Pengakuan Warga Negara Thailand yang Ditawan Hamas, Tak Pernah Disiksa dan Diberi Makanan Enak
Para tawanan diperlakukan Hamas dengan baik. Mereka tidak dijadikan target penyiksaan dan bahkan diberikan makanan yang enak. Hal ini diungkapkan Roongarun Wichanguen, kakak salah satu tawanan Thailand.
Foto: Tawanan Thailand melambaikan tangan ke anggota sayap militer Hamas, Brigade Al Qassam.
"Jauh di luar perkiraan saya. Saya berpikir dia salah satu di antara 16 orang yang ditembak mati," kata Roongarun dalam video yang dirilis AFP Thailand.
Foto: Screen grab video AFP
Awalnya Roongarun mengira adiknya disiksa atau dibunuh di dalam terowongan Hamas. Dia menuturkan wajah adiknya setelah dibebaskan sangat bahagia dan terlihat baik-baik saja.
"Dia bilang dia tidak disiksa, atau diserang, dan dia diberi makanan yang enak. Dia diperlakukan dengan sangat baik," ungkapnya.
"Kelihatannya seperti dia tinggal di sebuah rumah, bukan terowongan."
Tonton video wawancara Roongarun di slide berikutnya:
berita untuk kamu.
Wakil duta besar Thailand untuk Israel menyambut baik pembebasan warga negaranya oleh Hamas.
"Mereka semua dalam kondisi yang baik, mereka sedang dirawat," ujarnya kepada Ynet.
"Ketika mereka siap secara fisik dan mental, kami akan memulangkan mereka," lanjutnya, dikutip dari The Cradle.
Banyak warga negara Thailand bekerja di sektor pertanian di Israel.
Perdana Menteri Thailand, Srettha Thavisin mengatakan, 12 warga negara Thailand ditawan Hamas sejak 7 Oktober dan dibebaskan pada Jumat.
"Telah terkonfirmasi dari pihak keamanan dan Kementerian Luar Negeri bahwa 12 tawanan Thailand telah dibebaskan," kata Thaivisin di X, sebelumnya Twitter, dikutip dari Al Arabiya.
"Pejabat kedutaan sekarang lagi di jalan untuk menjemput mereka. Nama-nama dan rinciannya akan dibuka nanti."
Dari 240 tawanan yang ditangkap Hamas di Israel pada 7 Oktober, 25 di antaranya adalah warga negara Thailand.
Salah satu sumber Hamas mengonfirmasi tawanan Thailand telah dibebaskan pada Jumat.
Tawanan Thailand dibebaskan dalam perjanjian terpisah yang difasilitasi Qatar dan Mesir dengan Hamas, menurut salah seorang pejabat yang mengetahui pembahasan tersebut. Pejabat ini menambahkan, tawanan Thailand ini semuanya pria dan tidak termasuk dalam perjanjian gencatan senjata dengan Israel yang mengkhususkan hanya tawanan perempuan dan anak-anak.
Pejabat ini mengatakan, negosiasi terpisah juga dilakukan ketika Menteri Luar Negeri Thailand mengunjungi Qatar pada 31 Oktober, yang kemudian mencapai kesepakatan khusus dengan Hamas untuk membebaskan warga negara Thailand tersebut.
Sumber: Al Arabiya
- Hari Ariyanti
Keluarga tawanan Hamas asal Thailand mengungkap kondisi saudaranya setelah menjadi tawanan.
Baca SelengkapnyaKabar duka datang dari Jirayut. Pabrik kembang api yang berada tak jauh dari rumahnya di Thailand tiba-tiba meledak. Akibatnya, ratusan rumah hancur.
Baca SelengkapnyaLeuwi Tonjong memiliki julukan Thailand juga Surganya Garut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bagaimana perbandingan antara tempat tinggal Jirayut di Thailand dan Indonesia? Simak!
Baca SelengkapnyaDubes Thailand mengaku terkesan dengan kunjungan pertama kali ke Semarang.
Baca SelengkapnyaDua tentara Israel telah melakukan pemboman yang menewaskan warga dan anak-anak di Palestina. Pengakuan ini dilontarkan secara terang-terangan dan bangganya.
Baca SelengkapnyaKondisi korban sudah membaik setelah menjalani perawatan di rumah sakit setempat.
Baca SelengkapnyaRasakan momen langka saat seorang pemancing tak sengaja temukan sisik ular raksasa di Thailand.
Baca SelengkapnyaBegini potret kekejaman tentara Israel perlakukan tahanan, bertolak belakang dengan Hamas yang penuh kemanusiaan.
Baca Selengkapnya