di antara suku Dayak.
Baca juga:
5 Ritual memanggil hujan terunik di dunia
(mdk/vic)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kelezatan kue ka hadir berbarengan dengan dalamnya makna yang dipercaya oleh masyarakat sekitar.
Baca SelengkapnyaSelain sebagai hiburan, menyaksikan keseruan kerbau beradu kecepatan, kultur ini juga sebagai simbol rasa syukur dan doa para petani,
Baca SelengkapnyaSemua warga tampak semringah mengarak gunungan ketupat keliling kampung
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Salah satu tarian tradisional asli masyarakat Suku Kerinci dari daerah Hamparan Rawang ini selalu menghadirkan penampilan yang membuat decak kagum.
Baca SelengkapnyaTradisi itu diadakan sebagai bentuk apresiasi terhadap hewan ternak sapi sebagai makhluk Tuhan
Baca SelengkapnyaTradisi khitanan ini unik, karena diiringi warga dengan keliling kampung sembari menabuh angklung.
Baca SelengkapnyaBerikut contoh pantun lucu yang menghibur dan cocok untuk mencairkan suasana saat berkumpul.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Jawa masih rutin melaksanakan tradisi tersebut sebagai bentuk penyucian diri.
Baca SelengkapnyaKabupaten Serang memiliki kearifan lokal yang hampir punah bernama Adang.
Baca Selengkapnya