Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah unik festival minum darah di Nepal

Kisah unik festival minum darah di Nepal Festival minum darah. ©2012 npr.org/Jana Asenbrennerova

Merdeka.com - Festival minum darah. Mendengar kalimat tersebut rasanya ngeri, apalagi membayangkan seseorang melakukannya. Tetapi bagi orang-orang Nepal, minum darah adalah suatu tradisi yang wajar dilakukan.

Seperti yang dilansir dari Npr.org (31/10), fotografer Jana Asenbrennerova adalah orang yang mengabadikan gambar-gambar festival minum darah di Nepal. Menurut Jana, tradisi tersebut dilakukan setahun sekali di daerah perbukitan penuh kabut di Nepal. Festival minum darah ini juga disebutkan sebagai sebuah refleksi hubungan kompleks antara orang Nepal Buddha yang dilarang makan daging.

Darah yang diminum tepatnya adalah dari yak (sejenis sapi). Penduduk desa di Nepal percaya bahwa darah yak baik bagi pencernaan namun tidak semata-mata langsung dicerna oleh manusia.

Setiap sekali atau dua kali dalam setahun, penduduk desa pun rela menyusuri perbukitan tempat yak berkumpul. Mereka membangun tenda sekitar seminggu, menangkap yak, pelan-pelan mengiris pembuluh darah di leher yak kemudian menempatkan darah yang mengalir di gelas, lalu meminumnya selagi masih hangat.

"Yak kemudian dibiarkan pergi. Mereka baik-baik saja. Sepertinya mereka tidak suka, tetapi yak itu terus lari," cerita Asenbrennerova.

Asenbrennerova merekam festival minum darah tersebut bulan Agustus tahun lalu di bukit di atas Marpha, sebuah pedesaan di Distrik Mustang, bagian utara Nepal. Kira-kira lokasinya berada di ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut.

"Mereka sedang bermain kartu, seperti acara berkemah besar-besaran," kata Asenbrennerova.

Orang Nepal sendiri kebanyakan adalah pemeluk agama Buddha. Mereka hanya makan nasi, kacang lentil dan sayuran. Daging tidak boleh dimakan, kecuali jika hewan yang diambil dagingnya mati tidak sengaja.

"Mungkin dengan yak kehabisan darah dan mati, orang Nepal bisa menikmati dagingnya," demikian menurut pendapat antropolog Mark Turin dari Yale Himalaya Initiative.

Meskipun Assenbrennerova mengatakan kalau yak tidak mati 24 jam setelah festival, Turin menampik hal itu dengan tegas.

"Setiap saya datang ke festival ini, saya menyaksikan satu atau dua yak yang tidak sengaja mati kehabisan darah," tandasnya.

darah

darah

(mdk/riz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fakta Menarik Festival Arakan Sahur di Jambi, Sudah Ada Sebelum Kemerdekaan
Fakta Menarik Festival Arakan Sahur di Jambi, Sudah Ada Sebelum Kemerdekaan

Sebuah acara yang diselenggarakan setiap bulan suci Ramadan di Jambi ini perpaduan antara tradisi dan budaya yang menjadi simbol keharmonisan antar sesama.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tari Selapanan, Kesenian Tradisional dari Keratuan Darah Putih Asal Provinsi Lampung
Mengenal Tari Selapanan, Kesenian Tradisional dari Keratuan Darah Putih Asal Provinsi Lampung

Kesenian tradisional dari Provinsi Lampung ini biasanya dibawakan ketika acara-acara besar di Keratuan Darah Putih.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Bodho Kupat, Satu Kampung di Lumajang Kompak Jadi Pedagang Janur dan Ketupat
Mengenal Tradisi Bodho Kupat, Satu Kampung di Lumajang Kompak Jadi Pedagang Janur dan Ketupat

Bodho Kupat sendiri merupakan tradisi yang rutin diselenggarakan masyarakat Lumajang ketika memasuki hari ketujuh Lebaran Idulfitri.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tak Asal Dikupas, Begini Cara Makan Buah Salak yang Benar
Tak Asal Dikupas, Begini Cara Makan Buah Salak yang Benar

Salak adalah buah yang biasanya ditemukan di negara-negara tropis seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand

Baca Selengkapnya
Ibu Menyusui Dilarang Minum Air Dingin Nanti Anak Pilek, Ternyata Begini Penjelasan Sebenarnya
Ibu Menyusui Dilarang Minum Air Dingin Nanti Anak Pilek, Ternyata Begini Penjelasan Sebenarnya

Suhu ASI juga diatur untuk menyamakan suhu tubuh sang ibu sehingga nyaman dikonsumsi oleh bayi.

Baca Selengkapnya
6 Jenis Sapi Paling Unik di Dunia, Ada yang Penuh Bulu Seperti Karpet
6 Jenis Sapi Paling Unik di Dunia, Ada yang Penuh Bulu Seperti Karpet

Tanpa disadari, sapi memiliki banyak sekali jenis dengan berbagai keunikan. Yuk, simak 6 jenis sapi paling unik di dunia!

Baca Selengkapnya
Dari Dada, Paha, hingga Sayap Ternyata Ini yang Paling Tinggi Proteinnya
Dari Dada, Paha, hingga Sayap Ternyata Ini yang Paling Tinggi Proteinnya

Ayam, sebagai salah satu bahan makanan yang sangat umum digunakan, memang memiliki beragam bagian dengan kandungan protein dan lemak yang berbeda-beda.

Baca Selengkapnya
Deretan Jamu yang Baik Diminum untuk Anak, Mudah Ditemui dan Bisa Bantu Jaga Kesehatan
Deretan Jamu yang Baik Diminum untuk Anak, Mudah Ditemui dan Bisa Bantu Jaga Kesehatan

Sejumlah jenis jamu bisa dikonsumsi oleh anak-anak dan memiliki manfaat kesehatan setelah usia tertentu.

Baca Selengkapnya
Kekayaan Orang Ini Tak Tertandingi, Pergi Haji Diiringi 20.000 Pelayan dan Bawa 100 Ekor Unta Bermuatan Emas Murni, Ini Sosoknya
Kekayaan Orang Ini Tak Tertandingi, Pergi Haji Diiringi 20.000 Pelayan dan Bawa 100 Ekor Unta Bermuatan Emas Murni, Ini Sosoknya

Orang ini disebut sebagai orang terkaya sepanjang masa, sepanjang sejarah manusia.

Baca Selengkapnya