Turis wanita tewas ditikam pria berteriak takbir di Australia
Merdeka.com - Seorang turis warga negara Prancis menusuk perempuan sampai tewas di kawasan wisata timur laut Australia. Insiden ini diduga bermotif politik, mengingat saksi mata menyatakan pelaku berteriak kalimat takbir sebelum beraksi. Selain menghabisi nyawa si perempuan, pelaku yang berusia 29 tahun ini sempat melukai dua orang lainnya.
Kepolisian kini menggali keterangan terkait latar belakang pelaku. "Kami membuka semua kemungkinan motif, baik politis maupun murni kriminal," kata Steve Gollschewski, Wakil Komisaris Kepolisian Queensland seperti dilansir USA Today, Rabu (24/8).
Soal teriakan "Allahu Akbar", Gollschewski mengaku pelaku mengucapkannya sebelum menusuk para korban maupun ketika dibekuk polisi. Artinya, saksi mata cukup banyak untuk membenarkan adanya teriakan bernuansa agama itu.
Kepolisian Federal Australia menyatakan sejauh ini belum ada indikasi tersangka memiliki afiliasi dengan kelompok militan tertentu. "Petugas akan meneliti apakah ada kemungkinan pelaku memiliki gangguan jiwa atau penyalahgunaan obat-obatan sebelum insiden ini," kata Gollschewski.
Pembunuhan itu terjadi Selasa malam di hostel kawasan Home Hill, dekat Kota Brisbane. Korban tewas adalah perempuan berusia 21 tahun warga negara Inggris. Seorang turis Inggris lelaki dilarikan ke rumah sakit karena lukanya cukup parah. Sementara satu warga setempat ikut menderita luka ringan karena tikaman. Selain itu, seekor anjing peliharaan manajemen hostel mati ditikam pelaku.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SL adalah warga Tangerang. Tetapi dua tahun terakhir tinggal di rumah meretuanya.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga pria itu tewas akibat pembunuhan dan sengaja dibuang ke sungai.
Baca SelengkapnyaPenangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pria ini mengungkapkan banyak hal mengenai alasannya hingga tantangan tinggal di Negeri Kanguru.
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaUntuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca SelengkapnyaNiat pergi berlibur, wanita ini kaget saat diminta bayar denda Rp 50 juta.
Baca SelengkapnyaSeorang pria di Bali menyematkan wanita dari godaan dua pemotor ugal-ugalan.
Baca SelengkapnyaTerlihat dua orang pria asing tiba-tiba melakukan aksi kejahatan. Mereka melempar batu besar ke arah mobil yang tengah parkir di halaman rumah.
Baca Selengkapnya