Prancis Kerahkan Ribuan Tentara Berjaga di Sekolah & Gereja Setelah Serangan di Nice
Merdeka.com - Dalam serangan di sebuah gereja di kota Nice, Prancis, Kamis (29/10), tiga orang tewas di mana salah satu korban perempuan dipenggal.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron langsung menuju TKP penyerangan. Macron mendeklarasikan Prancis menjadi target serangan teroris kelompok Islam. Dalam kesempatan itu, Macron mengatakan akan mengerahkan ribuan lebih tentara untuk melindungi lokasi-lokasi penting di Prancis seperti tempat ibadah dan sekolah.
Dari TKP serangan, dia mengatakan Prancis telah diserang nilai-nilai yang dianutnya, kebebasannya, dan kemerdekaan beragama yang selama ini dijunjungnya.
"Dan saya katakan dengan penuh kejelasan lagi hari ini: kami tak akan beri tempat," ujarnya, dikutip dari Reuters, Jumat (30/10).
Beberapa jam setelah serangan Nice, kepolisian Prancis menembak seorang pria yang mengancam pejalan kaki dengan pistol di Montfavet, dekat kota wilayah selatan Avignon.
Surat kabar Prancis, Le Figaro mengutip seorang sumber kejaksaan mengatakan pria itu sedang dalam perawatan kejiwaan, dan mereka tak yakin ada motif terorisme.
Teriakkan "Allahu Akbar"
Wali Kota Nice, Christian Estrosi, mengatakan serangan di kotanya terjadi di gereja Notre Dame dan mirip dengan insiden pemenggalan Samuel Paty, seorang guru yang menggunakan kartun Nabi Muhammad saat mengajar di kelas.
Estrosi mengatakan penyerang di Nice berulang kali meneriakkan "Allahu Akbar" bahkan saat dia ditangkap polisi.
Setelah serangan Nice, Perdana Menteri Prancis, Jean Castex meningkatkan pengamanan ke level tertinggi.
Pada pukul 09.00 waktu setempat, seorang pria bersenjatakan sebilah pisau memasuki gereja dan menebas leher seorang pengurus gereja, memenggal seorang nenek, dan menyerang perempuan ketiga, menurut seorang sumber kepolisian.
Estrosi mengatakan, pengurus gereja dan nenek tersebut meninggal di TKP, sementara perempuan ketiga berhasil keluar gereja dan masuk ke sebuah kafe di dekat TKP di mana dia kemudian meninggal. Ketiga korban ini belum diidentifikasi.
"Pelaku ditembak polisi saat ditangkap. Dia sedang menuju ke rumah sakit, dia masih hidup," ujarnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prancis yang tidak terima karena wilayahnya direbut berusaha untuk melancarkan serangan. Pihak Jerman pun bersiap, hingga akhirnya pertempuran pun pecah.
Baca SelengkapnyaPenggunaan abaya atau gamis bagi perempuan dan anak perempuan Muslim dilarang sejak tahun lalu.
Baca SelengkapnyaSekitar 40 persen guru sekolah dasar dan menengah di Prancis mengikuti aksi mogok kerja pada hari Kamis (1/2/2024).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Olimpiade Paris 2024 Siapkan 300.000 Kondom Untuk Para Atlet dan Cabut Larangan Kontak Fisik
Baca SelengkapnyaPerbuatan cabul dilakukan oknum polisi hingga berulang-ulang. Dari korban masih duduk di bangku sekolah dasar hingga ia menginjak kelas 9 SMP
Baca SelengkapnyaKepolisian mengingatkan kepada warga agar tetap menjaga persatuan selama Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaDia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaLetda Enzo Allie diketahui memiliki kekasih hati bernama Qailah.
Baca Selengkapnya